10.Pagi Yang Cerah

856 31 0
                                    

Suasana hening menyelimuti kamar Aisyah R.A 3 karena semua penghuni tertidur pulas kecuali Hulwah.Saat semua sohib nya terlelap dengan mimpi mereka ia sempatkan untuk berintraksi dengan sang Khaliq.

Semua terlihat sangat pulas dengan mimpi masing-masing,berbeda dengan Dyana yang sendari tadi terlihat grasak-grusuk diranjangnya.

"Mamahhhh..."
Teriak Dyana

Spontan Hulwah yang sedang merintih berdo'a terkejut dan menengok kearah teriakan Dyana.

"Dyana kamu gak papa???" tanya Hulwah lalu mendekat ke ranjang Dyana

"Hiks,Hiks aku kangen sama mamah" tangis dyana

Kemudian dyana turun dari ranjang bertingkat itu menuju kearah Hulwah yang berada dibawah.Hulwah menuntun dyana duduk diranjangnya.

"Yang sabar yah dyana,kita semua juga kangen sama keluarga kita apalagi sama mamah,tapi niat kita baik kok kita mondok disini karena ingin membahagiakan orang tua,kebelakang kan dulu rindu kamu ini demi mebahagiakan mereka" jelas Hulwah sampai menitikan air mata

Lalu dyana memeluk Hulwah dan Hulwah membalasnya.

----

Pagi hari ini sangat cerah tak secerah hati dyana yang sangat-sangat malas untuk pergi kesekolah barunya.
Di kamar sudah sepi karena semua penghuni nya sudah menuju kesekolah kecuali dyana karena dyana disuruh menunggu mbak Inez datang untuk mengantarnya menuju sekolah.
Dyana masih memakai seragam dari sekolah lama karena belum mendapat seragam dari sekolah yang baru.

"Assalamu'alaikum" tiba-tiba salam terdengar dari luar pintu

"Wa'alaikumsalam" jawab dyana

Ternyata itu mbak Inez yang dari tadi dyana tunggu-tunggu

"Udah siap dek?" kata mbak inez

"Udah mbak" balas dyana dengan nada malas tapi tetap tersenyum

"Yuk"

Kemudian mereka berdua berjalan meninggalkan kamar menuju ke sekolah.
Terlihat senyuman merekah diwajah dyana,mbak Inez yang melihat ekspresi dyana hanya terheran-heran.

"Kenapa dek? Kok keliatannya murung aja dari tadi???" tanya mbak Inez

"Gak papa mbak,hehe" balas dyana mencoba mengalihkan

Mereka melanjutkan perjalanan hingga keluar pondok.
Ternyata sekolah baru dyana tidak berada didalam pesantren melainkan diluar pesantren.
Tidak jauh melangkah dari pesantren akhirnya mereka sampai didepan sekolah didepannya tertulis nama SMA Darul Ikhsan.Sekolah nya cukup luas sama seperti sekolah dyana yang dulu sama-sama berwarna orange.

Suasana disekolah sangat sepi mungkin karena jam pelajaran tengah dimulai.
Tiba-tiba mbak Inez meninggalkan dyana sendiri didepan pintu salah satu ruangan.

"Dek" panggil mbak inez

"Eh mbak,udah?" tanya dyana

"Udah dek,mari mbak antar kamu ke kelas baru kamu"

Sampailah mereka didepan kelas baru Dyana.Sebelumnya guru yang berada dikelas itu sudah dihubungi bahwa ada murid baru yang akan menempati kelas yang sedang diajarnya.

Guru yang sedang mengajar pun keluar,menemui mbak Inez dan Dyana yang masih diambang pintu itu.

"Ayok masuk aja" kata bu guru tadi karena ini masih didekat lingkungan pesantren jadi semua guru dipanggil ustadz dan ustadzah

Dyana menatap mbak Inez sekilas

"Udah ayok masuk,jangan nakal yah"

"Mbak harus balik ke pesantren dek,soalnya ada yang mau mbak urus.Jangan nakal loh yaa" goda mbak Inez sambil mencubit pipi dyana

"Iya mbak"balas dyana tersenyum

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam" jawab dyana dan ustadzah

Lalu ustadzah membawa dyana masuk kekelas.

"Assalamu'alaikum anak-anak,ternyata dikelas kita ada murid baru,ini lo" jelas ustadzah kepada murid-muridnya

"Silahkan perkenalkan dirimu nak" kata ustadzah pada dyana

Murid didalam kelas lumayan banyak sekitar 45 orang yang membuat dyana grogi.Dyana kaget ketika melihat jehan dan fani berada dikelas yang akan ia tempati itu

Dyana menghirup nafas panjang "Assalamu'alaikum Warohmatullahi wabarokatuh." kata dyana memulai perkenalan

"Perkenalkan nama Gu-ee eh saya Dyana Abella Ghofaar biasa dipanggil Dyana atau dyn,saya dari cirebon." jelas dyana memperkenalkan dirinya

Para siswa hanya mengiyakan apa yang dikatakan dyana tadi.

"Baik anak-anak,ada yang mau bertanya???" tanya ustadzah pada para siswa

Dan banyak juga para siswa yang bertanya pada dyana kebanyakan pertanyaan-pertanyaan yang tidak penting yang ditanyakan para siswa laki-laki

Setelah menjawab berbagai pertanyaan akhirnya dyana dipersilahkan duduk oleh ustadzah.

"Silahkan duduk dyana,kamu boleh duduk didepan disamping Bulan." tunjuk ustadzah pada salah satu meja

Saat dyana ingin melangkah kan kaki nya menuju meja yang ditunjukkan ustadzah,Jehan mengacungkan tangannya

"Afwan ustadzah,dyana duduk sama ana aja.soalnya dia satu kamar sama ana" pinta Jehan

"Ooo gitu,silahkan"

Kemudian dyana melangkahkan kaki nya menuju meja jehan,meja Jejan berada dibarisan ke 3 dari meja Bulan.

Pelajaran pun berlanjut sampai bel istirahat pertama berbunyi

Kringg

Bel istirahat berbunyi banyak para sisiwa berbondong-bondong keluar dari kelas mereka.

"Dyn kekantin yuk laper nih" rayu jehan sambil mengelus perutnya

"Yuk"

Saat ingin berdiri banyak para siswa perempuan yang mendatangi meja dyana dan jehan.

"Eet-et pada mau minta tanda tangan aku nih" kata jehan dengan PD nya

"GEER,sapa juga yang mau minta tanda tangan sama kamu,kita mau kenalan sama dyana" jawab salah satu siswi berbadan gembul

"Dyana kenalin aku Melan" kata siswi berbadan gembul itu

"Kenalin aku safaa"

"Dan aku ghea"

"Aku zijah"

Dyana sampai kualahan menerima jabat tangan mereka"iyaa aku dyana" kata dyana tersenyum

"Yaudah kita keluar dulu yah" kata mereka kemudian meninggalkan dyana,jehan dan fani dikelas

"Btw,kok gak ada Hulwah sama Ayra???" tanya dyana

"Hulwah dan Ayra dikelas ا(a) dyn" kata fani

"Hulwah kan pinter,Hafidzah lagi" jelas jehan

"Ayra juga Hafidzah??" tanya dyana

"Bukan,cuma dia pinter aja jadi dimasukin dikelas A" Jelas Fani

Dyana hanya mengangguk mengiyakan perkataan mereka.
Kemudian ketiga nya bersama-sama keluar kelas.

TBC...

ADAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang