Gue udah sampai di sekolah. Dan nebeng Ega. Rasanya canggung dan awkward aja. Entah kenapa.
Seperti biasa sebelum orang pada mulai ke wc dulu dong jaga-jaga. Kali aja mau pup atau pee kan. Hahhaa ah jorok banget sih gue.
Tap tap.
Ada yang datang. Gue segera sembunyi di balik pintu toilet. Ni cewek parfumnya wangi banget gilak.
"Pokoknya gue harus ngedapetin apapun yang gue mau."lalu kakinya menghilang dari kolong toilet. Mungkin dia udah pergi.
Suara itu sinis dan gue kenal. Entah siapa tapi dari nadanya dia bicara dan kata yang keluar dari mulut dia itu udah ketahuan kalau egois gila. Jangan-jangan bisa gila tu anak kalo gak dapet yang dia maksud.
Gue pun nyelinap liat kanan kiri. Oke aman.
Gue ambil lipice gue. Bibir gue kan pucat mana badan juga putih pucat. Gue gak mau di cap mayat hidup lagi.
Krekk
Pintu toilet ujung kebuka gue langsung kaku. Mana sendirian gue aduhhh...
"Lo cewek yang duduk di sebelah Abe kan?"
Suara yang tadi dan gue mencoba menengok perlahan.
Jadi yang tadi..
"Iya. Kenapa, Sa?"ucap gue lugu aja. Agak takut juga nih gue. Gara-gara omongannya tadi.
"Panggil gue Ros jangan Sa. Karna kalo manggil Ros bakalan ngehargain nama yang diberikan buat gue."ucapnya tersenyum hangat. Rosa senyum sama gue?
"Kita belum kenalan resmi kan. Gue Rosa"sambungnya dan kini telah mengulurkan tangannya.
"Laluna Bunga. Panggil aja Luna."ucap gue dan membalas senyumnya.
"Oh... Jadi Ega nginap di rumah lo?"ucap Rosa agak terkejut mendengar nama gue.
"Iya."Gue cuman manggut menanggapi sikap Rosa yang berubah drastis.
Dan kini Rosa cuman pergi dan seakan nggak ada gue yang baru bicara sama dia. Ya Allah haruskah gue ketemu dua bersaudara yang two face banget.
Gue buru-buru juga pergi dari sono yang udah agak angker karena dekat jam masuk juga. Wahhh welcome Physics =_=
***
"Jadi ntar ini dikerjain di rumah lo?"Abe bertanya tentang tugas yang harus kami kerjakan karena itu untuk 2 orang dan how lucky I am ini untuk sebangku.
"Yaudah. Tapi kayaknya Ega sama Rosa juga dirumah gue deh."eh kan keceplosan
"Ega?"tanya Abe memperjelas.
"Dia nerima komando dari Oma buat jagain gue."ucapku membeo. Ih kok gue bisa sih bohong sama Abe.
"Be. Hari ini kerumah Luna juga kan? Gue sama Ega juga kok. Kita exchange aja yuk lo sama gue. Lagian Luna g keberatan kan?" Ucap Rosa yang bikin gue matung.
Exchange??
"Iya in aja Lun. Lagian kalo sama gue lebih mudah kan?"ucap Ega yang nyelametin gue dari gagu.
Dan sekarang Ega udah narik tangan gue aja buat keluar dan balik ke rumah.
"Kami duluan ya.."ucap gue dan samar Rosa hanya melirik tajam. Bikin gue merinding.
Emang yah saudaraan dan sifat mereka nggak ada bedanya? Ya kan? Sama-sama bisa berubah tiba-tiba gitu.
"Lo berdua emang susah ditebak ya."ucap gue yang membuka kebisuan di jalan.
"Ntar kalo lo udah lama kenal sama kami bakalan terbiasa."dan Ega menutup helmnya yang menandakan this conversation is enough.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Affair
RomantikIni hanya kisah klasik sederhana yang mungkin semua orang pernah rasa. Hanya sekeping cerita tentang cinta yang dipendam, secercah harapan untuk dibalas dan kebisuan yang mencekam hati. Ini hanya kisah tentang 'aku' yang berjuang sendiri dalam kehen...