16.Let's Promise

2.5K 329 9
                                    

Matahari kembali bersinar dengan gagahnya diatas sana. Sinarnya terlalu kuat hingga menembus celah tirai jendela dikamar yang kini ada Irene didalamnya. Matanya mengerjap karena sinar itu, membuatnya mau tidak mau membuka matanya dengan perlahan dan membiasakan matanya terkena cahaya. Tangannya meraba ruang kosong disampingnya. Tunggu, kosong?

Tubuhnya langsung tergerak untuk bangun ketika menyadari jika pria yang semalam tidur bersamanya sudah tidak berada disana. Kakinya melangkah menuju luar kamar, berusaha mencari sosok tampan yang baru baru ini berhasil merubahnya. Berhasil membuatnya membuka hati hingga memberikan apa yang ia jaga selama ini selain hatinya. Irene mengedarkan pandangannya diruang tengah rumahnya, namun sosok yang ia cari tetap tidak bisa ia temukan. Kakinya mengarah keruangan lain, berharap jika pria Kim yang ia cari berada disana.
Kakinya terhenti tepat ketika matanya menemukan sosok tampan dengan rahang yang tercetak jelas, menghela nafas dan bersyukur dalam hati.

"Oh kau sudah bangun?" Taehyung yang menyadari kehadiran gadis Bae itu menolehkan kepalanya sebelum kembali melanjutkan apa yang sedang dia kerjakan. Menata macam-macam makanan dimeja.

Irene mengangguk dan berjalan menghampiri Taehyung. "Kupikir kau pergi" ucapnya setelah berdiri tepat disamping pria yang masih terlihat sibuk mengerjakan apa yang sedang dia lakukan.
Ucapan Irene justru malah membuat nya berhenti, tersenyum dan menatap pada gadisnya.

"Pergi kemana? Jauh darimu saja tidak bisa" Taehyung terkekeh dibalas dengan Irene yang ikut tersenyum lebar. "Aku bangun pagi-pagi sekali tadi. Dan akhirnya aku pergi keluar untuk membeli ini. Ya daripada aku memasak dan malah berakhir dengan dapur yang menjadi kacau jadi aku keluar saja. Duduklah, kita makan " Kedua tangan Taehyung terulur menuntun Irene untuk duduk dikursi.

Irene tersenyum dan duduk. "Kemari" ucap Irene dan menyuruh Taehyung untuk mendekat padanya. Membuat Taehyung menunduk dengan dahi yang berkerut dan bertanya-tanya.
"Kenapa?" Tanyanya

Irene justru malah mendekat dan mengecup pipi Taehyung. Pipinya memerah dan menolehkan kepalanya untuk melihat makanan dimeja yang telah Taehyung siapkan. "Wah kelihatan nya enak" Ucap Irene berusaha mengalihkan.

Taehyung yang tersenyum lebar sama sekali tak berniat mengalihkan pandangannya dari gadis dihadapannya itu. Tangannya meraih wajah Irene untuk menoleh padanya, membuat wajah mereka bertemu. "Seharusnya disini" Taehyung mengecup bibir Irene sekilas. Keduanya tersenyum dan saling bertatapan.
Namun pikiran Taehyung kembali pada apa yang menjadi masalah, membuatnya menatap Irene dengan tangan yang masih menangkup wajah Irene. Pikirannya melayang, senyumnya berubah menjadi kekhawatiran.

"Sepertinya harusnya aku pindah saja jika nanti setiap pagi harus disuguhkan pemandangan seperti ini" Wendy yang datang langsung membuat Taehyung dan Irene menjauhkan diri. Taehyung segera duduk dikursi yang bersebrangan dengan Irene. Bagaimana pun mereka juga akan merasa malu jika ada yang melihat mereka bermesraan seperti itu.

"Ah kau bangun? K-kemarilah makan dengan kami" ucap Irene dengan nada nya yang terbata-bata seakan gugup setelah dipergoki Wendy seperti itu.

Wendy berjalan duduk disebelah Irene. "Lain kali jangan begitu diluar. Pikirkan juga aku yang sendiri disini" Ucap Wendy dan candaan nya, membuat Taehyung dan Irene ikut tertawa.
.

Langit sedikit mendung siang ini, awan-awan diatas sana terlihat menghitam seakan siap untuk memuntahkan air yang terkandung didalam sana. Irene berjalan menuju luar, pandangannya terheti ketika melihat Taehyung yang berdiam diri memandang bunga yang berada didepan rumah Irene. Tangan Taehyung sesekali mengusap pundaknya ataupun wajahnya.  Dia sedang tidak baik-baik saja.

Irene berjalan menghampiri Taehyung, dia sudah sadar sejak awal jika Taehyung sedang tidak baik-baik saja saat ini. Wajahnya yang terlihat lebih muram dari biasanya ditambah dengan Taehyung yang seperti sama sekali tidak tertarik dengan makanan pagi tadi. Tangan Irene terulur ketika tepat berada dibelakang Taehyung, memeluk pinggang Taehyung dari belakang.
Taehyung sedikit terperanjat, pikiran nya membuyar namun dengan pasti ia tahu sekali jika pemilik tangan itu adalah wanita yang menjadi dambaan nya selama ini.
"Berhenti mencemaskanku. Aku sudah tahu bagaimana respon mereka, aku tidak peduli. Jika mereka tetap egois seperti itu untuk memilikimu, maka biarkan aku juga egois untuk tetap mempertahankanmu bersamaku" Jelas Irene dengan posisi yang masih memeluk Taehyung.

Taehyung menunduk dan memegang tangan Irene yang berada di perutnya. Mengangkat salah satu tangan Irene dan mengecupnya berkali-kali. 
"Kalau begitu, aku juga akan menjadi egois. Dengan semakin mencintaimu"

Irene menggelengkan kepalanya merespon perkataan Taehyung. "Kalau kau tidak boleh egois.  Kau masih harus tetap mencintai mereka juga. Bagaimanapun mereka yang sudah mendukungmu sampai sekarang, kalau tidak ada penggemarmu kau tidak akan bisa seperti sekarang ini. Mereka seperti itu juga karena mereka bisa jadi mencemaskanmu. Mereka hanya cemas jika mereka tidak bisa melihatmu seperti sebelumnya, tidak bisa mencintaimu seperti sebelumnya." Irene melepas pelukannya, membuat Taehyung berputar dan menghadap Irene.

"Menurutku kau harus kembali pada dunia mu dulu. Aku sudah tidak apa-apa disini, lagipula Yoongi tidak akan berani lagi. Kembalilah pada karirmu, kembalikan kepercayaan dari penggemarmu, hingga mereka juga bisa mengerti apapun keputusanmu" lanjut Irene.

"Tapi mereka juga bi-"

Irene meletakan jari telunjuknya pada bibir Taehyung, membuat Taehyung tak melanjutkan kata-katanya.
"Mereka hanya sedang kecewa. Lagipula aku tidak takut dengan ancaman-ancaman mereka. Teror yang mereka kirim tidak akan mempan padaku. Percayalah. Jadi, berjanjilah padaku untuk berusaha mendapatkan kepercayaan mereka lagi dan aku juga akan berjanji akan dengan percaya diri menghadapi mereka untuk menerima ku . Berdiri bersamamu dengan mereka yang mendukung kita. "

Taehyung bergerak memeluk Irene, beberapa kali merapalkan ucapan terimakasih didalam hati kepada Tuhan yang sudah mempertemukannya dengan wanita Bae ini. Wanita yang mampu membuat nya melupakan kebimbangan hatinya disaat seperti ini. Kebimbangan nya untuk memilih salah satu dari beberapa hal yang sangat berharga dalam hidupnya termasuk wanita yang berada dalam pelukannya.
"Aku berjanji. Tunggu aku sampai saat itu tiba. Aku berjanji mendapatkan mereka kembali, mereka juga tetap aku cintai. Penggemarku tidak sejahat itu aku yakin, mereka sangat mencintaiku jadi akan aku usahakan mereka juga akan mendukungku. Jadi Bae Irene, tunggulah saat itu tiba dan kita bisa berdiri bersama dihadapan para wartawan untuk mengumumkan pernikahan kita "

Irene tersenyum, kemudian melepaskan pelukannya.
"Pernikahan? Aku belum pernah mengatakan setuju untuk itu"

"Kau tau kan? Aku Kim Taehyung. Tidak pernah menerima penolakan. Sekalipun itu dari seorang Bae Irene" Taehyung menyipitkan matanya menatap Irene.

"Kalau begitu. Aku Bae Irene tidak akan menolak untuk menikah dengan Kim Taehyung suatu saat nanti" Irene ikut menatap Taehyung dengan mata yang disipitkan sebelum akhirnya keduanya tertawa bersama.

.
.
.

SCHIZOID [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang