1.Meet her

9.3K 535 105
                                    

Kim Taehyung , pria itu bersimbah darah dengan satu pisau ditangannya . Menangis terduduk didepan jasad yang baru saja ditusuk oleh pisau yang berada dalam genggaman nya . Dia mengusap wajahnya kasar dengan satu tangan , membuat darah juga mengotori wajah tampannya .
Menatap miris lagi pada jasad yang ada dihadapannya . Memejamkan mata membayangkan kembali apa yang telah terjadi . Kemudian tersenyum lebar , membuka matanya lagi dan  tersenyum miring . Tatapan nya menajam seperti tak ingin kalah tajam dari pisau yang dipegangnya . Tangannya melempar pisau itu kelantai . Dan

Cut ! Oke

Satu teriakan dari sutradara menghentikan aksinya . Membuat wajahnya kembali berubah menjadi Taehyung yang biasanya . Tersenyum dengan sangat ramah pada staff dan juga pemeran lain yang berda disana , Taehyung sedikit menundukan badan nya.
"Ah selamat , Syuting nya sudah selesai"
Sebuah buket bunga diberikan padanya .

"Terimakasih ." Taehyung tersenyum dengan senyum kotaknya . Seperti yang dilihat , dia baru saja menyelesaikan syuting film terbarunya . Melegakan sekali akhirnya dia bisa beristirahat beberapa waktu kedepan .

Setelah semuanya beres dan selesai setelah sedikit acara makan bersama merayakan selesai nya syuting , Taehyung memutuskan untuk kembali kerumahnya -Tidak , lebih tepatnya rumah sahabatnya . Park Jimin .
Ya , dia memutuskan tinggal bersama sahabat nya beberapa bulan lalu . Dengan alasan malas jika selalu ada penggemar yang datang kerumahnya , bukan tidak ingin bertemu dengan penggemarnya. Tapi itu benar-benar membuatnya terganggu , pasalnya hampir seluruh waktunya dia berikan untuk bekerja, masa jika pulang kerumah harus ditambah diganggu oleh penggemarnya yang meminta foto , meminta tanda tangan , dan lebih parahnya lagi memantau aktivitas nya . Mengganggu kebebasannya saja .

Setidaknya dirumah Jimin dia merasa aman , tidak ada yang tau keberadaan nya selain Jimin dan Managernya . Karena orang-orang disekitar rumah Jimin memang berisi orang-orang yang tidak perduli . Maksudnya seperti 'hidupmu hidupmu , hidupku ya hidupku' ya begitulah intinya .

"Jim , bagaimana kalau besok kita adakan party disini ?" Taehyung yang sudah berganti pakaian menggunakan celana pendek dan kaos kebesaran nya menghampiri Jimin yang sedang sibuk didepan tv . Sibuk menonton .

"Tidak , kau gila. Disini memang terlihat saling mengacuhkan , tapi bukan berarti saling mengganggu. Kau pikir mengadakan party yang kau mau cukup mengobrol saja ? Tanpa musik ? Tanpa teriakan ? Bodoh" Jimin melempar kaleng berisi minuman soda kearah Taehyung .

Taehyung menangkapnya , membukanya dan membuat soda yang berbusa setelah dilempar itu menyemprot pada tubuhnya . Membuat Jimin terbahak melihat nya.
"Sialan Park jimin . Mati saja kau" Taehyung menyiram kan sisa soda yang berada didalam kaleng pada tubuh jimin yang duduk , membuatnya terlonjak dan seketika bangun dari duduknya . Keduanya malah tertawa bersamaan. Benar-benar seperti anak kecil Memainkan minuman seperti itu .

Bel pintu rumahnya berbunyi , membuat Jimin berhenti dan segera membukakan pintu . Melihat siapa yang bertamu di jam seperti ini .
"Kau pemilik mobil diluar ?"
Tanpa basa basi , wanita yang memencet bel pintu terus terang mengatakan apa yang menjadi tujuannya.

"Ah bukan , itu mobil temanku . Sebentar" Jimin tersenyum pada wanita dihadapan nya . Menoleh kan kepala kebelakang diamana Taehyung berada "Tae , mobilmu masih diluar ? Ada nona cantik yang menanyakan mobilmu " Jimin berteriak membuat wanita dihadapannya sedikit terkaget .
"Ah maaf , aku terbiasa seperti ini"

"Aku tunggu didepan saja" Wanita itu berjalan menuju luar . Lebih memilih menunggu didekat mobilnya daripada harus berhadapan dengan pria dengan mata sipit yang berteriak tadi .

"Oh hai nona . Kau yang menanyakan mobilku ? Ada apa ?" Tak lama Taehyung datang menghampirinya.

"Tidak melihat ?" Wanita itu menunjuk dengan matanya kearah mobil Taehyung.

Membuat Taehyung mengerti apa yang dimaksudkan wanita cantik didepannya.
"Ah itu maafkan aku. Tadi sepertinya managerku lupa memasukannya. Dia sering bodoh seperti itu . Tunggu sebentar ." Taehyung masuk kedalam mobilnya berniat segera memajukan mobilnya untuk masuk kehalaman rumah jimin . Namun ketika melihat wanita tadi yang hendak masuk kedalam mobil , membuat Taehyung berhenti sebentar .
"Jadi kau tinggal disebelah sini ? Boleh ku tahu namamu ? Siapa tau kita bisa akrab menjadi tetangga yang baik ? Aku tinggal disini juga. Aku Kim Taehyung , ya aku seorang aktor"

Tak menjawab , wanita yang diajak nya mengobrol malah menatapnya kesal . "Bisakah cepat pindahkan saja tanpa berbicara ?"

"Tsk , sombong sekali . Memangnya dia tidak tahu siapa aku" Taehyung menggerutu sambil menyalakan lagi mesin mobilnya . Menoleh lagi kearah wanita tadi yang memasuki mobilnya . "Bae Irene ? Ok , i got u " Kembali menjalan kan mobilnya menuju halaman rumah Jimin setelah melihat sebuah nama yang menggantung dileher Irene . Sebuah id card ?

Taehyung keluar dari mobilnya , melihat kearah jalan . Sudah tidak ada disana , wanita tadi sudah pergi melewati rumah Jimin . Cepat sekali dia rupanya .

"Jim , kau kenal dengannya ? " Tanya Taehyung yang sudah kembali masuk kedalam rumah . Membuka bajunya yang basah akibat soda tadi .

"Siapa ? Nona cantik tadi ? Tidak" Jimin yang sudah berganti pakaian dan kembali duduk didepan tv menggelengkan kepalanya .

"Benarkah ? Sepertinya dia tinggal didaerah sini juga . Kalau tidak salah mungkin disebelah rumah mu . Atau satu atau dua setelah rumah disampingmu" Taehyung mendudukan dirinya disamping Jimin . Mengambil sebuah cemilan yang berada dimeja dan memakannya .

"Ah mungkin yang baru pindah bulan lalu. Tidak tau juga . Tapi yang jelas sepertinya aku baru melihatnya juga . Kau tertarik padanya ? Tapi memang dia cantik sih"

"Namanya Bae Irene, tadi aku sempat melihat namanya. Iya aku tertarik padanya . Kau tau ? Wanita seperti itu akan lebih menarik jika sudah didapatkan. Apalagi kalau sudah diajak bercinta , ah pasti sangat agresif . Tipeku sekali"

"Brengsek , baru bertemu sudah membayangkan bercinta . Dekati dulu , cari tahu dulu siapa dia . Baru membayangkan nya atau ajak langsung sekalian daripada hanya membayangkannya dikamar mandi sambil hanya mengusap milikmu dengan sabun haha" Jimin tertawa dengan puasnya . Menjahili Taehyung memang sudah menjadi hobinya .

"Sialan . Seperti tidak pernah melakukannya saja . Lihat saja , nanti dia pasti akan bercinta denganku" Taehyung berdiri dari duduknya , berjalan meninggalkan Jimin yang masih tertawa .

"Mau kemana ? Kau marah ? Begitu saja masa marah " Jimin berteriak dan kembali tertawa .

"Bermain sabun ." Balas teriakan Taehyung membuat Jimin malah semakin terbahak mendengarnya .

--

Cerita Vrene keduaku . Gaje banget emang cerita ceritaku . Gapapa lah ya .
Tapi Silahkan vote dan komen yaa . Aku suka rasanya kalau ada yang komen , bikin semangat hehe.

SCHIZOID [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang