9.

648 29 10
                                    

Senin pagi. Untuk yang kali ini, Thea berjalan ke gerbang dengan suasana cerah di pagi yang agak mendung ini.

Entah mengapa, dari kejadian malam Minggu waktu itu ia selalu berada di mood yang baik. Bahkan saat abangnya menjailinya pun ia malah menanggapi dengan senyuman.

Bener bener aneh, biasanya ia bakal membalas dan terjadi perang saudara.

"Ngapain si lu, senyum senyum sendiri dari tadi di bis." Tanya Yasya yang berjalan di sampingnya sambil membenerkan jambul badainya.

"Gapapa," jawab Thea dengan terus melangkah semangat sambil memegangi tali tas berwarna biru nya.

"Dih kenapa si cerita dong."

"Ah nanti lu gapercaya kalo gw cerita." Iya dipikir aja sendiri, mana bisa Thea yang udik dan cupu ini Deket sama Galang Harun the most wanted.

"Ya makanya cerita dulu."
"Eh kemarin Galang main ke rumah lu ya? Gw liat di insta storynya lagi main ps di ruang tengah."

"Iya, percaya ga lo kalo gw ke Indomaret sama kak Galang?" Tanya Thea antusias

"Ha?" Yasha ngga percaya sambil ketawa

"Ish malah ketawa!" Kesal Thea dengan mendorong Yasha yg masih ngakak.

"Ya abisnya kalo omongan lu bener pun, apa romantisnya coba ke Indomaret?"

"Romantis tau! Kita ngobrol di depan Indomaret sambil nunggu ujan reda!"

"Ah macak cii?" Goda Yasha

"Ish bodo amat."

"Engga deh, gw percaya. Keren juga sahabat gue bisa nandingin kak Nayla." Kata Yasha sambil nepuk kepala Thea, kesannya malah kayak ngejitak.

"Heh main acak rambut gw aja, udah ditata setengah jam juga." Protes Thea.

"Iya iya, udah cantik kok. Eh btw Liora bisa belum berangkat?" Tanya Yasha ketika mereka sudah memasuki kelas dan belum ada Liora di bangkunya.

"Dia kan ada kompetisi tekowondo sya, lupa lu? Tadi malem juga ngomong di grup." Bales Thea sambil menaruh tasnya ke kursi.

"Oh iya gw lupa,"

"Eh lu duduk samping gw dong, gabut bgt duduk sendiri."

"Iya iya, males juga gw sama si siska terus. Bolpoin gw di colongin terus!"

"Heh gue denger ya!" Sahut Siska yang lagi ngungsi di kursi belakang sambil nge charger.

"Besok lagi gue borgol bolpoin gue, awas aja." Ancam Yasha pada Siska.

"Udah ish, bolpoin serebu aja ribut." Thea menengahi.

"Halah the, lu pikir gw engga tau lu sering pulang terakhir buat ngadopsi bolpen kita yang ketinggalan!" Kali ini si Robi menyahut.

"Heh, ga cukup lu gue sogok satu pack bolpen. Balikin sini!" Thea tidak terima rahasianya terbongkar.

"Hehehe, ampun, nanti gue temenin nyari bolpen deh pulang sekolah. Ke kelas sebelah juga." Tawar Robi membuat anak anak kelas yang saat itu mendengar percakapan mereka langsung mengamankan bolpen mereka.

"Oke sip👌"

***

Pulang sekolah sesuai janji, Robi temenin Thea mencari bolpen yang di telantarkan oleh pemiliknya.

"Udah belom ish, gue mau nemenin cewek gue jalan ini the." Desak Robi sambil terus ngintip jam tangannya.

"Baru nemu satu ini, lu si tadi bilang ke anak anak kelas, jadi pada di bawa pulang kan bolpennya." Tuduh Thea pada robi.

Backstreet Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang