Green love |VJoy {END}

Ayo, mulai dari awal

Taehyung masih berdiri di tempat yang sama, tidak peduli, hujan makin deras dan membuatnya basah kuyup. Perasaan nya hampa, dia melakukan kesalahan. Dia tahu itu dengan jelas tapi dia tidak menyesalinya, untuk apa? Dia tidak punya alasan apapun untuk menyesali kata-kata yang sudah dia keluarkan. Taehyung memang tidak mencintai sooyoung, dia hanya orang egois yang mencintai diri sendiri. Park sooyoung dan kim jennie, adalah dua wanita yang hadir di hidupnya tapi tidak mampu membuat taehyung berani jatuh cinta dengan begitu hebat.

"Maafkan aku sooyoung, aku tidak bisa membohongi mu tentang perasaan ku. Aku tidak pernah bisa mencintai siapapun. Aku takut sooyoung-ah" taehyung berlutut di depan pintu, tangannya masih berada di pintu. Berusaha menyentuh apapun yang bisa dia raih.

"Pergilah!" Kalimat usiran yang terkesan kasar itu membuat taehyung tersenyum tipis. Lebih baik begini-pikirnya. Dia sadar apa yang dia lakukan akan membuat sooyoung menjauh tapi taehyung ingin menjelaskan keadaannya. Tentang rasa sakitnya, tentang kenapa taehyung sulit membuka hati untuk orang lain, tentang alasan dia membenci appa nya dan tentang ketakutan nya.

"Sooyoung-ah, aku ingin mencintaimu. Dulu aku sangat mencintai jennie, lebih dari hidupku. Dulu aku pria bodoh yang mudah jatuh cinta tapi sesuatu membuatku paham bahwa cinta adalah perasaan memuakkan. Cinta bisa sangat berbahaya sooyoung-ah" tangan taehyung mengepal dan jatuh tanpa tenaga. Dia menatap pantulan wajahnya di kaca pintu. Wajah yang terlihat penuh keputus asaan. Otaknya kembali menginggat kejadian menjijikkan yang membuat taehyung membenci dirinya sendiri dan juga appa nya.

"Appaku adalah pria paling bajingan yang aku kenal, dia mengatas namakan cinta dan melukai oemmaku yang selalu di sampingnya. Aku melihat dia malam itu, dia tidur dengan wanita yang bukan oemma ku. Cinta juga yang membuat aku paham, bahwa semua hal yang berhubungan dengannya adalah kepalsuan. Irene dulu cinta pertamaku, dia rela menjual cintanya demi setumpuk uang dan jennie meninggalkanku bersama pria yang lebih kaya. Wanita hanya mencintai uang dan itu membuatku belajar banyak"

Mungkin terdengar sederhana tapi mampu memberi efek luar biasa bagi taehyung. Semua orang yang dia cintai, meninggalkannya karena uang. Taehyung belajar dari pengalamannya dan tanpa sadar, hatinya menjadi sulit di pahami. Menurut taehyung 'cinta itu mengerikan'. Dia tidak mau menyentuhnya lagi.

Taehyung bisa memberikan semuanya untuk sooyoung tapi tidak untuk cinta. Dia tidak pernah bisa, mengatakan mencintai jennie sudah cukup membuat dia di manfaatkan oleh jennie yang ternyata datang hanya untuk kabur dari suami wanita itu. Taehyung terlalu bodoh mempercayai jennie yang ternyata sudah membohonginya. Anak itu, taeji. Memang putrinya tapi taehyung tidak bisa hidup bersama taeji. Dia tidak mampu, taehyung membiarkan taeji ikut pergi bersama jennie. Dia tidak memaki ataupun menyalahkan mantan istrinya, malahan taehyung berterima kasih karena jennie sudah membuktikan senaif apa dia.

"Aku takut sooyoung, aku takut kehilangan kamu, aku takut terhadap diriku sendiri. Kenapa aku merasa sakit sooyoung, kenapa rasanya sakit ketika kamu berpaling dariku?, rasanya, duniaku tidak lagi sama tanpamu. Duniaku terasa membosankan tanpa kamu sooyoung-ah" pria berusia genap 30 tahun tersebut berdiri dengan lemah, tubuhnya mengigil. Pasalnya sudah hampir setengah jam dia berdiri di bawah hujan. Angin laut yang menghempas tubuhnya membuat taehyung berusaha untuk berdiri dengan tegap.

Sooyoung mengigit bibirnya sendiri, dia bisa mendengar suara taehyung melemah. Dia masih di tempatnya. Menatap pintu di depannya dengan pandangan sulit di artikan. Sooyoung mengepal kan tangannya, ketika hendak meraih gagang pintu. Isakannya sudah berhenti tergantikan dengan pandangan kosong. Jika keadaannya berbeda, mungkin dia akan memeluk taehyung tanpa peduli kesalahan pria itu terhadapnya.

"Sooyoung-ah, maukah kamu mencobanya denganku?
Maukah kamu mengajariku dari awal lagi, aku ingin memulainya denganmu sooyoung-ah, memulai sesuatu dengan dirimu yang saat ini membenciku"