Mine

2.3K 272 56
                                    

Pria itu tersenyum tipis melihat wanita yang dia cintai terlihat asik menyiram bunga. Sudah hampir 3 hari dia tidak mengubungi sooyoung, setelah pembicaraan penuh emosi mereka. Jungkook hanya ingin sooyoung bahagia dengan memilih seseorang yang wanita tersebut cintai tapi sooyoung keras kepala. Dia tidak mau lagi kembali jadi jungkook menyarankan untuk meninggalkan taehyung tapi jawaban sooyoung membuatnya tidak bisa berkata-kata lagi. Wanita itu, mengatakan. Bahwa apapun keputusannya, jungkook tidak berhak ikut campur.

"Noona" jungkook memanggil sooyoung yang langsung berbalik kearahnya, wanita itu tersenyum lembut dan merentangkan kedua tangannya, jungkook tidak bisa menahan langkah kakinya sendiri untuk mendekat dan tenggelam di pelukan sooyoung yang hangat.

"Kenapa baru datang sekarang?"

Sooyoung mengelus rambut tebal jungkook. Pria tersebut terlihat nyaman memeluk sooyoung seperti dia sudah biasa memeluk tubuh sooyoung yang sekarang sudah berisi. Jungkook mendampingi sooyoung, berlaku seperti suaminya. Mengantarnya kerumah sakit untuk memeriksa kandungan dan juga mendengar detak jantung anak sooyoung untuk pertama kalinya, jungkook saja menangis waktu itu. dia melakukan semua itu tanpa meminta imbalan sedikitpun, apalagi memanfaatkan keadaan tersebut, jungkook tidak serendah itu untuk merebut istri orang lain.

"Aku memikirkan, alasan apa yang tepat untuk membuat noona tidak bertanya lagi. Butuh keberanian besar untuk kesini setelah penolakanmu" jungkook melepaskan pelukannya, menatap mata sooyoung yang sekarang, menaruh tangannya ke pipi jungkook.

"Maaf karena menolak tawaranmu. Kamu memang benar jika taehyung egois tapi aku tidak bisa meninggalkan dia" lirih sooyoung, jungkook menggeleng dan ikut menaruh tangannya di atas tangan sooyoung.

"Tidak apa-apa noona, aku paham. Tidak mudah untuk melepaskan dia"

Taehyung yang melihat istrinya bersama jungkook, tidak mendekat. Dia hanya tersenyum melihat nya. Sekarang, dia tidak berhak ikut campur seperti dulu walaupun dia merasa cemburu. Sooyoung tidak akan suka jika taehyung bertingkah kekanakan dan membuat keributan karena masalah sepele. Dia akui, dia yang membuka jalan untuk jungkook agar dekat dengan istrinya.

"Aku mencintaimu" bisik sooyoung.

Ekspresi jungkook hampir terlihat seperti orang bodoh karena terkejut dengan pengakuan sooyoung tapi detik selanjutnya, dia sadar. Bahwa kalimat cinta itu bukan untuknya melainkan untuk seseorang yang berdiri di belakangnya.

"Aku lebih mencintaimu noona, setiap kali melihat kamu terluka, aku juga merasakan hal yang sama. Aku tidak bahagia ketika kamu menangis tersedu-sedu sambil menyebut namanya. Empat bulan, aku berusaha menjadi sosok suami untuk mengantikan dia dan akhirnya dibayar dengan luka. Aku sadar noona, bahwa aku bukan siapa-siapa di hidupmu.." jungkook tanpa sadar, menitihkan air mata. Semua pengorbanan dan luka yang diberikan untuk sooyoung, tidak pernah berarti untuk wanita tersebut. Semuanya tidak ada artinya dan menimbulkan luka yang teramat.

"Tapi noona, sadarkah kamu?, aku tidak bisa berhenti mencintaimu. Tidak akan pernah bisa. Apakah aku salah, mencintai istri dari hyungku? Apakah ini dosa, karena aku ingin merebutmu darinya?" Genggaman tangan jungkook mengerat, dia meremas tangan sooyoung dan matanya tidak sekalipun, melepaskan pandangannya dari kedua mata indah tersebut.

 Apakah aku salah, mencintai istri dari hyungku? Apakah ini dosa, karena aku ingin merebutmu darinya?" Genggaman tangan jungkook mengerat, dia meremas tangan sooyoung dan matanya tidak sekalipun, melepaskan pandangannya dari kedua mata indah tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jungkook-ah"

"Biarkan aku noona, maafkan aku kali ini. Aku berdosa dan aku bersalah.." jungkook mendekatkan wajahnya ke sooyoung dan mencium bibir sooyoung lembut.

Taehyung mengatupkan bibirnya, tangannya mengepal tapi tidak sekalipun, taehyung menghentikan keduanya. Dia memgumpat kesal, kesabarannya sedang di uji. Melihat sooyoung mengatakan kalimat cinta pada orang lain dan akhirnya berciuman membuat kemarahan taehyung sampai ke ubun-ubun. Dia menarik jungkook dan melayangkan tinjunya.

"Sudah cukup!!"

Sooyoung menarik jungkook kebelakangnya, berusaha melindungi seseorang yang berharga di hidup sooyoung. Jungkook hanya teman, sahabat dan keluarga menurut sooyoung, tidak lebih. Dia juga sempat terkejut, dengan ciuman jungkook yanh terkesan tiba-tiba dan tidak sempat menghindar seperti waktu itu.

"Taehyung, bisakah kamu berhenti bersikap kekanakan?" Pertanyaan sooyoung membuat taehyung, tidak bisa berkata-kata. Di tatapnya wanita yang masih menjadi istrinya dengan pandangan dingin.

"Sooyoung, dia menciummu!" Rahang taehyung mengeras, dia mengepalkan tangannya. Menahan makiannya di bibirnya, takut membentak sooyoung. Berkali-kali taehyung menginggatkan, dirinya untuk tidak mengeluarkan makiannya.

"Akuu..." Wajah sooyoung menjadi kaku, tidak tahu. Harus membalas apa. Dia sadari, jika dia salah kali ini. Membiarkan jungkook menciumnya, secara tidak langsung, dia sudah menghianati suaminya.

"Maafkan aku" Sooyoung menarik ujung kaos taehyung, menatap sendal suaminya, dengan pandangan yang sulit di artikan. Tanpa sadar, taehyung malah mengusap rambut istrinya dan tersenyum lembut. Ah, taehyung memang sudah gila. Dia sadar perasaan nya, bersama sooyoung selama seminggu di sini, sudah cukup membuat taehyung, mengerti. Dia paham jenis perasaan, hangat apa yang sedang melingkupi hatinya. Dasar, taehyung sudah gila dan bodoh.

"Jangan ulangi lagi, jangan biarkan. Pria lain, mencium bibirmu. Bibir ini milikku" taehyung melumat bibir sooyoung, tanpa peduli jungkook sedang bersama mereka.

"Mata ini hanya boleh menatapku" kali ini, taehyung mencium lembut kedua mata sooyoung bergantian.

"Semua inci tubuh dari park sooyoung adalah milik kim taehyung, seorang!!" Kata taehyung penuh penekanan. Sedangkan sooyoung, pipinya terasa panas. Ini pertama kalinya, taehyung mengatakan sesuatu tentang kepemilikan. Pria angkuh ini, tidak pernah sekalipun bersikap lembut dan romantis seperti malam ini.

 Pria angkuh ini, tidak pernah sekalipun bersikap lembut dan romantis seperti malam ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku sangat membutuhkanmu di hidupku" Sooyoung tidak perlu mengartikan hal ini bukan?. Dia paham maksud tersembunyi dari kalimat barusan. Kim taehyung sedang menyatakan perasaan nya tapi dengan kalimat berbeda.

"Mulai dari awal dengan ku ya?" Dengan malu-malu, taehyung bertanya lagi dan sooyoung hanya mengangguk.

"Aku akan menjagamu dan malaikat kecil kita" bisik taehyung. Pria itu menatap sooyoung dengan romantis dan penuh dengan penghargaan. Tidak ada janji yang taehyung ucapkan, hanya kalimat 'akan' tanpa embel-embel janji.

"Kamu percaya padaku, bukan?" Tanya taehyung.

"Iya, aku percaya taehyung" Sooyoung berjinjit, mencium pipi taehyung lembut dan kembali menunduk. Tangan sooyoung masih berada di ujung kaos taehyung. Dia enggan melepaskannya.

Sedangkan jungkook, pria berumur 20 tahun tersebut. Tidak bergerak dari tempatnya, dia berniat pergi tapi kakinya enggan melangkah menjauh. Dia tersenyum singka sebelum akhirnya, memutuskan untuk berbalik. Dia tidak berhak disana, sooyoung tidak memilihnya. Dia bukan pilihan terbaik.

"Terima kasih sudah mempercayai ahjussi satu ini"

Taehyung mengedipkan matanya nakal dan tersenyum lebar. Kali ini, dia akan bersungguh-sungguh.

💚💚💚

Green love |VJoy {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang