🌼 - His Forehead

7.9K 1K 256
                                    

Yohan mengerang dalam tidur pulasnya ketika merasakan sinar matahari mulai masuk dan menyilaukan matanya yang semula terpejam. Ia juga merasakan napas hangat menerpa tengkuk lehernya saat ia tengah berusaha melelapkan kembali tidurnya. Sayangnya ia gagal, saat napas hangat namun teratur itu makin terasa di tengkuk lehernya, singkron dengan lengan yang memeluk pinggangnya begitu posesif.

Dengan mata setengah terpejam, ia lantas membalikkan tubuhnya dan langsung berhadapan dada telanjang kekasihnya. Ia mengerjap beberapa kali, berusaha mengembalikan lagi ingatannya yang setengah kabur dan memasangkan kembali kepingan kesadarannya yang masih begitu pudar.

"I love your voice. Moan for me and call my name."

Yohan mulai merasakan pipinya menghangat, jantungnya berpacu dua kali lebih cepat daripada sebelumnya, dan tanpa sadar ia mulai menggigit bibir bawahnya saat menyadari dan kembali mengingat apa yang terjadi di antara dirinya dan kekasihnya semalam, hingga dini hari. Dan mereka baru jatuh tertidur sekitar, yeah, dua jam lalu.

"What are you waiting for? Love and touch me like you do."

Malam kemarin - hingga dini hari tadi - Ellie Goulding menemaninya hingga ia jatuh tertidur dalam dekapan hangat dan pelukan posesif kekasihnya. Mereka menghabiskan berjam-jam dalam ruang perjamuan istimewa yang bahkan tidak pernah Yohan pikirkan bahwa ialah menu utama dalam perjamuannya dan kekasihnya berperan begitu handal menjadi seorang penyantap. Sesi perjamun itu diakhiri begitu fantastis dan pelahapnya tak meninggalkan sisa yang berarti. Dan satu-satunya sisa yanh berarti adalah seluruh lukisan abstrak yang lebih membanggakan daripada lukisan Pablo Picasso pada lembut dan indahnya porselen Yohan.

"You're the color of my blood."

Yuvin menggila malam tadi - hingga pagi tadi - dan ia tidak bisa tidak ikut menggila saat kewarasannya direnggut seutuhnya. Ia sungguh tunduk di bawah kendali kekasihnya, menurut tanpa perlawanan berarti, dan begitu patuh pada setiap detik yang ia miliki bersama kekasihnya. Hingga kemudian ia kembali ditundukkan dalam penyatuan terakhir mereka, sebagai hidangan penutup saat tubuhnya mulai lemas tak berdaya dalam kungkungan kuat kekasihnya.

Yohan merasakan pipinya semakin menghangat saat lengan kekasihnya memeluknya semakin erat dan posesif. Lengan itu menahan dirinya untuk tidak runtuh semalam. Lengan itu menahannya untuk tidak semakin gila semalam. Dan lengan itu pula yang merenggut separuh kewarasannya dalam tiap penyatuan mereka, dalam tiap gairah yang memercik dari setiap gerakan, yang bahkan terlampau lembut.

Yohan heran, bagaimana Anastasia Steele bisa bertahan begitu lama bersama Christian Grey? Demi apapun yang hidup, Yohan berani bertaruh bahwa Christian Grey tidak akan bersikap lembut pada Anastasia, meski nyatanya pria itu terlihat memperlakukan Anastasia dengan baik. Yohan mulai bertanya-tanya, apakah Christian Grey bukan orang gila? Atau apakah Anastasia Steele adalah seorang masokis?

Yohan bergidik dan merapatkan tubuh dinginnya yang setengah basah ke tubuh kekasihnya, membuat kekasihnya mengerang tanpa sadar.

"Morning, Sweetheart."

Wajah Yohan kian memanas begitu ia mendengar suara rendah nan serak kekasihnya, lengkap dengan sebuah jilatan nakal di bagian telinga dalamnya dan usapan sensual di punggung halusnya.

"D-dok.. jangan mulai," lirihnya saat merasakan tangan kekasihnya mulai menuruni punggungnya dan telinganya kirinya mulai menjadi santapan liar kekasihnya.

Yuvin terkekeh dan menghentikan kegiatan tangannya di punggung bagian bawah Yohan, juga kegiatan bibirnya di telinga kekasihnya. "Han, morning kiss?" ujarnya.

Yohan menatap bilah bibir kekasihnya sejenak. Tanpa sadar, ia kembali menggigit bibir bawahnya.

Yuvin membawa tangannya untuk mengusap bibir bawah Yohan. "Don't ever bite your lip like that, Sweetheart. I swear, you won't me to be lost control."

The Fault in 50 Shades of Our Stars (DISCONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang