🌼 - His Neck

6.4K 618 236
                                    

Sebenarnya Yuvin merasa bahwa ia bukan tipe orang yang senang memaksa pasangannya dalam sesuatu hal yang konteksnya seperti ini. Ia cenderung akan memberikan pasangannya celah untuk ikut bertindak dan menyuarakan keberatan dalam tiap kegiatan yang mereka lakukan. Jika pasangannya berkenan, maka ia akan melakukannya dengan senang hati dan melakukan apapun demi menyenangkan pasangannya. Namun jika pasangannya tidak berkenan, maka ia tidak akan memaksa. Sesuatu kegiatan seperti ini harusnya menyamankan kedua pihak yang saling mengejar puncak sebagai jawaban atas birahi tak terbendung mereka, bukan jenis pemaksaan kotor layaknya rentenir kepada penghutang. Jadi jika ia harus memaksa pasangannya dalam hal seperti ini, butuh beberapa waktu hanya untuk memikirkannya. Ia tidak suka memaksa pasangannya hanya demi kepuasan dirinya sendiri.

Tapi ia tahu bahwa untuk beberapa orang, pemaksaan menjadi obsesi tersendiri. Ada sensasi menegangkan dan gerakan penuh gairah membuncah ketika pasangan mereka memberontak, membuat gerakan-gerakan sebagai bentuk pertahanan, lenguhan tertahan, dan kegengsian tinggi yang mengakar. Untuk beberapa orang, pemaksaan seperti sesuatu hal yang menambah digit birahi mereka hingga pada puncak tertinggi, sementara pada dirinya, entahlah. Ia tidak ingin memaksa Kim Yohan, tapi juga tidak ingin menolak. Baginya, melakukan apapun yang Yohan inginkan adalah sebagian tugas yang harus dilakukannya dan ia tidak berniat sekalipun memaksa pasangannya, kemudian berakhir dengan tangis penuh paksa dan lenguhan tertahan Yohan begitu ia berusaha untuk mendominasi.

Bahkan pagi ini ketika Yohan memancingnya untuk sebuah pergulatan panas pagi  hari yang tidak direncakannya di malam-malam sebelumnya atau pada menit-menit sebelum detik ini terjadi, ia sepenuhnya menyadari bahwa Yohan menginginkannya, seperti halnya ia menginginkan Yohan.

Mulanya ia ingin menarik dirinya mundur, namun Yohan menariknya untuk terperosok jatuh tanpa bisa memanjat kembali. Tidak ada pemaksaan di sini karena Yohan menginginkannya lebih dulu.

Juga ketika ia berniat menghalangi pandangan Yohan dan membuat pujaan hatinya hanya mampu menebak dalam gelap apa yang akan dilakukannya, ia meminta izin karena ia menghormati Yohan. Dan Yohan yang sudah kepalang tertutup kabut pada ambang batas logikanya hanya mengangguk, memberi ia perintah untuk menutup pandangan matanya, membuatnya menebak dalam gelap, dan menyentuhnya hingga ke titik terdalam yang membangkitkan siapa sosok Kim Yohan sebenarnya.

Sosok Kim Yohan yang tidak banyak orang tahu, atau sebenarnya hanya dirinyalah yang memahami Yohan sampai ke titik di mana Yohan terasa sama sekali bukan Yohan. Sebuah dualitas kuat yang menghilangkan sosok berparas indah dengan tutur perilaku manis layaknya malaikat dalam satu sentuhan, menggantikannya dengan sosok berparas tak kalah indah dengan tutur perilaku menantang yang penuh akan gairah membuncah.

Yohan melenguh tertahan begitu ia menarik sisa penutup mata yang menjulur ke bantal di sebelahnya. Sama sekali bukan sentuhan dalam yang mampu mematik birahi pada perjamuan panas penuh desah mereka, tapi Yohan meresponnya layaknya seseorang dalam kegelapan yang tidak dapat menebak akan ada rintangan besar apa di hadapannya.

Dan ia menyukainya. Menyukai bagaimana suara berat nan halus penuh gairah Yohan mengalun merdu bagai musik terindah yang pernah diperdengarkan untuknya, juga bagaimana bilah ranum kemerahan Yohan bergetar demi melenguh penuh permohonan.

"The first rule, never bite your lips."

Ia bergerak perlahan meraih ranum kemerahan Yohan yang terbuka dan membimbing pujaan hatinya untuk beradu dalam pagutan panas. Dalam gairah yang meletup, kabut libido yang nyaris membutakan mata logika di atas segalanya, dan panasnya tubuh Yohan, rasanya ia bisa merasakan bahwa gairah dalam dirinya nyaris mencapai titik tertinggi begitu bilah bibirnya memagut bibir Yohan, sementara Yohan membalasnya dengan pagutan serampangan.

Yohan melenguh tertahan setelah beberapa saat mengaku kalah di bawah dominasi prianya. Ia membiarkan Yuvin menginvasi mulutnya, membelai halus lidahnya, memagut kedua bibirnya bergantian penuh gairah, dan dalam terbatasnya pandangannya, ia bisa merasakan salivanya mulai turun ke dagu. Rasanya hangat, adiktif, sampai kemudian ia merasakan Yuvin memberikan gigitan sensual di bibir bawahnya, sedikit memberikan sapuan halus namun terasa begitu bergairah pada permukaan ranumnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 07, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Fault in 50 Shades of Our Stars (DISCONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang