"Kau tau, Taehyung? Yang dia sebut adik sepupu tadi adalah tunangannya. Di internet foto mereka sudah tersebar. Lagipula Nancy adalah artis."
"Kenapa aku tidak tau?"
"Karena kau kudet," kekeh Hanbin.
"HANBINNNNN..."
.
."Jeon Jungkook apa maksudmu? Kenapa tidak pernah mengatakan jika kau sudah bertunangan? Apa dia salah satu dari babymu diluaran sana?"
Jungkook menghela nafas panjang, melepas cengkeraman pada lengan Nancy dan berbalik.
"Dengar, ya, Nona Mcdonny yang terhormat. Pertama, ini hanya pertunangan sepihak. Kedua, aku tidak akan pernah sudi mengucap janji suci denganmu. Ketiga, kau tak berhak menyuruhku ini itu. Keempat, dia spesial dan kau tidak ada apa-apanya."
Nancy menggeram, "Apa yang kau lihat dari dia? Dia tidak molek dan tidak juga kaya."
"Stop membanggakan dirimu. Tidak ada siapapun yang sempurna. Dia banyak kekurangan, tapi dengan cinta dan kasih sayang aku yakin itu akan menutupi semua kekurangannya," jelas Jungkook meninggalkan Nancy di depan mall. Menyetop mobil keluarganya dan menyuruh supir menguncinya saat Nancy akan masuk.
"Hei, lalu aku bagaimana?" tanya Nancy.
Jungkook menyungging senyum sinis setelah menurunkan kaca mobil, "Bukankah kau kaya? Kenapa tidak minta supirmu menjemput?"
Dan, mobil jaguar itu menjauh dari mall.
"JEON JUNGKOOK SIALAN! AKAN KUBUAT KAU DAN DIA TAK TENANG!"
.
.
.Sudah seminggu ini Jungkook tidak pernah menghubungi Taehyung. Perusahaannya sedang sibuk dan sebagai CEO dia harus mengurus berkas-berkas.
"Nampak kau, tuan muda?"
"Hoseok hyung!"
"Hai, Kook. Nampak sibuk tapi tidak terkendali. Istirahatlah barangkali sepuluh menit. Seokjin eomma bilang kau sudah lima hari pulang larut. Kantong matamu sangat menyeramkan."
"Entahlah, hyung. Aku malas jika ada dirumah. Selalu pernikahan yang dibahas," jawab Jungkook. "Bukankah bagus? Kau akan menikah-"
"Tidak pernah bagus, aku tidak suka si nenek lampir," potong Jungkook sambil menutup laptopnya. Ia menyandarkan tubuhnya pada kursi, menatap Hoseok yang terkekeh. "Apa?"
"Taehyung bagaimana?"
"Apanya?"
"Kudengar kalian sudah itu,"
"Iya, sudah."
"Kook, sadarkah? Kau ingin terlibat lebih jauh dengannya? Sementara Nancy ada dan orangtuamu selalu membangga-banggakan si blasteran itu?" tanya Hoseok. Jungkook diam. "Taehyung, aku tau karakternya. Dia anak yang baik, juga dia pekerja keras. Tapi bukan berarti dengan dia mau menjadi temanmu, dia tidak akan menaruh hati padamu."
"A-aku..."
"Kook, bayangkan. Kau memperlakukan Taehyung secara istimewa tetapi disisi lain kau punya satu tanggung jawab, menikahi Nancy. Aku tau meskipun kau tak mau, suka atau tidak suka orangtuamu akan tetap menikahkanmu dengan Nancy. So, bayangkan Taehyung jika dia memiliki perasaan padamu? Apa dia tidak terluka?" tanya Hoseok.
"Tapi hyung, aku juga mencintai Taehyung. Ini hanya soal pertunangan konyol dan aku hanya perlu membatalkannya."
"Tidak semudah itu, Jungkook. Ayahmu dan Tuan Mcdonny adalah teman masa kecil. Tentunya Ayahmu akan sungkan meskipun dia menyayangimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend With Benefit! (S1-END)
RandomIni hanya tentang takdir, penyesalan, dan bagaimana cara mengakhirinya. homophobic? Go away. Top!Kook X Vottom. NC +18, M-PREG #9 di kookv (11 Juli 2019)