🔞 YANG JIJIK / ALERGI DENGAN NC SILAKAN SKIP PART INI. OKE?
Jangan lupa votement, oke?
Sider ga jodoh bias, bye.Happy reading~
.
.
."Yeonjun, aku ada sedikit urusan, jadi kalau kau lapar, ada sedikit pizza dan kau bisa memanaskannya," Taehyung tersenyum sembari mengenakan sepatunya.
"Em, Hyung."
"Iya?"
"Darimana kau dapatkan makanan enak dan barang-barang mewah ini?" dia menunjuk beberapa kaos baru dan sepatu baru yang masih terbungkus paper bag.
"Em, ya. Bukan urusanmu, aku tentunya bekerja. Apa lagi?" tanya Taehyung. Yeonjun menggeleng, "Hati-hati di jalan."
Taehyung segera keluar dari flat, berjalan dengan pelan menuju tempat yang Jungkook kirimkan via LINE. Ponselnya sudah baru, Jungkook yang membelikannya tadi. Oh, ayolah. Bahkan dia belum melakukan apapun tapi Jungkook sudah memberikannya banyak barang.
Apalagi kalau—
"Datang juga, hm?"
—sudah dicicipi. Jungkook menunggu di depan hotel. Dengan hoodie hitam, nampak sangat tampan. Jungkook meraih pinggang ramping itu, membawanya masuk ke dalam hotel, kemudian segera mencari kamar paling mahal di lantai paling atas.
"Kook, aku-"
"Gugup?" potong Jungkook cepat. Taehyung saja sudah bergidik, melihat bagian bawah Jungkook tampak menyembul, dan Taehyung tidak berbohong jika itu terlihat sangat besar. "Y-ya, kau sungguh-sungguh ingin kita melakukan, itu?"
"Sangat yakin," lift terbuka dan Jungkook serta Taehyung sampai di lantai 15. Padahal, hotel penuh hanya sampai di lantai 9. Selebihnya kosong.
Mereka berjalan ke kamar nomor 1235. Suasana mewah langsung Taehyung dapatkan. Dengan warna merah dan emas mendominasi, rasanya ia ingin berlama-lama disini.
"Jungkook?"
"Hm?" si dominan membuka hoodienya, membiarkan kaos putih tipis mencetak otot-ototnya dengan jelas. Dia mendekat ke arah si submisive yang sekarang mundur dan terpojok di ranjang.
"A-aku, belum pernah melakukannya."
"Aku akan mengajarimu, oke?"
Jungkook mengungkung si manis, menatapnya, dan mulai mencumbu pelan leher Taehyung. "Emhhh... K-kookhh..." Taehyung menjambak pelan rambut Jungkook, menikmati setiap sentuhan yang diberikan Jungkook.
Cup! Cup!
"Anhhh... K-kookhh.. Gelihh.."
"Sabar, hm? Lehermu sangat sayang untuk dilewatkan," Jungkook menggigit, mengecup, dan menghisap leher Taehyung yang kini timbul bercak-bercak ungu.
Tangannya dengan nakal masuk ke dalam baju yang dikenakan Taehyung, mengelus perur rata tanpa abs itu, naik ke dada, lalu memilin puting Taehyung yang tampak menegang. "Putingmu menegang, sayang," kata Jungkook.
Taehyung hanya memejamkan matanya. Ia tidak tau bagaimana mengekspresikan sentuhan yang diberikan Jungkook. Jujur, ini nikmat namun hati Taehyung menolak untuk melanjutkan.
"Nah, sekarang, buka bajumu, anak manis?" Jungkook bangkit, menarik Taehyung untuk duduk, dan dengan segera menyuruh Taehyung membuka baju sementara ia juga membuka pakaiannya.
"A-aku..."
"Santai saja, jangan malu," kata Jungkook. Taehyung menghela nafas, dengan muka memerah membuka setiap helai benang yang dipakainya hingga akhirnya ia full naked.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend With Benefit! (S1-END)
De TodoIni hanya tentang takdir, penyesalan, dan bagaimana cara mengakhirinya. homophobic? Go away. Top!Kook X Vottom. NC +18, M-PREG #9 di kookv (11 Juli 2019)