"Oppaaa.. Aa..aaa.aaku.. Aa..aakuu...", jawab Yerim sambil menutup wajahnya. Tak ingin diledek karna menangis
Woojin yang daritadi berdiri di dekat pintu kamar adiknya itu langsung duduk di kasur dan memeluk adik kesayanganya itu. Ya jelaaas lah kesayangan, cuma satu-satunya adik yang Woojin punya haha..
"Yerim.. Kenapa?", tanya Woojin yang masih memeluknya
Yerim hanya diam dan masih menangis..
"Cerita pada oppa hem? Apa ada yang mengganggumu di sekolah? Apa kau di bully?"
Yerim hanya menggeleng.. Woojin semakin bingung melihat tingkah adiknya. Tidak seperti biasa. Saat Woojin pulang pasti selalu ada yang diributkan dengan adiknya itu dan membut Woojin semakin gemas dengan tingkah adiknya. Tapi kenapa sekarang dia menangis? Kenapa? Apa ada hal yang tak aku tahu? Pikir Woojin dalam hati
"Oppa..", ucap Yerim pelan
"Hem?", jawab Woojin sambil melepas pelukanya dan melihat wajah adiknya
"Bogoshipeo.. Aku sangat merindukanmu oppa..", kata Yerim sambil memeluk Woojin
Woojin terkejut dan membalas pelukan adiknya itu. Tak tahu kalau adiknya begitu merindukannya. Dan seketika Woojin sangat merasa bersalah
"Maafkan oppa, Yerim.. Maafkan oppa yang belum menjadi kakak yang baik dan selalu ada untukmu. Oppa tak tahu kau sangat kesepian dan membutuhkan oppa disampingmu..", ucap Woojin yang rasanya ingin menangis
"Aku iri melihat teman-teman dan orang lain yang sangat dekat dengan kakaknya. Yang menghabiskan waktu liburnya dengan kakaknya.. Aku juga ingin seperti itu. Aku tidak bisa cerita kepada teman-temanku bahwa Woojin oppa adalah oppa ku..", cerita Yerim sambil menangis di pelukan Woojin
"Kenapa kau tak mau orang lain tahu aku adalah oppa mu? Apa kau malu?"
"Bukaan begitu.. Tapi aku takut"
Sambil melepas pelukannya, Woojin menatap adiknya dan berkata, "takut kenapa?"
"Aku takut orang-orang akan membicarakanku, menggosipkanku, mengejar-ngejar aku untuk menitipkan hadiah untukmu, memintaku mengenalkanya padamu oppa"
"Heemm.. Maafkan oppa, Yerim"
"Bukan salah oppa. Aku yang memang tidak mau seperti itu. Belum tentu seperti itu memang. Itu hanya pikiranku saja oppa"
"Oppa mengerti. Tak apa kalau teman-temanmu tahu. Oppa akan selalu menjagamu"
"Bagaimana oppa akan menjagaku? Pulang saja jarang. Seoul busan jauh oppa", kataku kesal
"Hahaha adiku pintar sekali berbicara sekarang ya", ledek Woojin
"Aku sudah besar. Oppa saja yang tidak tahu"
"Aigoo haaha.. Tidurlah sudah malam. Jangan menangis lagi. Ada oppa disini"
"Aku bisa tidur malam oppa. Lagian besok libur kan"
"Besok kita harus pergi pagi"
"Kemana?"
"Jalan-jalan. Kita akan menghabiskan waktu berdua"
"Jinjjayo?", jawab Yerim bahagia
"Eemm.. Maka sekarang tidur ya. Sampai besok adikku sayang", kata Woojin. Sebelum keluar kamar, Woojin mencium kening Yerim dan meninggalkan Yerim agar tidur
Yerim tersenyum bahagia dan tak sabar menunggu esok...
KAMU SEDANG MEMBACA
Park Ye Rim? Siapa Park Woo Jin?
Short Story"oppa.. bogoshipeo :(" gumam Ye Rim di kamarnya