PART 12

51 1 0
                                    

Selesai makan dan saling bercanda.. Tak terasa sudah malam dan Yerim harus pulang ke Busan.

Sebelum berpisah dengan Wanna One.. Yerim berterimakasih dan meminta maaf lagi atas kejadian hari ini. Yerim merasa sangat bersyukur ada mereka di hidupnya.

"Yerim.. Oppadel pulang dulu ya", Jisung

"Saranghae Yerim", ucap Wanna One bersamaan sambil memberikan pose hateu kepada Yerim

"Saranghaeyo Oppadel", balas Yerim sambil tersenyum

"Hyung aku akan ke Busan lagi, besok aku pulang sebelum jadwal latihan kita. Aku sudah bicara pada manajer hyung", Woojin

"Oke.. Hati-hati Woojin", Jisung

Akhirnya mereka berpisah..

Woojin dan Yerim naik mobil berbeda dengan Wanna One. Mereka bersama salah satu manajer hyung.

"Yerim.. Kau sudah ingin pulang?", tanya Woojin

"Bisakah kita ke suatu tempat lagi oppa?"

"Baiklah.. Mau kemana?"

"Namsan tower.. Aku ingin melihat Seoul"

"Hyung bisakah kita kesana sebentar.. Jebaaal", pinta Woojin pada manajernya

"Baiklah.. Pakai jaket, topi dan maskermu", manajer hyung

"Okeee.. Makasih hyung"

Namsan Tower..

Yerim terlihat sangat senaaang melihat pemandangan yang ada didepannya. Woojin tersenyum melihat adiknya itu.

Walaupun kami sering bertengkar tapi tetap mereka saling menyanyangi dan merindukan satu sama lain. Apalagi sekarang mereka jarang sekali bertemu karna kesibukan Woojin yang sudah menjadi idol rookie terkenal

"Kau senang?", Woojin

"Eemmm... Makasih oppa", Yerim

"Yerim..."

"Ne oppa?"

"Maafkan oppa.. Tak bisa selalu menjagamu. Maafkan oppa kau jd tersakiti dan menangis"

"Bukan salah oppa.. Aku sayang oppa", Yerim berjalan lalu memeluk Woojin

"Oppa juga menyanyangimu"

Setengah jam mereka disana dan akhirnya mereka pulang ke Busan. Karna sudah ketinggalan kereta, akhirnya mereka pulang naik mobil yang memakan waktu agak lama.

Busan.

"Masuklah", Woojin

"Kau tak masuk oppa?"

"Tidak.. Eomma dan Appa juga mungki  sudah tidur. Aku tak mau mengganggu mereka. Aku akan lgsg pulang ke Seoul"

"Baiklah.. Hati-hati oppa"

"Yerim... Jangan sembunyikan apapun dari oppa. Mengerti?"

"Baiklah.. Sudah sana pergi oppa"

"Daaaaaah"

Akhirnya mereka berpisah..... Menjalani rutinitas seperti biasa lagi


Woojin pov.

Maafkan oppa Yerim. Oppa akan mengusahakan meluangkan waktu untuk bermain bersamamu. Mendengarkan ceritamu. Melindungimu.

Kau tetap adik kecilku yang manis.. Semakin kau besar aku semakin ingin menjagamu dari pria-pria brengsek di luar sana. Tetaplah jadi perempuan manis yang ceria Yerim..

Oppa sangat menyanyangimu..

"Woojin bangun. Kita sudah sampai dorm", manajer hyung

"Eoh.. Terimakasih hyung untuk hari ini. Maaf menyusahkanmu", kataku

"Tak apa.. Istirahatlah. Besok kalian ada jadwal"

"Ne hyung.."

Ah ternyata sudah jam 2 pagi -gumamku

Aku memasuki dorm dan lampu sudah padam semua. Aku memasuki kamar dab melihat Jihoon sudah tidur.

Aku langsung mandi dan bersiap tidur. Tbtb...

"Kau sudah pulang?", Jihoon

"Eemm.. Sudah daritadi"

"Kau tak apa?"

"Ya aku tak apa. Kenapa kau bangun?"

"Ahhh tadi aku haus dan melihat ada orang di kamar mandi"

"Tidur lagi Jihoon-a"

"Woojin.."

Jihoon mendekati Woojin dan duduk di sebelahnya

"Kau ingin menangis? Menangislah", kata Jihoon sambil memeluk Woojin

Mereka yang terkenal sebagai Bunssodan dan sangat dekat sudah pasti paham akan situasi yang dihadapi Woojin

"Aku sudah gagal menjadi kakak", kata Woojin sambil menangis

"Tidak.. Kau tak gagal. Kau hanya lengah. Kau sudah melakukan yang terbaik untuk Yerim. Kau sudah menahan emosimu. Kau sudah membuat Yerim tak dalam masalah. Kau membuat dia bahagia hari ini setelah hatinya sakit"

"Benarkah?"

"Iya Woojin.. Aku tau apa yang kau rasakan karna aku juga menganggap Yerim sebagi adikku sendiri. Tak usah menyalahkan dirimu. Jangan lengah lagi hhmm?"

"gomawo Jihoon-ah"

"Mari kita istirahat. Ini sudah pagi dan beberapa jam lagi kita ada jadwal"

Woojin pov end.

Park Ye Rim? Siapa Park Woo Jin?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang