Chapter 24 : Kata Cinta dari Mas Rahmat

5.6K 219 35
                                    

Aku begitu menikmati tiap untaian kata dari bibirnya
Sapanya begitu indah menggauli hati
Sorot matanya membuai jiwa
Kucoba untuk tidak mau jatuh cinta lagi
Tetapi tidak bisa...
Ah...
Rasanya pertahananku akan berakhir
Tiap tarikan nafasnya membuat egoku meredup
Akhirnya kubiarkan hatiku terselimuti cintanya
Genggaman tangannya semakin kuat meremas hatiku
Aku sayang kamu........
Bisiknya lirih ditelingaku...
Tapi jauh di sudut hatiku ada pertentangan yang mengganggu
Tapi....ah sudahlah....

~Nanta~

Kalau boleh jujur, kedatangan Laras beberapa hari lalu cukup membuat aku terkejut.

Entah apa yang ada dalam pikirannya atau rencana apa yang ada dibenaknya, hingga dia datang menemuiku demi untuk suaminya Jeff. Hal ini membuat aku gelisah.

Laras wanita cantik itu, benar-benar tulus mencintai Jeff dengan segala kekurangannya. Seribu satu wanita seperti itu dan Jeff sangat beruntung sekali memiliki isteri sepertinya.

Aku memang masih mencintai Jeff, lelaki dari masa lalu ku itu. Tapi masa lalu juga lah yang merantai kaki ku untuk tidak kembali lagi padanya.

Janjiku pada Mas Danar di malam "pengakuan dosaku" padanya 10 tahun lalu itu tidak mungkin aku ingkari. Selain itu ada Mas Rahmat yang juga mengisi hidupku belakangan ini.

Itulah mengapa permintaan Laras agar aku kembali pada suaminya tidak mungkin aku kabulkan. Sakit memang, tapi bukankah hidup itu adalah pilihan dan dalam hal ini aku memilih untuk tidak masuk kembali kepada dosa terindahku dulu, meskipun aku masih sangat mencintai Jeff.

Ah...memikirkan asmaraku ini membuat aku pusing tujuh keliling.

******

Sejauh ini urusan kantor berjalan sesuai dengan yang aku mau. Gerai restaurantku makin bertambah jumlahnya. Pendapatannya pun bisa aku banggakan. Bu Jessy dan Pak Anton, atasan sekaligus pemilik tempat aku bekerja sangat bangga dan percaya padaku. Hubunganku dengan mereka sudah seperti orang tua dan anak. Aku sangat menikmati semua itu.

Bip...bip..bip..pesan WA masuk ke HP ku.

"Dek...nanti selepas dari kantor, aku jemput ya"kubaca pesan dari Mas Rahmat.

" Iya Mas. Jam 7 malam ya. Aku ada sedikit kerjaan, meeting dengan vendor dulu"jawabku

"OK" Mas Rahmat membalas singkat.

Aku sangat mengagumi sosok laki-laki itu. Dewasa, tidak banyak bicara, terkesan kaku tapi sangat perhatian. Ah...Mas Rahmat.

"Dek...nanti ke apartemenku saja ya. Kamu gak usah pulang ke kost" ucap Mas Rahmat ketika kami baru selesai makan malam

"Aku besok kerja Mas" jawabku berbasa basi.

"Hahaha...iya tahu. Besok aku antar sampai kantor. Kebetulan aku juga ada morning meeting di SCBD" jawabnya sambil tersenyum.

Aku hanya mengangguk, mengiyakan. Entah kenapa, setiap kali aku melihat senyumnya, kumis tipisnya dan juga wajahnya yang berkacamata itu, hatiku selalu luluh. Aku sangat menikmati setiap waktu bersamanya. Walaupun kedekatan kami ini, aku tidak tahu bentuknya, tapi yang jelas aku bahagia setiap dekat dengannya.

Aku dan Mas RahmatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang