Chapter 19 : Selamat Pagi (Cinta)...!!!

5.9K 211 8
                                    

Aku terbangun ketika sinar matahari pagi menembus jendela kaca yang tirainya tidak tertutup. Sementara di sampingku Jeff masih tertidur pulas dengan tubuh tanpa busana.

Aku duduk di tepian tempat tidur sambil memandang laut lepas yang jelas terlihat dari dalam kamar di pulau ini.

"Semalam luar biasa" batinku. Tenagaku terasa habis dan aku baru merasakan lelahnya pagi ini.

Kuambil handphone ku dan kulihat panggilan tidak terjawab beberapa kali. Mas Rahmat menelephone ku semalam. "Maaf mas, aku tidak memberimu kabar, pasti kamu khawatir" aku menaruh HP ku di meja samping tempat tidur. Kulirik jam tanganku, baru pukul 06.30. Masih pagi.

Jeff masih tertidur pulas, nafasnya teratur sekali. Kupandangi wajahnya yang sedang tertidur pulas itu. Tampan sekali. Lelaki ini tidak banyak berubah. Terlihat tampak dewasa dari terakhir aku bersamanya, 10 tahun tidak banyak merubah fisiknya. Lebih berisi sekarang.

Aku tidak tahu apa yang terjadi semalam. Akal sehat dan nalarku seakan hilang. Terbius oleh sosoknya yang sangat sempurna dan kenangan masa lalu kami. Semua kerinduan, rasa kecewa, kehilangan dan rasa pernah memiliki bercampur jadi satu. Ya, aku memang pernah mencintainya, dulu, sepuluh tahun lalu dan itu yang membuat aku melukai hati Mas Danar kekasihku.

Aku beranjak dari tempat tidur, sama seperti Jeff, aku pun tanpa busana. Beranjak dari kamar, aku menuju dapur di dekat kamar mandi.

Kubuat teh tawar panas. Lalu aku membuka lemari es. Kulihat isinya penuh. Lalu aku membuat sarapan untukku dan Jeff. Nasi goreng jawa dengan ekstra telur dadar yang sangat tebal.

Aku memasak masih tanpa busana. Baru kali ini aku merasakan suasana yang benar-benar sunyi dan nyaman. Ya, di pulau ini hanya ada aku dan Jeff.

Ketika aku sedang sibuk dengan masakanku, kudengar suara batuk kecil di depan pintu dapur.

"Pagi Masku" suara Jeff terdengar sangat merdu di telingaku.

Aku berbalik dan melihat Jeff tersenyum sambil tubuhnya menyandar di ujung pintu.

"Hey...sudah bangun?" tanyaku

"Iya, harum masakan Mas sangat menggoda" Jeff berjalan menghampiriku. Tubuh telanjangnya sangat indah sekali. Penisnya menggantung diantara kedua pangkal pahanya.

"Love you mas" ujar Jeff sambil mengecup pipiku.

Aku hanya tersenyum.

"Wanna tea or coffee Jeff?" tawarku

"Coffee please" senyum Jeff manis sekali. Lalu dia duduk di meja makan.

Kubuatkan secangkir kopi pahit tanpa gula untuk Jeff. Ya, aku masih ingat kegemaran Jeff. Kopi hitam tanpa gula.

Kusiapkan juga nasi goreng spesial buatanku. Dua piring terletak diatas meja. Aku duduk di depan Jeff.

"Dimakan Jeff nasi gorengnya, masih hangat. Spesial loh itu" ujarku.

"Iya tahu, masakan Mas Nanta selalu enak dan itu yang buat aku kangen" jawab Jeff.

Kami sarapan tanpa obrolan sama sekali. Hanya sesekali tersenyum. Pikiran kami entah melayang ke mana.

"Mas..." Jeff memecah kesunyian

Aku menatap Jeff sambil mengangkat kedua alisku.

"Thanks ya buat semalam, luar biasa" ucap Jeff.

Aku hanya tersenyum.

"Kamu yang luar biasa Jeff" batinku.

"Jujur aku kangen semua itu Mas" Jeff melanjutkan kalimatnya.

Aku dan Mas RahmatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang