Prolog

23 4 0
                                    

Seburuk apapun kamu, tetap saja aku tak bisa menjauh darimu yang sudah lama berada di sisiku. - Andre

•••••

" Cepetan Ra ?!" Teriak remaja laki- laki yang sedang berada di atas motor maticnya, meneriaki temannya yang masih mengikat tali sepatu dikakinya. Sudah 15 menit dia menunggu temannya itu tapi yang ditunggu benar- benar tidak merasa sungkan sama sekali.

" Apaan sih lo Ndre nggak sopan tau teriak- teriak didepan rumah orang. " Jawabnya santai sambil berjalan kearah Andre. Remaja itu namanya Andreas Pratama Yunanda. Sahabat laki- laki yang dimiliki Syaira.

" Telat tau Ra, lo itu harusnya jangan kayak gini terus, masak tiap hari ngiket sepatu aja lo butuh waktu 10 menit, buang- buang waktu tau! " Oceh Andre dengan nada sedikit naik di akhir kalimatnya. Syaira pura- pura tidak mendengar dan malah memasang earphone di telinganya. Andre sudah hafal betul bagaimana sifat dan sikap yang dimiliki Syaira, mereka berteman sudah sejak kelas 1 SMP. Itu sebabnya dia sudah terbiasa dengan segala hal tentang Syaira.

Sesampainya di parkiran sekolah Andre menatap Syaira dari kaca spion motornya, sahabatnya itu tetap duduk diatas motornya dan memejamkan matanya sambil bersenandung lirih.
" Dasar bener- bener nggak punya perasaan nih anak, untung lo sahabat gue." Umpatnya dalam hati. Lalu dia memutarkan tubuhnya sedikit dan mengulurkan tangannya untuk melepas earphone yang masih menempel di telinga Syaira. " Turun kali Ra." Ucap Andre.

Syaira membuka matanya dan menatap Andre dengan tatapan menikam, dia sebal karna ada orang yang menganggu ketenangannya. Tanpa berkata apapun Syaira langsung turun dari motor Andre dan berjalan masuk ke sekolah. Andre menatap Syaira sambil mengelus dadanya, dia terlalu sabar menghadapi sahabatnya itu.

•••••

Sesampainya di kelas, Syaira langsung duduk di bangkunya sambil melemparkan tasnya ke atas meja. Nadia teman sebangkunya sekaligus pacar dari sahabatnya itu menatap Syaira dan senyum meremehkan. " Lo kenapa Ra, bete lagi, tiap hari gitu mulu prasaan. " Ucapnya.

Syaira melirik Nadia sebentar lalu menjawab perkataannya. " Ya gimana gue nggak bete, tuh si Andre selalu aja bikin gue badmood. Dasar nyebelin, dia itu harusnya bersyukur punya sahabat kayak gue, bukan malah tiap hari bikin gue kesel mulu. " Ceritanya panjang lebar.

" Ya harusnya lo tuh yang bersyukur punya sahabat sebaik Andre, emang dia salah apa lagi? " Tanya Nadia.

Syaira melepas dan melipat earphonenya kemudian memasukkannya kedalam tas, lalu dia menoleh pada Nadia. " Tadi gue dengerin musik, lo tau kan gue nggak suka diganggu, eh dia malah nyopot earphone gue, kan sebel gue!" Jawabnya.

" Terus gitu aja lo langsung badmood? " Tanya Nadia lagi.

" Iya dong, dia kan temen gue harusnya tau betul apa hal yang bisa bikin gue badmood seketika. " Jawab Syaira. Sesaat kemudian dia mengaduh karna ada tangan yang menyentil telinganya pelan, Syaira menoleh kebelakang mendapati Andre berdiri di belakang punggungnya sambil memberikan tatapan menelisik.

" Lo cerita apa aja ke Nadia, pasti lo nggak cerita yang sejujurnya kan ke dia? " Tanyanya langsung, Andre sudah hafal betul Syaira pasti hanya menceritakan hal yang membuatnya badmood tapi tidak dengan menceritakan tentang kenapa sampai dia di ganggu. Syaira tersenyum tipis lalu selanjutnya menjulurkan lidahnya dan berlari keluar kelas, takut kalau sahabatnya menjewer telinganya.

Andre duduk di bangku Syaira menatap kekasihnya itu dengan tersenyum, " Kenapa Nad? " Tanyanya saat Nadia malah menolehkan pandangan ke arah lain. Nadia menggeleng pelan. " Kenapa? " Tanyanya lagi. Nadia tetap menggeleng, Andre bingung apa ada yang salah dengannya kali ini. Lalu dia menarik tangan Nadia dan menggenggamnya. " Kamu jangan jadi aneh kayak Syaira juga Nad, kalau aku ada salah ngomong aja nggak papa. " Tambahnya lagi. Tapi tetap Nadia hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. Andre menyerah dia malas jika harus kelihatan bodoh terus menerus karna harus mencari sebab kenapa pacarnya mendadak seperti ini, dia melepaskan tangan Nadia dan berdiri dari bangku Syaira lalu dia mengelus rambut Nadia dengan pelan. " Kalau gitu aku balik dulu ke kelas. " Ucapnya dan melangkahkan kakinya keluar dari kelas Syaira dan Nadia.

Syaira Anjar Trilasya nama lengkapnya, dia duduk di bangku SMK di salah satu daerah di Surabaya, kelas II/ Akuntansi, dia berbeda kelas dengan sahabatnya, Andre duduk di kelas II/ Multimedia. Itu sebabnya kenapa jika di sekolah Syaira lebih sering bersama dengan Nadia Dwi Sartika dibanding dengan Andre karna jadwal istirahat mereka berbeda. Terkadang jam pulang sekolahnya pun berbeda. Kelas Multimedia biasanya pulang lebih awal dari pada kelas Akuntansi.

Syaira memang setiap berangkat dan pulang sekolah pasti dijemput oleh Andre karna memang sudah sejak dulu seperti itu, sekalipun Andre sudah punya Nadia tapi dia tetap perduli padanya. Terkadang memang Syaira akan menolak untuk di jemput oleh Andre karna dia rasa Nadia juga butuh Andre di sampingnya, dan jika sudah seperti itu maka Andre akan melakukan seperti apa mau Syaira.

•••••

Syaira menatap pantulan dirinya di cermin, dia bergumam lirih. Kayaknya gue lebih gendutan deh. Lalu dia duduk di tepi ranjang mengambil benda pipih yang ada di atas nakas dan membuka aplikasi Wattshap lalu mencari nama Andre di kontak miliknya.

Syaira
Ndre??

10 menit kemudian handphonenya berbunyi.

Andrecuu
Iya, kenapa Ra.

Tanpa berfikir panjang Syaira langsung membalas pesan Andre.

syaira
Lo dimana? Gue butuh bantuan

Andrecuu
Lagi dirumah, bantuan apa?

Syaira
Gue butuh obat pengurus badan, kayaknya gue tambah gendut deh:((

Andrecuu
Lo gagendut kali Ra, prasaan lo aja.

Syaira
Gue seriusan, lo kesini ya sekarang:(

Andrecuu
YaAllah Ra udah jam 10 malem, nggak mungkin gue ke rumah lo sekarang.

Syaira reflek langsung melihat jam di layar handphonya, benar saja sekarang jam 10 malam, Syaira jadi malu sendiri.

Syaira
Hehe, sorry Ndre😅 gue baru nyadar🤣

Andrecuu
Emang dasar nggak waras, Perlu ke rumah sakit jiwa?

Syaira
Hehe, ya maaf dong😅
Yaudah kalau gitu besok aja pulang sekolah lo harus anterin gue.

Andrecuu
Iya- iya Ra sans aja,
Emang besok mau di anter kemana?
Jadi kerumah sakit jiwanya?🤣

Setelah membaca pesan dari sahabatnya itu dia langsung mengerucutkan bibirnya. Lalu jarinya menari kembali di atas layar touchscreeennya.

Syaira
Lo kok gitu sih😌 Males deh -_

Andrecuu
Yee gitu aja ngambek iya- iya Ra gue anterin.

Hanya di read saja oleh Syaira, setelah itu diletakkan kembali handphonenya di atas nakas.

•••••


HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang