#12

73 16 28
                                    

"Coo. . Ucooo! Dah siap belumm" teriak Baekki dari luar kamar.

"Bb-belum Mas. Ntar saya menyusul,kalian pergi duluan saja"

Mendengar Baekki yang seperti nya sudah meninggalkan nya. Uco pun kembali termenung, kembali mengingat kenangan indah maupun pahit bersama istrinya dahulu. Akan kah dia sanggup untuk berdiri di hadapan semua orang untuk merayakan kebahagiaan sementara hati nya diliputi kesedihan?

"Uco gak bisa.. Uco harus kembali mencari Idah" ucap nya lirih.

Uco pun segera mengambil koper nya yang berukuran sedang. Segera mengisi koper tersebut dengan beberapa pakaian, sedikit uang dan tak lupa.. Foto Idah.

Di tengah keburu-buruan nya ia juga memasukkan sebungkus adonan cilok dalam koper . Barangkali ia cepat bertemu dengan Idah, kan bisa ia gunakan sebagai oleh-oleh.

20 menit berlalu. Uco segera mandi dan bersiap untuk pergi mencari Idah. Ia pergi tanpa sepengetahuan semua penghuni kost beserta semua penjaga Planet EXU. Melewati pintu belakang rahasia yang selama ini diam-diam ia buat tanpa di tau oleh semua nya.

***

"Kalian semua memang gak punya otak!" bentak Nyai Suman pada semua penghuni planet EXU. Bang Umin dan Iching yang semenjak tadi terus tertawa terbahak-bahak di panggung tanpa mengetahui apapun langsung saja diam tertunduk saat di marahi oleh pemilik kost mereka.

"Terutama kamu Baekki! Kamu gak mikir apa, dia kan yang punya acara? Sebegitu tega nya kamu nunggalin dia pergi sendiri? Dan ngajak semua nya untuk pergi duluan?"

"Uco nyuruh kami duluan Nyai" jawab Baekki pelan, tak berani berkata nyaring.

"Saya gak peduli. Kalian kan sudah tau bagaimana Uco. Seharusnya kalian fahaamm! Sekarang bagaimana ini?" Nyai Suman terus mengacak rambut nya, dan terlihat sangat bingung menghadapi masalah ini.

Para tamu dan pengunjung yang merasa tak enak melihat Nyai Suman yang mengomel langsung saja pamit untuk pulang tanpa makan sesuatupun. Hadiah hari ini pun tak tersentuh oleh para tamu. Benar-benar suasana yang hancur.

Sementara itu Raden Suho segera menelepon para asisten nya untuk mencari keberadaan Uco, mulai melacak nomor telepon, serta kartu kredit yang ia pakai.

Tapi tetap saja nihil, Uco sudah hafal trik licik Raden untuk menemukan dia.

"Jadi bagaimana ini? Kita bakal nyari kemana?" tanya Zukidlin lemas kepada teman-teman nya, ia sahabat baik Uco dari dulu.

Semua pun menggeleng, tak ada yang tau kemana kira-kira mereka harus pergi mencari Uco.

"Thebenarnya yang Yehet takutin itu, bitha aja kan Uco bunuh diri lagi karena gak thanggup gak ada Idah hari ini" ucap Yehet cadel.

Mendengar Yehet berkata sperti itu, Nyai Suman langsung terbelalak, terjatuh dan tiba-tiba badan nya panas dan mengejang.

Seluruh isi restoran pun heboh melihat Nyai kejang-kejang seperti itu,

"Nyaii.."

"Nyai kenapa Nyai? Jangan gini dong"

"Yehettt! Yehettt telpon ambulaann!!" teriak Iching panik.

Cilok Mang UcoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang