Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Yehet mathih nda nyangka Idah pernah di wawancara thama waltawan" gumam Yehet sambil memainkan hp nya di dekat Nyai Suman yang masih terbaring di ranjang rumah sakit.
"Itu artikel lama kan yang kamu baca? Artikel waktu Idah ketangkap basah nangis di bantaran kali? " tanya Nyai Suman mengingat-ngingat
"Iya Nyai, path itu Kang Uco hampir nangith darah gara-gara baca tulithan itu"
Mengingat hal itu, Nyai Suman meminta pada Yehet untuk menaikkan posisi ranjang nya menjadi duduk. Ia benar-benar gelisah kali ini. Sesuatu yg selama ini ia sembunyikan selalu menyesakkan dada nya.
"Nyai, nyai kenapa?? " tanya Yehet panik melihat wajah Nyai Suman yang memucat.
"Het.. Coba sekarang kamu telpon Mpo' Jeni, tanyakan bagaimana kabar anak nya Uco sekarang"
Mendengar perintah Nyai, Yehet sangat terkejut. Bukankah selama ini Nyai selalu melarang semua nya menanyakan kabar darah daging Uco.
Tiitt.. Tiitt.. Tiiitt
"halo? Dengansiapaini? " tanya wanita paruh baya di seberang telpon .
"Ehh ehh, Halo? Ini, ini Yehet. Dari planet Etthu Mpo' " jawab Yehet gugup.
"Dari planet EXU? Oh iya nak ada apa? "
"Hmm, maaf Mpo' ? Bagaimana kabar anak yang di titipkan Nyai Thuman ke Mpo' Jeni? Apa kabar nya? " tanya Yehet sembari di kode oleh Nyai Suman untuk menyalakan speaker telpon.
" Ahmad Woolim?? Kabarnyabaik nak.. Operasipemendekanlehernyasudahberjalanlancar"
DEG! Operasi??
Nyai Suman spontan merebut telpon yang di pegang Yehet dan segera berbicara dengan wanita yang ada di seberang nya.
"APA MAKSUD KAMU DI OPERASI?? SIAPA YANG NYURUH KAMU OPERASI AHMAD WOOLIM?? " kemarahan Nyai meledak, berani-berani nya ia mengoperasi Woolim tanpa sepengetahuan diri nya.
"Maaf kan aku Suman, leher Woolim semakin hari semakin meninggi. Tumor yang dia derita semakin parah. Kalau tidak di operasi akan bertambah fatal."
Nyai Suman melemas, kenapa tidak dari dulu saja anak itu ia operasi? Kenapa selama ini ia membohongi keponakan nya dengan mengatakan bahwa darah daging keponakannya sudah meninggal saat di lahirkan oleh Idah?
"Lagi pula, biaya operasi sudah di tanggung dengan ayah nya sendiri. Kau tak perlu khawatir Suman. " ucap wanita itu santai .
Deg! Lagi-lagi jantung Nyai Suman bekerja dengan cepat, keringat nya membasahi baju rumah sakit yang ia pakai, bahkan sejuk nya AC tak ada rasanya sama sekali . Yehet yang juga mendengar percakapan itu juga tak kalah kaget, Uco tau anak nya masih hidup?