#7

76 12 9
                                    

Jam 06.30 pagi.

Entah kenapa pagi-pagi buta seperti ini semua penghuni kost berkumpul di ruang TV.  Hanya gua dan orang aneh itu yang tak ada disana, gua pun berusaha menguping pembicaraan mereka di balik pintu kamar.

"Kamu sudah cari ke wilayah bantaran kali kan, Yehet?" tanya Raden.

"Aelahhh Raden! Ya keleth Idah ada di bantaran kali".

"Ya bisa aja Het! Kamu gak tau? Tempat persembunyian terakhir nya kan disana! " sambung Iching.

Idah lagi yang mereka bicarakan, sebenarnya mengetahui siapa Idah ini bagi gua tak terlalu penting, tapi kenapa orang itu selalu di bicarakan oleh Nyai dan penghuni kost?

Pagi ini, hari kedua gue pergi kuliah. Rasanya sudah tidak semangat seperti kemaren, gimana engga? Harga diri kehormatan gua sudah jatuh sejatuh-jatuh nya kemaren. Dan gua masih sangat dendam dengan makhluk aneh satu itu.

Tokkk.. Tokkk..  Pintu gua tiba-tiba di ketok.

"Mas! Mas Cey,ini ada saya bawakan sarapan roti dan susu."

Gua pun segera membuka pintu, ternyata Bang Umin. Bang Umin adalah penghuni tertua di kost ini, tapi karena face nya yg begitu imut, dia malah di kenal sebagai yang paling muda disini.

"Thank you, Bang" ucap gua berterima kasih.

"Santai aja, abang boleh ngomong sesuatu sama kamu? Penting bgt".

"Boleh bang, masuk aja ke kamar". Seperti nya sangat penting sekali, wajah bang Umin tampak sangat serius.

Tapi baru saja Bang Umin mau masuk ke kamar, tiba-tiba Nyai Suman memanggilnya, terpaksa pembicaraan itu tertunda dulu.

"Ceyy, yaudah kapan-kapan aja abang cerita, sekarang kamu siap2 kuliah, ntar Raden Suho yg ngantar kamu, oh iya itu jangan lupa dimakan " sembari menunjuk pada nampan makanan yg dia beri tadi.

***

" Gimana perasaan kamu,Cey? Udah baikan? Kamu gapapa pergi kuliah hari ini? " tanya Raden di dalam mobil.

" Udh gkpp kok Raden" jawab gua singkat.

Baekki seperti nya masih tidak enak dengan kejadian kemarin, dia cuma diam saja mendengarkan percakapan gua dengan Raden.

"Cey, ada hal yang belum kamu ketahui dari Uco, Raden harap kamu memaklumi apa saja yang dia lakukan, Baekki! Kamu juga ya! Kamu gak pantas bicara kyk gtu lagi depan Uco, biar bagaimana pun perempuan itu tetap kesayangan dia" nasehat Raden pada aku dan Baekki.

Baru saja gua mau bertanya apa maksud nya, dan rahasia apa yang gak gua tau. Mobil sudah masuk ke dalam gerbang kampus,memutus pembicaraan singkat kami pagi ini.

***

"Hiss. . Itu tuh yang kemaren eek di celana! Najis amat padahal ganteng "

" iya tuh, padahal kemaren gua jatuh cinta pandangan pertama sama dia, eh tau nya jijiq banget liat dia kemaren "

Cilok Mang UcoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang