part 11

129 17 0
                                    

Hari ini adalah hari minggu, dimana hari ini shania ingin bermalas-malasan setelah sholat shubuh ia berniat untuk melanjutkan tidurnya.

Namun hal itu musnah sudah di saat dua orang manusia yang tiba-tiba saja datang kerumahnya dan mengajak nya bersepeda ke taman komplek.

Ya, disinilah shania sedang duduk di rerumputan taman komplek nya,setelah lelah menggowes sepeda nya menuju taman ini. Ia dipaksa untuk kesini bersama qila dan ya pasti tau lah siapa lagi,  bersama ridho.

Flashback on

Tok!  Tok!  Tok!

"Assalamualaikum" teriak qila di balik pintu rumah shania

"Waalaikumsalam" pintu pun terbuka dan mama-nya shania yang membukakan nya.

"Permisi tante, saya qila ini om saya ridho" ucap qila sambil memperkenalkan dirinya dan juga om nya ridho.

"Ka shania ada tante, kita mau ngajak sepedaan keliling komplek nih tan"

"Oh ada tapi masih tidur kayanya, tadi sih subuh udah bangun tapi kayanya tidur lagi. Sebentar ya tante bangunin dulu, ayo masuk dulu" mama shania mempersilahkan mereka berdua masuk kedalam rumahnya.

Shania pun akhirnya turun menemui mereka berdua dengan muka bantal baru bangun tidur.

"Ka shania, ikut qila yuk kita sepedaan keliling komplek, ka ayo ka" ajak qila sambil mengoyang-goyang kan tubuh shania.

Ridho yang melihat itu pun hanya menggelengkan kepala, sebenarnya iya tidak enak hati kepada shania yang memaksa nya untuk bangun dan ikut dengan nya. Tapi mau bagaimana lagi, ponakannya itu terus saja memaksa nya untuk datang kerumah shania dan mengajaknya bersepeda bersama.

Sebenernya ridho juga sudah menolak ajakan ponakannya itu, tapi ponakannya lebih pintar qila mengancam ridho apabila ia menolak maka qila akan ngadu bahwa kemarin ia mengantar pulang shania kepada mama dan papa nya.

Ridho hanya pasrah mengikuti semua kemauan qila.

"Qila, kaka masih ngantuk lagian juga ini kan hari minggu jadi kaka mau istirahat seharian" jawab shania memberikan penjelasan kepada qila.

"Yah ka shania mah ga seru ah" qila melipat kedua tangan nya kedada seolah ia sedang merajuk.

"Qila ka shania nya kan udah bilang ga mau, yaudah yuk kita pulang aja" ucap ridho sambil merujuk qila

"Pokonya ga mau aku mau sama ka shania, kalo ka shania ga mau aku bakalan tetep disini" jawab qila tak mau kalah

Shania pun tak tega melihat qila yang ingin sekali bersepeda bersama denganya. Akhirnya ia pun meng-iyakan ajakan qila itu.

Ia pun ke kamar nya untuk bersiap-siap diikuti dengan qila Sambil menunggu shania siap-siap ridho pun ditemani mengobrol bersama mama-nya shania

"Diminum dek " ucap mama shania ramah

"Iya tante"

"Kamu temen kampus nya shania? " tanya mama shania.

"Iya, saya satu kampus sama shania tapi kita beda kelas tante"

"Oohh gitu namanya siapa tadi? "

"Ridho tan"

"Oh jadi ini yang namanya ridho"

"Iya emangnya kenapa tan? "Tanya ridho penasaran.

"Tapi kamu jangan bilang ke nia ya, jadi nia sering banget cerita tentang kamu ke tante. Katanya sih dia itu benci banget sama kamu tapi dia bilang juga katanya dia berhijab sekarang juga karna kamu"

"Oh gitu ya tan"

Tak lama kemudian shania dan qila telah siap, dan mereka pun menjalakan sepedanya. Sebelum itu mereka pamitan kepada mamanya shania.

Flashback off

Dan begitulah ceritanya shania bisa berada disini. Ia sedang beristirahat sejenak sementara ridho dan qila sedang membeli minuman.

Tak lama mereka berdua pun kembali dengan membawa air mineral mereka dan shania

Ridho menyerahkan air mineral itu kepada shania. Dan langsung ditenggak habis oleh shania.

"Segitu hausnya? " tanya ridho yang melihat shania yang sudah menghabiskan setengah air mineral nya.

"Menurut Lo? " tanya annisa balik

"Hehe maaf ya gara-gara ponakan gw lo harus disini deh, seharusnya kan lo masih di kasur dan masih di dalam alam mimpi" ucap ridho merasa bersalah.

"Seharusnya sih emang gitu, tapi ga apa-apa kok santai lagian juga gw udah lama ga gowes" jawab shania

Qila yang sedari tadi asik memainkan ponselnya, tak lama kemudian ia berpamitan kepada ridho dan shania karna teman nya chat katanya sedang ada di sini juga jadi qila berniat menghampiri teman nya itu. Dan meninggalkan ridho dan shania berduaan.

"Lo segitu bencinya ya sama gw? " tanya ridho. Shania yang mendengar ucapan itu langsung tersedak.

"Ha, maksudnya apaan? "Tanya shania balik.

"Ya lo benci sama gw? "

"Oh iya gw benci sama lo, benci banget malah"

"Ohya? Haha"

"Jujur nih ya, dulu tuh gw benci sama lo karna semua temen gw tuh pada bangga-banggain lo. Pokoknya mereka tuh histeris banget deh kalo lo lewat gitu, atau pas gw sama temen-temen gw lagi makan dikantin nah kan liat lo tuh lagi sholat."

"Ohya sampe segitunya? " tanya ridho tak percaya.

"Iya, pokonya apa-apa lo deh, gw sempet berfikir apa hebatnya sih lo itu sampe semua orang pada bangga-banggain lo banget perasaan. Nah dari situ gw mulai ga suka sama lo" shania menjelaskan semuanya.

"Hmm jadi gitu, terus sekarang masih benci sama gw? " tanya ridho menyakinkan.

"Kalo sekarang  kaya nya udah ga sih"

"Loh, kenapa gitu? "

"Karna mungkin dulu gw belom kenal deket aja kali ya sama lo. Tapi ga tau kenapa sekarang pas gw udah deket sama lo gw bisa nilai sendiri lo itu sebenernya gimana. Dan ternyata ga seperti apa yang gw pikirkan. "

"Bener kata pepatah 'jangan nilai buku dari covernya ' karna ya kita ga bakalan tau itu buku isinya bagus apa ga sebelum kita baca isinya. Sama kaya lo itu, gw ga bakalan tau sifat asli lo kaya gimana sebelum gw kenal lo lebih deket" ucap shania

"Masa sih? Tapi kalo misalnya yang lo pikirin sebelumnya tentang gw itu gak bener gimana?" tanya ridho

"Ya berarti perkiraan gw salah, dan lo emang sok pencitraan doang di depan umum" jawab shania

Ridho pun tertawa mendengar jawab dari shania itu.

"Kenapa ketawa? " tanya shania heran.

"Gapapa, sebenernya kan sikap kita itu orang yang nilai mau nilainya plus atau minus juga ya kita harus terima. Tergantung dari kitanya aja sih kalo mau dapet nilai plus ya kita harus perbaikin sikap kita ke orang begitupun sebaliknya, kalo mau nilai minus ya tinggal bersikap seenak nya aja ga ngehargain orang kek gimana. " jawab ridho

"Betul" shania setuju dengan ucapan ridho itu.

"Yaudah yuk pulang" ajak ridho dan langsung di setujui oleh shania

Mereka pun menaiki sepeda mereka dan pulang kerumah masing-masing.

Wah ada yang mau baikan ni, wait part selanjutnya jangan lupa vote and comment biar semangat ngetiknya pencet⭐

Hijrah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang