part 17

169 25 3
                                    

Budayakan vote sebelum membaca, dan comment sesudah membaca

Malam pun tiba, shania sedang asik membaca novel sambil mendengarkan lagu 'Hijrah Cinta' dari rosa yang sedang mengalun indah memenuhi ruangan kamarnya.

Salah satu kegiatan yang ia sukai saat waktu luang. Membaca novel yang belum selesai ia baca. Sambil berbaring diatas kasurnya.

handphone nya berbunyi. Shania segera mengalihkan perhatiannya ke arah benda pipih yang tergeletak disebelah nya itu.

Nomornya tidak ia kenal, shania mengurungkan niatnya untuk mengangkat telfon itu. Namun handphone nya kembali berbunyi.

Akhirnya shania pun mengangkatnya.

Hening..

"Assalamualaikum, ini siapa? " tanya shania.

"Waalaikumsalam, ini shania? "

"Iya, ini siapa?"

"Ridho"

Shania langsung mengubah posisi yang semula berbaring menjadi duduk menyender. Sebegitu semangatnya saat mengetahui bahwa ternyata ridho menelponnya.

"Eh.. Lo ternyata gw kira siapa soalnya nomornya ga gw kenal jadi gw ragu-ragu buat ngangkatnya" ucap shania.

"Iya gapapa, lagi apa?" tanya ridho.

"Lagi tiduran aja sambil baca novel"

"Lo sendiri lagi apa? " lanjut shania.

"Lagi telponan sama lo"

"Ooh, haha"

"Jangan ketawa! " ujar ridho disebrang sana.

Shania pun dengan reflex menutup rapat mulutnya.

"Kenapa? " tanyanya.

"Jangan ketawa, soalnya ketawa lo bagus nanti banyak yang suka" jawab ridho.

Bisa dipastikan kali ini bagaimana perasaan shania. Pipinya pun sudah berubah menjadi merah padam hanya karna ucapan dari ridho.

"Yaelah, dilan kali ah, haha" ucap shania.

Ridho pun tertawa renyah, mengapa ia bisa jadi sereceh ini bicara dengan shania. Padahal dari dulu dia paling malas saat berurusan dengan yang namanya cewek, tapi tidak dengan shania ia merasa lebih terbuka dengan shania.

Mereka berdua pun meneruskan kegiatan telponan mereka. Mereka membicarakan banyak hal, dari mulai membicarakan qila, rafli, sampai satpam di depan komplek mereka yang mempunyai kumis tebal pun mereka bicarakan.

Sampai akhirnya sekitar 30 menit terlewatkan, sampai akhirnya ridho mengakhiri sambungan telfonnya.

"Yaudah sana tidur udah malem, takutnya besok kesiangan lagi" ujar ridho.

"Iya, lo juga tidur"

"Yaudah gw matiin ya, assalamualaikum "

"Waalaikumsalam"

Shania senang, benar-benar senang. Mungkin malam ini ia akan mimpi indah.

•••

Setelah menutup telfon dari shania, ridho pun turun kebawah untuk menemui keluarganya yang sedang berkumpul di ruang keluarga.

Baru saja ia turun sudah diledeki oleh salsha.

"Cie, yang abis telfonan sama bebeb nya" ledek salsha

"Dek, sini deh mama bilangin" ucap mama.

Ridho pun duduk dekat mamanya.

"Tadi abis telfonan sama siapa? " tanya mama halus.

Hijrah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang