part 20

324 26 2
                                    

Budayakan vote sebelum membaca, comment sesudah membaca

Matahari sudah menampakan diri, sinarnya sudah masuk kedalam jendela kamar shania.

Namun pemilik kamar nya sudah tidak ada di tempatnya, shania sedang bersiap-siap untuk berangkat ke kampusnya karena ia ada kuliah pagi.

Shania segera turun ke meja makan sambil membawa tasnya, ia pun duduk di depan meja makan. Di sana sudah ada mamanya yang sedang memakan sarapannya sambil menatap layar laptopnya.

"Pagi ma" sapa shania.

"Pagi sayang" jawab mamanya namun matanya tak mau berpisah dari layar laptopnya.

Shania pun mengela napas gusar, pemandangan ini sudah sering ia dapati saat sarapan bersama mamanya. Mamanya selalu sibuk dengan urusan kerjanya.

Shania menyendokkan nasi goreng ke piringnya. Walaupun mamanya sangat sibuk namun mamanya selalu menyempatkan waktu untuk membuatkan sarapan pagi.

"Gimana kuliah kamu sayang? " ucap mamanya.
"Ya gitu ma, seperti biasa"

"Belajar yang rajin, jangan mikir aneh-aneh"

"Iya ma" jawab shania  sambil menyendokkan nasi di dalam mulutnya.

"Oiya, Om herman bilang ke mama katanya ada job motret. Gimana terima apa ga? "

"Yaudah terima aja ma, lagian juga kan aku udah lama ga ada pemotretan. Asal jangan sampai lepas jilbab ya aku ga mau"

"Ga ko sayang, dia bilang buat majalah islami gitu jadi ga masalahin itu."

"Yaudah bagus, terima aja ma"

"Iya nanti mama bilangin"

Shania sudah selesai sarapan, ia pun berpamitan kepada mamanya dan segera berangkat ke kampus.

Sesampainya di kelas shania langsung duduk di tempatnya. Sudah ada lesti dan putri sedang mengobrol.

Saat mereka sedang mengobrol, ega datang dengan tergesa-gesa.

"guys ada berita penting" ucap ega sambil menstabilkan napas nya.

"Berita apaan? " tanya putri.

Tiba-tiba bu mimi datang, ega tidak jadi cerita ia langsung duduk ditempatnya,Dibelakangnya ada seorang anak cowok.

"Selamat pagi" sapa bu Mimi.

"Pagi bu" ucap anak-anak dikelas.

"Jadi hari ini kalian kedatangan siswa baru pindahan dari bandung, silahkan perkenalkan nama kamu" ucap bu mimi.

•••

Shania dan teman-temanya sedang duduk di taman belakang kampus.

"Nah itu yang mau aku ceritain tadi, ganteng banget kan" ujar ega.

"Yaa lumayan lah" ucap lesti remeh.

"Buset les sombong amat lo, segitu dibilang lumayan. Ya kali ini gw setuju sih sama si curut satu ini, si anak baru emang ganteng sih selain itu juga badanya tinggi banget kaya tiang listrik" sela putri.

Shania hanya mendengar kan saja obrolan mereka, ia tidak tertarik dengan topik pembicaraan mereka.

"Menurut kamu gimana nia, ganteng kan si anak baru itu?" tanya ega

Shania hanya menaikkan kedua bahu nya lalu beralih memainkan handphonenya. Jujur saja ia sangat tidak tertarik karna sedari tadi teman-temannya ini terus saja membicarakan tentang si anak baru itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hijrah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang