[Memori]

10 1 0
                                    

Aku tak meminta untuk menjadi populer. Aku tak meminta untuk dikagumi banyak wanita. Bagiku, kekaguman merekap menggangguku. Tak satupun dari mereka mengerti bahwa semua itu palsu.

.....

[Tahun 2043]

Yang perlu kulakukan hanya tersenyum. Tersenyum adalah ucapan terima kasihku terhadap orang tua angkatku. Lelah rasanya dengan segala kebohongan. Niat baik mereka sebenarnya justru menyiksaku.

Saat SMP kelas 2 Aku dipindahkn oleh orang tua angkat ke SMP Cahaya Kasih. Bisa dibilang sekolah ini sekolah orang mampu. Sedangkan Aku...Aku bukan orang mampu.

Bagaimana aku bisa masuk ke dalamnya? Itu karena bantuan orang tua angkatku serta beasiswa yang kudapatkan dari nilai rapor serta prestasiku dalam ber-olahraga.

" Semua tolong diam !", teriak guru berkacamata. Tak ada satupun siswa maupun siswa yang berani berbicara saat guru itu masuk.
" Hei kau..perkenalkan dirimu !"
" Nama saya Tom Adrian Sandler..mohon bantuannya."
" Kau duduk di sana..di sebelah Jane."

Tatapan para murid hanya tertuju padaku. Mulai dari caraku berdiri sampai caraku duduk semuanya diperhatikan. Untungnya hari itu Aku duduk disebelah anak yang tak memperhatikanku sama sekali...dia hanya memperhatikan jendela kelas...seperti anak yang sedang terganggu psikologinya.

Aku duduk di sebelah anak bernama Jane. Jane Louisa Foster. Rambutnya berwarna blonde, terurai, berkacamata, dan sangat cuek. Sangat sesuai dengan pemikiranku.

" Boleh geser?", dia hanya diam.
" Permisi ?", dia tetap diam.
" Tolong geser"
" Tom Adrian Sandler..mulutmu berisik."
Ok..terbukti dia perempuan gila.

Dari perkenalan kami yang menjengkelkan itu, kami berubah menjadi sahabat. Hampir semua kegiatan kami lakukan bersama. Mulai berangkat sekolah, belajar, makan di kantin, dan di luar sekolah. Kami hanya terpisah saat ekstrakulikuler saja.

Saat SMP aku bergabung dalam tim basket, sedangkan Jane bergabung dalam klub membaca dan jurnalis sekolah.
Tim basket sendiri memiliki banyak prestasi. Bisa dibilang bagi siswi SMP Cahaya Kasih pria dari tim basket mereka adalah surga para wanita.

Jane Louisa Foster memiliki beberapa kemiripan dengan K. Saat aku melihat K tersenyum, memori tentang Jane terukir kembali. Berawal dari sebangku, akhirnya kami menjadi sahabat, dan juga kekasih.

Aku yang awalnya tak suka membaca novel dan tak mengerti hal berbau sastra, sekarang jatuh cinta dengan dua hal tersebut. Banyak hal yang berubah dariku karena Jane.

Jane merupakan anggota jurnalis di sekolah. Hubungan kami dirahasiakan. Tak satupun siswa maupun siswi yang tau hubungan kami. Sampai suatu saat kami tak sengaja terlihat oleh Blake.

Tak banyak orang yang tau Blake adalah anak komisaris SMP Cahaya Kasih. Hal apapun yang Ia inginkan, Ia bisa raih dengan mudah. Karena pernah menolak Blake, Aku sempat dikucilkan oleh tim basket. Dengan mudahnya Ia membungkam pelatih dengan uang.

....

"Oh My God..Tom Adrian Sandler with Jane Louisa Foster? Are you guys dating? "
" No..we don't", kata Lou. Aku dan Jane memiliki panggilan khusus. Tay adalah panggilanku dan Lou adalah panggilannya.
"Bullshit...don't you remember what I've told you before?"
" What? what she's talking about Lou?", kataku.
" Nothing..."
" Good...let's see what I can do to you, My Little Louise", dia berbisik pada Louise.

Esok hari. Pembulian terhadap Jane mulai terjadi.
" Mati saja pecundang !",
" Dasar Gila..punya otak nggak sih?."
" Jangan dekat..enggak punya malu dia."

Caci maki dilontarkan pada Jane. Aku tak bisa berbuat apa-apa. Blake mengancamku untuk tak mendekati Jane, atau Jane akan dikeluarkan dari sekolah dengan alasan merayu guru secara paksa.
Dia begitu tersiksa.

Tanganku tak bisa bergerak. Suaraku hanya terngaung di pikiranku. Aku tak memiliki keberanian. Di setiap pembulian yang terjadi, Jane selalu tersenyum. Setiap melewatiku dia selalu tersenyum dan berkata " It's okay Tay...I'm used to it."

2 hari setelah ulang tahunku, tepatnya 14 Mei 2043, Jane dinyatakan tewas. Tak ada yang tau dimana jasad Jane. Warga menyatakan mereka melihat gadis berkacamata terjun dari jembatan. Pencarian Jane dilakukan selama sebulan, tapi tanpa hasil.

....

Semua memori itu muncul kembali karena senyuman K. Senyuman yang mengahadirkan kehangatan seperti Jane.
Bungaku yang lalu, Jane Louisa Foster.

Remember YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang