[PENUMPANG DARI KOTA Y TELAH TIBA DI PERON 23]
Dilihat dari gaya jalannya, sudah nampak jelas Ia adalah Kevin Alaric. Lelaki yang tinggi badannya 178 cm, berambut coklat tua dengan gaya fade/klasik dengan memakai kacamata ber-frame hitam. Tak ada yang menarik darinya, tetapi inilah pangeran Ibu sekarang...
"Hello kid."
" Let's go home"
" Wanna get some coffe?"
"..."
" Alright, let's go home."....
Dari stasiun menuju rumah memakan waktu 25 menit. Dalam rentang waktu 25 menit Aku tak tau apa yang harus dilakukan dengan orang ini. Dia membosankan, tidak seperti Ayahku.
Dulu setiap Ayah datang, Ia selalu berlari dari kejauhan dan menggendong kami anak-anaknya. Setiap pulang, banyak mainan yang Ia bawa untuk kami dan foto perjalannya selalu Ia tunjukkan pada kami. Ada saja cerita menarik dibalik tiap foto tersebut. Hal kecil itu yang justru membuat kami semakin sayang padanya.
....
" So...how's your school?"
" Biasa"
Dia terdiam menampilkan raut kecewa. Kurasa tak perlu ada yang kau kecewakan?" Tom...maafkan Aku bila menurutmu Aku merebut Ibumu dari ayah.."
" Stop..just stop"
" Ok.."Percakapan yang tak penting tak perlu dilakukan. Dia tak akan pernah menjadi "Ayah" kami. Tak perlu untuk bertanya bagaimana hidup kami. Kami tak membutuhkan perhatianmu. Kehadiran Ayah adalah yang kami butuhkan.
....
" Babe..I'm home."
" Hey babe"
Mereka bermesraan seakan tak ada orang di sekitar mereka. Apa-apaan ini?" I'm sorry?!"
"Ups, sorry... I just miss him so much.Tom panggil adikmu di kamar, suruh dia turun dan makan."
" Nggak"
" Maksutmu?"
" Tom jangan melawan Ibumu"
" Oh Kev, can you just shut up ?!"Suasana menjadi tegang. Ibu dan Kevin terdiam bisu. Detik jam terasa begitu kencang terdengar. Sebenarnya, kalimat itu tiba-tiba keluar dari mulutku. Aku tau bahwa itu tak sopan, tapi Aku tak menyesal telah mengatakannya.
" Minta maaf, Tom."
" Nggak."
" Maafkan Tom,Bu."
" Lily?"
" Kau harus mencontoh adekmu Tom"
" This is bullshit.".....
Lily Ayunda Sandler. Adek perempuan yang sangat kusayangi, tapi disaat seperti Lily selalu sangat menjengkelkan. Mewakiliku meminta maaf seperti itu membuatku terlihat seperti bocah 5 tahun...
Karena tak puas dengan keadaan Aku menarik Lily keluar dari rumah dan membawanya pergi. Dia tau Aku marah, sehingga Dia hanya diam dan menunduk.
....
" Ice cream?"
" Makasih...maafkan Aku,Tom."
" Diamlah Lily."
" Kau tau Aku hanya ingin membantumu, kan?"
" Ya ya ya...lupakan saja, anggap saja tak terjadi sesuatu."
" Uuu..Aku sangat sayang padamu."Perpisahan Ibu dan Ayah semakin mendekatkan kami. Kami yang dulu hidup dengan kesibukan masing-masing. Aku yang dulu tak mengenal bagaimana sosok seorang kakak.
Karena kejadian ini,sosok kakak secara tak sadar muncul padaku.
Rasa ingin melindungi, menjaili muncul. Aku jadi paham bagaimana menjadi kakak yang baik." Hei Tom...nanti sore Aku ada janji dengan temanku, maukah kau mengantarku ke rumahnya?"
" Tentu..siapa nama temanmu?"
" Aku juga nggak tau namanya, tapi semua orang memanggilnya K?"
" K?"
" Yup...waktu di sekolah Aku meminjam jaketnya dan lupa kukembalikan."
"...."
" Kok diem sih? Dia rumahnya deket kok...cuma berapa blok dari rumah kita."
" Aku nggak ikut ya?"
" Hah? Kenapa? Nggak ah, pokoknya nanti temenin Aku ya...Aku malu kalau sendiri."
" Maksutmu malu?"
" Ada yang kusuka di rumah itu..."
" No no no...kamu nggak boleh suka dia."
" Apaan sih, Aku selalu bantuin kamu Tom, giliran Aku yang butuh bantuan kamu malah gitu ?"
" Bukan gitu...you don't know him, Lily !"
" Yah pokoknya temenin Aku dateng...itu aja kok, pulang yuk bentar lagi Aku pergi."
"...."K dan Aku..kami dipertemukan kembali setelah kejadian beberapa hari lalu. Benang merah melambangkan kami berdua. Ada magnet yang menarikku kepadanya.Kejadian itu menimbulkan secercah perasaan yang seharusnya tidak boleh muncul.
....
Bila bersamanya, kehangatan menyelimuti diriku. Tapi Aku bukanlah orang yang bisa dicintai, dan Aku dan dia, kami tak pantas bersama, kan?
K..bolehkah perasaan ini tumbuh?
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember You
RomanceAku tidak pernah menyesal dengan pertemuan kita. Aku bersyukur dengan pertemuan itu, karena aku bisa bahagia bertemu, mengenalmu,menemanimu, serta juga mengingatmu..