My Father is Bad
Dania,teman masa kecilku itu tidak pernah datang atau mengajakku bermain lagi seperti saat aku berusia 3 tahun.
Tapi setelah usiaku 16 tahun dia menghilang.aku membencinya.
Dia sudah berjanji akan selalu berteman denganku dan tetap ada disampingku.tapi....ah sudahlah."Jinaa!"-sepertinya bunda memanggilku dari arah dapur,aku segera menghampirinnya
"Kenapa bun?"-tanya ku sambil mendekatinnya,dia sedang memasak
"Kamu panggil adikmu untuk sarapan,panggilkan ayah juga.sebentar lagi sudah selesai"-aku melihat apa yg dimasak bunda
"Bunda masak sup?sepertinya enakk"-kataku sambil menghirup aroma sup yang sedap itu
"Tentu,ini sangat enak.gih sana panggil"-aku hanya menggangguk kemudian berjalan menuju ruang kerja ayah
"Ayahh???makanannya sudah siap"-kataku yang melihat ayah sedang duduk didepan laptopnya
Ayah tidak menjawabku.kenapa?tapi kulihat ayah segera menutup laptop dan berdiri.lalu melewatiku.aku hanya acuh tak acuh.lalu menuju kamar adikku
"Dek!ayo turun.bunda udah siap masaknya"-kataku kepada reno,adik laki lakiku.tapi...kulihat dia seperti sedang berbicara asik
"Dek?ayo turun.kamu ngapain?"-tanyaku sambil menghampiri reno
"Kak!kenalin.aku punya teman baru.namannya jina!!!namannya seperti kakak!"-ucap dia bersemangat.tapi aku tidak melihat temannya itu
"Hah?mana dek?"-tanya ku bingung,lalu saat reno mau bicara lagi.aku lihat ayah menghampiri reno
"Reno.ayo makan,masakannya sudah siap.kenapa kamu masih disini???"-tanya ayahku
"Yah,katannya reno punya teman baru"-kataku.tapi ayah hanya acuh tak acuh.apa aku membuat kesalahan?sampai ayah mendiamkanku?
"Yahh,lihat aku punya teman baru...namannya jinaa!seperti nama kakak yah!"-ku lihat ayah hanya mendengus lalu meninggalkan kamar.sebelum dia meninggalkan kamar dia sempat bilang
"5 menit setelah itu.reno turun ya?kasian bibi udah masak"-aku bingung,bibi?bukannya yang memasak bunda???ah sudahlah.mungkin bunda memasak dibantu oleh bibi.
"Ayo reno,turun dan sarapan.nanti ayah marah!"-kataku kepada adikku
"Jina.aku mau sarapan dulu,kamu mau ikut?"-aku lihat dia berbicara kepada teman 'khayalannya' itu.entahlah
"Ha?kenapa tidak mau?"-tanya nya lagi.aku hanya bisa melihat adikku berbicara seorang diri
"Kamu takut dengan ayah?kenapa?"-aku tersentak.apa sebenarnya yang ada dihayalan adikku ini ya tuhan
"Sudah ayo reno.temanmu tidak mau,jangan dipaksa.nanti dia malah benci kamu"-kataku membohonginnya.mana ada teman yg membenci teman karena masalah sepele seperti ini?lol
"Ih!kakak jangan galak galak makannya.liat!temanku jadi takut"-katannya sambil cemberut
"Ya sudah Ayo kak turun.dia bilang dia akan menungguku"-aku hanya mengangguk seraya menggandeng tangan reno
Saat turun kebawah,lebih tepatnya di ruang makan aku tidak melihat bunda.dimana bunda???kalau aku tanya ayah nanti ayah tidak akan menjawabku lagi.apa boleh buat.aku akan mencari bunda dan menunda sarapanku
"Reno ke sana sama ayah dulu ya.kakak mau cari bunda"-kataku kepada reno.tapi reno malah menahan tanganku lebih erat
"Jangan kak,temani aku.temanku sudah tidak mau turun.jadi kakak harus menemani ku"-katannya.