Suara adukan sendok dan gelas berisi kopi susu yang masih panas. Sesekali orang yang tengah membuat kopi susu itu menguap mengantuk dengan kedua mata panda yang ada di kedua matanya
Jam yang menunjukan pukul 2 berati masih subuh pagi dan masih banyak orang lagi tidur karena belum jam bangunnya
Petir yang terus menguap tidak ada hentinya karena tidak bisa tidur semalam hingga sekarang, Mungkin segelas kopi susu yang ia buat bisa mengurangi rasa kantuknya
Para Saudaranya lagi tidur hanya dirinya yang satu satunya tidak bisa tidur karena memikirkan sesuatu yang membuatnya harus berpikir seharian atau beberapa hari
"Oh... Disini kau rupanya"
Petir harus membalikan badannya karena posisinya sekarang tengah membelakanginya, Bersyukur saja ia tidak mengalami sakit jantung melihat orang yang berdiri di depan dapur
Penampilan cukup membuatnya seram. Rambut yang sempurna acakan, Baju yang kusut dan wajah datar tidak lupa jika tempat ini gelap karena tidak membuka lampu
"Tanah? Kau cukup membuatku takut saja" Ia mengelus dadanya pelan pelan menetralkan detak jantungnya yang berdegup kencang, Lampu yang sudah menerangi dapur ini yang barusan dibuka oleh Tanah menatapnya "Napa ikut mau buat kopi?"
"Kopi biasa aja" Bisiknya berjalan meraih gelas yang tertata rapi di lemari dan matanya mengarah tempat kotak yang berisi bubuk kopi yang ada di tangan Petir "Ngantuk aku"
"Ngak biasanya kau mau begadang? Ini pertama kalinya kau begadang di malam malam" Petir memberi tempat bubuk kopi kepada Adiknya yang mungkin tengah membutuhkan "Dan kau ngak pernah terbiasa begadang"
"Yah... Mungkin aku ngak bisa tidur, Jadi pengen begadang" Tanah menggaruk pipinya dengan jari telunjuknya. Meraih pemberian bubuk kopi yang berada di tangan Petir tadi sambil memasukan kopi bubuk itu dengan sendok kedalam gelas
Petir mengangkat satu alis mendengar perkataan Tanah yang sedikit aneh baginya, Seingatnya Tanah yang sering tidur duluan daripada dirinya dan tidak ada kata kata 'Tidak bisa tidur' untuk Tanah
"Apa ada masalah Tanah?" Pagi hingga sore kelihtan Tanah baik baik aja tidak ada masalah baginya yang saat bersama Angin mengintip ngitip tadi itu "Aku heran jika Kau tidak bisa tidur jadi mau begadang?"
Tanah memalingkan matanya kearah lain memutuskan kontak mata Petir yang menatapnya tajam seakan akan dirinya pelaku pencurian bank
"Pasti ada masalah lain bukan?"Mendengar suara helaan nafas dan matanya masih belum mengarah padanya, Sambil Ia memainkan kedua jari telunjuknya "Ya"
"Tumbuhan milik Daun itu" Bisiknya namun bisa didengar oleh Kakak tertuanya yang meminun kopi susu buatan sendiri secara pelan "Aku ngak tau dia dapat darimana tumbuhannya"
"Rasanya kita sepikiran" Petir melihat di belakang Tanah terdapat Angin yang juga ikut bangun menggerakan badannya sambil berjalan "Takutnya orang itu bakalan nyerang malam malam"
"Setuju, Dan... Kita bertiga ngak bisa tidur gara gara BlackRose" Tanah terkikik melihat penampilan Saudaranya yang satu lagi ngantuk dan seram, Tangannya bergerak memasukan beberapa sendok gula pada kopi yang masih belum berisi air panas "Butuh kopi? Angin?"
"Maunya Special ice hot coklat" ia berkacak pinggang, Jika mendapat jawaban dengan jari telunjuk milik Tanah mengoyang goyang kanan kiri "Alah..."
"Pagi pagi mana boleh minum es"
"Bolehlah... Udah lama kagak minum"
"Kalau mau minum pas siang aja" Tanah menyodorkan segelas kopi yang ia buat lagi kepada Angin yang cemberut saja "Udah cukup kalo minum kopi subuh pagi ngak sehat untuk tubuh"
"Baiklah.. Makasih" Angin menerima kopi buatan Saudaranya lalu menyeprut merasakan aliran hangat bercampur manis disana "Enak"
~~~
"Laper~" Api yang baru bangun mengelus perutnya yang berbunyi meminta makan yang masih bangun belum sadar sepenuhnya dan ia hanya ingin makan karena sudah sangat lapar membutnya lemas tidak berdaya
"Mungkin kak Tanah udah masak, Aku cek di kamar mereka ngak ada orang sama sekali" Daun mengucek matanya dan ikut bersama Api menurunin anak tangga tengah mereka injak itu "Biasanya kak Angin tidur kayak kebo pun ngak ada"
"Mending kalian berdua lihat dulu di ruang tengah" Air dibelakang mereka berdua melihat sesuatu yang berada di ruang tengah, ketiga mata kembar itu langsung mengarah ruang tengah itu yang dihuni oleh 3 orang tengah tidur
Pemandangan indah 3 orang itu yang tengah tidur pulas belum bangun sama sekali, Tanah yang duduk di sofa tengah tertidur pulas dengan tenangnya tidak lupa Petir yang sebagai kakak tertua di antara mereka yang tertidur dengan kepalanya di bahu Tanah
Mereka berdua tidurnya membuat suasana romantis di ruang tengah tapi Angin yang sebagai orang ketiga di antara dua orang tersebut memeluk kaki kanan Petir sebagai guling
"Bukannya hanya Tanah seorang mau bergadang?" Api yang melihat Tv yang menyala itu sedang menayangkan Upin dan Ipin yang kita kenali "Dan sekarang bertambah dua orang"
"Begadang untuk nonton Tv doang" Gumam Air melihat jika tiga gelas berbau kopi itu terletak di meja yang sudah habis "Selama ini kita yang begadang kali ini giliran mereka"
"Bentar, Aku udah lapar doh apa kita masak mie instan aja?"
"Cuma masak air mudah, Kalau masak aneh aneh bakalan meledak doang" Air berjalan kedapur diikuti oleh Daun sedangkan Api yang mematikan Tv dengan memencet tombol yang ada di lemot sambil melihat tiga Kakaknya yang masih belum bangun
"Masuk angin ni? Ngak pake selimut pula"
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello BlackRose?[√]
Mystery / ThrillerPernah mendengar nama BlackRose... Bagi siapapun yang mengenalnya bakal merinding ketakutan sebagai tanda buruk jika mendapatkan mawar hitam. Bagi korban yang mendapatkan mawar hitam, katakanlah jika kematian sudah mendekat. ~~~ Karakter By Monsta W...