BlackRose [10]

570 51 10
                                    

"Mati tu Ketua" Geram Angin yang terlihat dengan raut penuh kesalnya dengan tangan kirinya tengah memegang kaleng bersoda yang belum habis itu diremasnya membuat air soda yang berada di kaleng itu bebas keluar, Dirinya yang tengah duduk di taman kota berusaha menghilangkan rasa kesalnya pada seseorang.

Tangannya yang satu lagi mengangkat memijit kepalanya yang berdenyut sakit akibat terlalu memikirin orang yang sedang berada di pikirannya, Seakan akan pikiran itu melayang kembali dan ingin dirinya cabit cabit hingga habis

"Hey, Ternyata kau disini... palak aku cari"

"Fang?" Pemilik nama tersebut yang datang dengan wajah sedikit datar mungkin sedikit kesal akibat Fang mencari dirinya dimana mana menghilang tanpa kabar "udah antar Air balik?"

"Udah" Fang memegang lehernya yang sedikit pegal sambil memijit mijitnya berusaha menghilangkan rasa pegal pada lehernya, Matanya mengarah pada sesuatu pada tangan Angin "mending sodanya diminum daripada dibuang percuma"

"Bisa dibeli lagi" Geram Angin melihat tangannya basah sambil tangannya yang memegang kaleng soda itu mengayung keatas lalu melemparkan hingga kaleng itu masuk kedalam tong sampah yang tidak jauh darinya

"Ada masalah?"

Mulutnya yang hanya mengeluarkan helaan nafas dan kembali memijit kepalanya yang tiba tiba berdenyut sakit lagi entah darimana munculnya, Iris coklatnya memandang lantai yang berbatu batu disana serta ditumbuhi rumput rumput kecil. Pertanyaan Temannya Petir membuat pusing tujuh keliling ketika mengingat kejadian tadi

"Si Chris?"

Angin terbungkam jika mendengar nama yang disebut oleh Fang lalu menoleh arah seseorang yang melipat tangannya di dada "Chris yang udah bikin banyak orang kesal?"

"Bukan hanya Aku aja?"

"Aku juga pernah" Fang mengangkat kedua bahu mengacuhkan lalu mengambil tempat duduk yang masih tersisa disana "akibat ngak serius latihan"

"Aku bingung kenapa dia menjadi ketua polisi ini, Padahal banyak orang kesal sama dia" tangannya yang sudah mulai mengering tapi ia memilih mengorbankan jaket kesayangannya sebagai mengelap tangannya yang basah, Jaket masih bisa dicuci

"Orangnya serius susah mau ngajak bercanda dan satu lagi jika dia tidak percaya pada kita yang pangkat kita rendah"

"Rendah?" Angin mengangkat alis sejenak mendengar kata kata Fang "pangkat kau tinggi dan jauh dariku yang barusan gabung"

"Ya... Akibat kejadian yang aku ngak serius latihan..., Sejak itu dia tidak percaya denganku"

"Yaelah itu doang?"

"Emang tadi kalian bahas apa?" Tanya Fang yang melihat sorot mata Angin yang tiba tiba menggelap lagi ketika mendengar pertanyaannya yang dilontarkan "dan wajah kau serem kali"

"Tidak ada lain selain BlackRose itu"

"Dan dia ngak percaya jika Adikmu terkena serang" Lanjut Fang yang sambil menebak nebak apa yang sedang ia pikirkan

"Ya bergitulah, dia bilang ngak logis atau terlalu konyol" Tangannya mengepal erat erat lalu dengan tenagannya mengebrak kursi yang terdapat penahan bagian ujung ujungnya itu, Bukannya kursinya mengaduh sakit tapi dirinya yang meringis kesakitan melihat tangannya yang memerah membuat Fang harus menahan tawa tidak menertawakan Angin mengembungkan pipinya kesal

"Orang zaman sekarang yang terlalu percaya pada teknologi"  Fang bedeham beberapa kali menormalkan suaranya bahkan sikapnya yang yadi hampir menertawai temannya "mereka lebih percaya logika daripada hal yang tidak masuk otak"

Hello BlackRose?[√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang