Perang di mulai

11 4 0
                                    

Jangan lupa vote! 😂

~~~~~~

Senin, 03 Juni 1985

Author pov

Mentari sedari tadi sudah menampakan keperkasaannya, sinarnya sudah dengan angkuh menjemur para siswa dan siswi yang tengah berkumpul di tengah lapangan SMA Bangsa, hari ini upacara bendera, dan itu wajib harus di laksanakan, terlihat seragam para siswa siswi yang lepek berkeringat, tapi mau tidak mau harus tetap mengikuti upacara.

Vallerie, gadis itu biasa saja, teman-teman sekelasnya bahkan sudah ada yang menggerutu, dan mengeluh, juga ada yang komat kamit berdoa supaya upacara cepat selesai, tetapi gadis itu bersikap biasa saja, dia terlihat lebih santai, bukan apa-apa, Vallerie tau jika mengeluh bukan hal yang tepat di lakukan saat ini, karena semuanya bakal percuma belum lagi bakal kena hukuman makanya Vallerie anteng-anteng saja meski kakinya juga sudah pegal.

Duo kampret?, mereka ada di barisan murid telat, paling-paling abis ini bakal kena hukuman. Vallerie menyadari salah seorang dari barisan murid terlambat, ada 1 orang yang dia kenali, menatapnya tajam dengan guratan amarah, melihat itu Vallerie menyeringai, tersenyum mengejek bahkan secara terang terangan dia, bekata 'mampus' tanpa suara ke arah orang yang sedang menatapnya kesal.

"Sukurin!" Umpat Vallerie

--

Upacara selesai, sekarang para siswa siswi di haruskan masuk ke kelas, karena lonceng jam pertama sudah di bunyikan, begitu juga dengan Vallerie, gadis itu sudah duduk sendiri di pojok belakang, diam, dan menunggu Sir Julio, karena jam pertama adalah biologi.
Berbeda dengan Dafa, dia masih belum di ijinkan untuk ke kelas, karena mau tidak mau dia harus kena hukuman.

"Alfredo, ke wc! bersihkan wc lalu masuk ke kelas. Kalau tidak mau membersihkan atau menyuruh orang lain membersihkan bagian kamu, kamu sudah tau konsekuensinya! Hari-hari kok terlambant ckck " Ucap tegas Bapak Hardi pada Dafa. Lelaki itu mendengus, Sialan!

--

"Dor!"

"Loh? kok ga kaget sih?" Ucap Allan bertanya, niatnya mau ngagetin Vallerie, eh yang di kagetin tidak kaget sama sekali, malah tidak meresponnya. Bel istirahat sudah di bunyikan 10 menit lalu, kebetulan Allan ingin ke kantin, sebelum ke kantin dia sempat melihat Vallerie yang tidak punya kegiatan, menurutnya bakal asik kalo dia pergi ke kantin dengan Vallerie, siapa tau di bayarin makan.

"Elah, tuh kan. Ngomong woy ngomong, di pikir batu apa yang di depan" Omel Allan, dan menarik kursi lalu duduk di hadapan Vallerie, hanya meja yang menjadi sekat antar keduanya

"Makanya, ga usah gangguin gue!" Balas Vallerie kesal

"Selow kali, orang cuma mau ngobrol aja" balas Allan santai

"Ngobrol sendiri, gue ogah" Datar sekali balas Vallerie

"Ia boleh, kecuali gue udah gila baru deh gue ngobrol sendiri" Balas Allan

"Emang lo gila kan" Balas Vallerie santai sekali

"Enak aja! Belum sih tepatnya" Ucap Allan di sertai kekehan kecil

Jangan tanya di mana mereka, kalian pasti sudah tau tempat Favorite dari Vallerie. Iya! di pojok kelas sebelah kanan. Allan yang menyapanya, mana mungkin Vallerie mau.

"Serah lo deh" Beo Vallerie kesal

"Emang"

"Dasar"

"Ia, dasar."

"Ihh"

"Apa?"

"Api"

'Vallerie' ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang