Intro: Zidan Chandra

717 103 6
                                    

Tidak bermaksud sombong diawal perkenalan, tapi memang begini adanya kehidupan seorang Zidan Chandra.

Lahir di antara salah satu konglomerat besar Indonesia, Chandra akui sedari kecil kehidupannya tidak pernah tidak susah. Apapun yang ia butuhkan, akan ia dapatkan sekejap mata. Membuatnya terkadang tidak terbiasa dengan tantangan, karena hidupnya begitu mudah.

Kan sudah dibilang dari awal tidak bermaksud sombong.

Jangan sirik.

Well, ada satu hal yang sebetulnya sukar untuk dilakukan Chandra, sih. Yaitu melakukan apapun yang ia inginkan sesuai dengan passion yang ia mau.

Salah satunya adalah dalam memilih program studi lanjutan di dunia perkuliahan. Chandra terpaksa mau atau tidak menuruti kemauan keluarga untuk memilih Manajemen sebagai prodi yang dipilih. Semata-mata karena ia merupakan penerus perusahaan sang ayahanda yang berada di Shanghai sana. Klise ya?

Padahal Chandra sama sekali tidak pernah ada minat ke sana.

"Chan, kayaknya lo emang ditakdirkan jadi orang kaya sampe reinkarnasi selanjutnya," celetuk Andra.

Terkadang Andra dan kata-katanya ini sering kali membuat Chandra ingin menenggelamkan anak itu segera.

"Ya, kalau gue bisa milih kehidupan, dari awal gue minta jadi orang biasa-biasa aja dah, Ndra!"

Tapi jangan salah paham, borju-borju begitu, Chandra tidak pernah mau pamer harta orang tuanya. Karena dia juga mengamini, meski ia terlahir dari keluarga berada, ia tetaplah bukan siapa-siapa jika bukan hasil kerja keras orang tuanya.

Prinsip Chandra adalah berbagi dengan sesama selagi mampu dan bisa.

Gimana? Sudah sangat idaman belum Chandra ini?

Walau Chandra merasa Manajemen sangat-sangat bukan passion-nya, sedikit banyaknya Chandra belajar untuk menyukainya. Mau atau tidak. Terutama setelah Chandra bertemu dengan gadis idaman seluruh pria di kampusnya.

Bukan karena cantik Chandra menyukainya, tapi karena caranya menasehati Chandra penuh dengan rasa sayang. Jadi membuat Chandra ingin ikutan menyayanginya juga.

Oh, tapi tenang. Mereka belum jadian. Tapi Chandra tidak mau bohong kalau ia menginginkan Julia Maharani sebagai teman hidupnya nanti.

"Jadi gimana, Lia? Mau jadi pacar aku nggak?"

Altogether at OnceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang