1. Alita - Senja Ankara

56 2 78
                                    

Aku Alita, Kirana Alita Madhev. Aku keturunan darah India dan Turki.

Aku memliki banyak kemampuan, melukis, merakit robot, dan hal yang berhubungan dengan teknologi tapi, ada 1 kekuranganku yaitu aku anak yang tergolong Hyperactive.

Banyak yang mengatakan kalau aku itu bodoh, autis dan idiot. Tapi, semua itu tak benar!

Justru karna kekuranganku aku bisa melebihi mereka, ya. tapi... mereka tetap saja tak mau kalah.

Tapi hanya 1 yang kuinginkan dari diriku ini. Menjelajahi Planet Venus!

"Venus? Apa!? Jangan bercanda Kiran.., Hayalanmu itu terlalu tinggi. Ha-ha-ha" Itulah yang diucapkan oleh teman-temanku dan dosenku, mereka jahat ahmak!

Tapi...

"Alita!"

Ya, dia memanggilku. Sahabatku, Ayzaan Murat. Atau aku panggil dia Murat. Kami sahabat sejak dulu...

"Kau masih mencari Venus?" Tanyanya sambil duduk disebelahku memandangi langit senja Kota Ankara, Turki

"I-i-iya. Ad-a-aapa?" Tanyaku Gagap, aku memang terlahir seperti ini. Hyperactive dan gagap

"Dia tak muncul sore ini, Sore ini agak mendung. Jadi ya.., 90% mengatakan dia tertutup awan" Jelasnya

"Ta-ta-tapi, ak-ak-aku ri-rindu pa-pa-padanya" Ucapku sekali lagi

"Kita akan melihatnya besok pagi. Bagaimana?" Tanyanya

"Ba-baiklah" Ucapku menurut padanya

"Ta-tapi, be-be-besok ki-kita a-akan melihatnya di-di kampus" Sambungnya

"Iya, kita lihat dari lantai atas Alita. Kau aneh-aneh saja!" Ucapnya membalas dengan tawaan

"Y-y-yey..." Balasku sambil memutar bola mataku malas

---

Aku tahu, bahwa ini adalah anugrah tuhan yang membuat aku mengerti bahwa hidup kita itu harus dihargai. Bukan disesali

"Alita, kita berangkat!"

"Ah. Iya Murat!"

---

Sesampainya aku disekolah, sepertinya aku langsung dihujani beribu-ribu hujatan!

"Nak Venus hader nih gayd! Awkoakwoawko"

"Tes, tes. Ada anak mimpinya ketinggian. Alita namanya!"

"Nak Idiot datang gayd!"

"Si bodoh menuju Venus hader!"

"Nak B*go!"

Layaknya sebuah hujan deras, kritikan selalu menghujani aku! Tak papa, aku sudah setiap hari seperti ini kok!

"Wah, wah, wah. Nak lama yang ga lulus dan punya cita-cita selangit ya?" Sombong salah satu murid dengan angkuhnya

"Hey! Kamu murid baru seharusnya hormat! Dia kakak kelasmu!" Ucap Murat tak kalah kerasnya dengan suara toa masjid

"Buat apa w hormat? Justru dia itu harusnya masuk RSJ!"

Aku hanya bisa menutup telingaku. Sabret!

***


One Day With VenusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang