2. Murat - Bela Sahabat, Bukan Cinta.

20 3 7
                                    


Aku Ayzaan Murat, panggil aku Murat saja.

Aku sahabat Alita sejak kecil. Dia memang seperti itu sejak kecil, Hyperactive dan gagap.

Rambutnya pirang, mata hazal yang memikat dan jaket hitam yang slalu ia kenakan, membuat setiap orang tercengang dengan penampilannya saat ia normal dan membuat orang jijik karna asalnya.

"Hey! Jika kau seperti ini, kau pasti tak ingin di-bully kan?!" Amukku sambil menarik kerah murid baru itu

"A-a-ay-Ayzaan..." Lirih Alita sambil menatap manik coklat

Aku mendorong kasar murid itu, membenarkan rambut coklat milikku

"Aku lebih memilih mati" Ucapnya sambil mengusap batang hidungnya

"K-k-kau le-le-lemah!" Tajam Alita sambil mencodongkan tubuhnya kearah murid itu

"Lihat lah gayd! Anak tukang haluisme ini menghina kita semua!" Ucanya menggelegar seiring tawaan beberapa murid

Aku rasanya ingin membanting tubuhnya ke lantai bawah! Tapi, niatku itu tersentak karna Alita yang menahan tanganku

"Lepaskan aku" Ucapku menepis tangannya lembut

"Anak bodoh ini hanya bisa berlindung dibalik dirimu! Kau b*go mau jadi pelindung dia! Dia memanfaatkanmu!" Sinisnya

"Memang kenapa? Itu hal terpuji daripada kalian harus menghina Alita" Sinisku tak mau kalah

"Oh ya? Biarkan dia dan anak idiot itu lewat. Ia mungkin akan menyadarinya suatu hari nanti" Sinisnya

Aku langsung saja mendorong kursi roda Alita.

"M-m-mereka ta-ta-tak sopan" Tajam Alita sambil membenarkan rambut pirangnya

"Lupakan saja, Alit." Kataku menenangkannya

---

Kami masuk ke kelas dan langsung ditatapi oleh penghuni kelas. Memang aku ini Alien jadi kalian menatapiku seperti ini!

Aku duduk disebelah Alita. Menyenderkan kepalaku di tembok berwarna abu disebelah kanan tubuhku.

Tak lama, seorang Dosen pun masuk ke kelas sambil melihat kearah seisi kelas. Mengabsen murid

"Selamat pagi!" Sapanya sambil duduk

"Pagi!" Balas para murid

"PR membuat Paralel sudah dikerjakan?" Tanyanya tajam

"Sudah!" Jawab seluruh murid

Untuk Alita segera menghadap keruang guru sekarang. Sekali lagi, untuk Alita segera menghadap keruang guru sekarang.

"Pengumuman, pengumuman. Anak Idiot dipanggil keruang guru!" Ejek salah satu murid.

Sontak saja satu kelas itu tertawa. Paling parahnya dosen kami juga ikut tertawa!

"Situ dosen atau iblis?" Sinisku sambil mendorong kursi roda Alita

***

One Day With VenusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang