Aku menghirup dalam-dalam oksigen, menetralkan pikiranku
"Aku baru sadar ternyata banyak orang yang peduli kepadaku. Dan dia (Sançar) layaknya bagian kedua dari Murat. Ah, aku mulai merindukan Murat, entah ia pergi kemana.., ah sudahlah"
"Oh ya, 1 lagi. Aku ingin menanyakan sesuatu" Ucap Sançar membuyarkan lamunanku
"Apa?"
"Punya pacar?"
"Siapa yang mau dengan Gadis pintar namun buruk rupa? Jaman sekarang orang lebih memilih gadis yang gaul, seperti gadis yang TANPA MALU menyebutkan kata-kata kasar secara enteng" Ucapku tajam menukik To The Point
"Dan satu lagi, mereka lebih memilih seorang bitch daripada seorang gadis berpendidikan" Tambahku
Aku membuat dia-Sançar- terdiam, layaknya dia adalah seorang patung
"Aku lebih memilihmu, kau menarik dan pintar" Bisiknya jelas ke telingaku
"Apa?" Ucapku seolah-olah tak mendengar dan menyembunyikan rasa senangku di hatiku
"Lupakan." Singkatnya
"Perasaanku menciut, Sançar!" Batinku sambil menenangkan diriku
Aku menghela nafasku, menyenderkan kepala ke Kursi roda dan menatap kearah atas, melihat rimbunan daun dan langit berwarna biru keabuan.
"Jam berapa sekarang?" Tanyaku sambil memejamkan mata
"Jam 12 lewat 55 menit" Sahut Sançar
"Kenapa? Capek?" Tanya Sançar tanpa memandangku
"Enggak. Biasanya jam segini aku lebih baik tidur dikelas saat pelajaran tentang Listrik, karna kebiasaan. Aku mengantuk" Ucapku sambil membuka mataku secara perlahan
"Tidur aja" Santainya
Aku memejamkan mataku, me-relax kan pikiranku dan otakku
Namun, pikiranku tak bisa diam. Mimpiku kesana-kemari, berhalusinasi
Aku melihat sebuah Agenda, terlihat namaku terpampang disana
Alita Kirana Madhev ve Sançar Denize
"Nona Alita! Cepatlah! Suamimu sudah menunggu di Roket!"
"Ayolah! Waktu kita 3 jam lagi menuju Venus!"
"Cie, yang punya gebet baru!" Ucap seorang gadis di halusinasiku
Aku langsung terbangun dengan perasaan yang campur aduk
"YARRABIM! AKU MENINGGALKAN ALISHA DIKAMPUS!"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
One Day With Venus
Science FictionVenus, suatu planet yang ingin kuteliti. Tapi, teman-temanku mengatakan bahwa itu hanyalah khayalan dimana aku bisa meneliti planet itu. "Lihat saja, aku akan membuktikan kalau itu tak benar!" -Tak ada yang tak mungkin bagiku!- Alita Kirana Madhev ...