Putri Ayudia. Periang, anak OSIS, manis, belum pernah pacaran dan hobi traveling terutama muncak.
Melani Putri. Pecicilan, pintar dalam Matematika, mancung dan jago dandan.Sifa Anastasya. Tinggi, populer, galak, posesive dan juara ngedance.
Ungkapan sebagian orang yang mendekatinya selalu berkata, "Sifa itu jutek, judes lagi. Jadi takut buat dekat-dekat sama dia."
Ya, itu lah pendapat sebagian cowok-cowok yang sedang berusaha mendekati Sifa namun akhirnya hilang entah ke mana.
Mama di Padang, sedangkan aku di Medan. Ya, aku melanjutkan sekolah di Kota Medan.
Aku anak terakhir dalam keluarga dan juga anak perempuan satu-satunya. Mungkin karena itu, Mama amat menyangiku.
***"Ayu, Melaniiii... Cepatan kalian keluar. Nanti telat kita ini. Hari pertama masuk sekolah jangan sampai kena hukuman," teriak Sifa sekuat tenaga. Dia sepertinya habis dikejar anjing gila atau melihat hantu. Kok sampai segitunya kali berteriak.
"Tau nih si Melani. Lama betul dandannnya. Cantik juga nggak, masih cantikan aku lagi," jawabku yang asik memasukan buku-buku ke dalam tas.
"Kenapa? Iri kalian ya. Haha, makanya sampai sekarang itu kalian tetap jomblo. Jomblo ngenes," Melani menekankan kata "ngenes" dengan ekspresinya yang tampak mengejek.
"Fa, kamu tau nggak. Melani itu semalam baru aja beli perlengkapan make up loh."
"Hah, seriusan kamu. Produk apa?"
"Oriflame.""Buset, itu kan mahal-mahal semua. Kualitasnya pun mendunia. Banyak duit nih sekarang." Sifa seperti memberi kode pada Melani. Langsung saja Melani membuang muka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fifteen Seconds (On Going )
Teen FictionAyu seorang gadis yang baru saja merasakan indahnya jatuh cinta. Namun, dia harus segera melupakan perasaannya demi menjaga hati yang lain. Ada tokoh menarik lainnya dicerita ini. Lengkap. Persahabatan, percintaan, prestasi dan impian dihari kelak...