"tuan..." desah sinb dan tangannya sudah membuka tiga kancing bajunya.
Jungkook yang kaget pun langsung mengancing lagi baju yeoja itu.
"aku akan ngebut dijalan jadi jangan khawatir sinb si setelah ini kamu bisa istirahat di rumah"ucap jungkook lalu melajukan mobilnya.
Di jalan sinb benar-benar tidak bisa diam, dia membuka lagi kancing bajunya lalu menyentuh tangan jungkook.
"tuan aku tidak tahan bisakah kamu membantuku. " ucap sinb dengan tatapan memohon pada jungkook dan wajahnya memerah karena nafsu.
" Bersabarlah aku akan membantumu" ucap jungkook dan dia sekarang paham jika sinb sedang dikuasai nafsu, dan itu pasti dari minuman yang diberikan yeri tadi.
"sial" ucap jungkook dalam hati.
Sinb benar-benar tidak bisa menahan hasratnya yeoja itu menyentuh paha jungkook dan mendesah, dia benar-benar liar. Perlakuan yeoja itu tak disadarinya sudah membuat jungkook meremang dan nafsunya mulai bergejolak.
"ais... kenapa sampai di rumah rasanya jauh sekali" racau jungkook sambil mengemudi dengan laju.
Setelah setengah jam perjalanan dengan sekuat tenaga jungkook menahan perlakuan sinb akhirnya mereka sampai.
Yeoja itu benar-benar berantakan kancing bajunya sudah terlepas semua dan bibirnya memerah karena digigitnya.
Jungkook pun menutup tubuh sinb dengan jasnya lalu menggendong yeoja itu cepat-cepat masuk ke apartemennya takut nanti orang lain melihat dan salah paham.
Sesampainya di depan kamar apartemennya jungkook mengetik sandi kamarnya lalu mendorong pintunya dengan kakinya.
Saat hendak melepaskan tubuh sinb yeoja itu tiba-tiba.
"cup...." mencium bibir sexy jungkook dengan penuh nafsu dan terasa mahir, karena sudah beberapa kali melakukannya bersama jinyoung.
Jungkook hampir tidak mampu mengimbangi ciumannya dan akhirnya tubuh keduanya ambruk di sofa ruang tamu. Sinb benar-benar memimpin ciuman itu.
Setelah hampir lima menit berciuman sinb mengecup leher jungkook dan membuat namja itu mengerang pelan.
Terlihat tanda kemerahan kecil disana karena perbuatan yeoja itu.
Jungkook hanya menikmati perbuatan sinb dan pikirannya benar-benar kosong karena sudah lima tahun dia tidak pernah lagi disentuh yeoja atau pun menyentuh yeoja.
"jinyoung oppa ayo kita membuat little park" ucap sinb dan dia tidak tau jika namja di depannya ini adalah tuannya sendiri, karena di matanya yang sekarang didepannya adalah jinyoung.
Seakan tersadar jungkook langsung bangkit dan hendak pergi, jujur saja hatinya sangat sakit disaat seperti ini pun sinb hanya mengingat tunangannya lalu apa arti dirinya.
"oppa... jangan pergi" ucap sinb lalu menahan tangan jungkook.
"aku bukan jinyoung mu, aku jungkook" ucapnya lalu melepaskan tangan sinb.
Baru satu langkah jungkook pergi sinb menangis dan melepaskan dressnya kini hanya tersisa bra dan celana dalamnya saja.
Dilihat yeoja itu namja yang didepannya ini berhenti dia memeluk erat tubuh itu.
"oppa.. aku benar-benar tersiksa, dalam diriku seperti ada yang meronta dan aku juga tidak paham kenapa, aku benar-benar membutuhkanmu, sentuh aku" ucap sinb dengan air mata menggenangi pelupuknya.
Jungkook menegang merasakan badan yeoja itu menempel padanya dan suara sinb yang mendesah desah membuatnya tak bisa berpikir.
Jungkook membalikkan badannya lalu mencium sinb dan yeoja itu mengalungkan tangannya pada leher jungkook lalu mengaitkan kakinya dipinggang namja itu.
Ciuman mereka benar-benar intim dan jungkook sudah terbawa suasana lagi, tangannya membuka pintu kamarnya dan membaringkan tubuh sinb pelan tanpa melepaskan ciuman mereka.
Jungkook menurunkan ciumannya pada leher sinb dan yeoja itu menekan kepalanya meminta lebih dalam.
Setelah puas mencium leher jenjang itu jungkook mengangkat kepalanya dan menatap mata sinb yang penuh nafsu.
"semoga setelah ini kamu tidak membenciku, aku mencintaimu dan aku akan bertanggung jawab" ucap jungkook.
"oppa... kita sudah bertunangan dan aku tidak akan pernah menyesal" ucap sinb yang masih menganggap jungkook adalah jinyoung dan membuat namja ini mulai emosi.
"aku jeon jungkook dan bukan jinyoung, aku ingin bersikap egois kali ini, aku sangat mencintai yeoja ini. eunha ya maafkan aku yang telah menberikan hatiku untuk yeoja ini. " ucap jungkook lalu membenamkan wajahnya di dada yeoja itu.
.
.
.
.
.
"prang...... " suara bingkai foto terjatuh.Jinyoung terkaget.
"kenapa perasaanku tidak enak?, semoga tidak terjadi sesuatu pada sinb." doa jinyoung dan berusaha berpikir positif walaupun hatinya benar-benar tidak tenang saat ini.
"aku yakin chagia kamu pasti berpegang teguh pada cinta kitakan, dan kamu tidak akan tergoda pada duda itu. " ucap jinyoung lagi dan memungut foto dirinya dan sinb yang tergeletak di lantai.
Sementara itu hyunjin yang ikut bersama jin sudah tertidur dan membuat namja tampan ini bertanya tanya kemana jungkook yang janjinya tadi jika sudah pulang akan menjemput anaknya ini.
"jagoan kecil seperti nya malam ini kamu tidur bersama samcheon saja dan jika besok pagi appa mu tidak datang menjemput, samcheon akan mengantarmu. " ucap jin dan mencium kepala namja kecil itu.
.
.
Di kamar Jungkook terdengar suara desahan demi desahan dan suara tubrukan kelamin yang begitu keras. Padahal sekarang sudah hampir pukul tiga pagi." ahhhhhh.... " desah jungkook kencang dan memenuhi rahim sinb dengan spermanya, dia benar-benar tidak memikirkan resikonya dan dampak untuk gadis ini, jujur saja dia tidak mau mengeluarkan bibit unggulnya di luar karena ini percintaan panasnya setelah sekian lama.
Sinb tertidur begitu juga jungkook, mereka kelelahan karena aktivitas panasnya.
Pagi pun tiba dan jam sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi dan suara hp jungkook berbunyi dari tadi, terlihat beberapa sms dan chat marah disana. Dan hp sinb beberapa sms dari jinyoung.
Sinb membuka matanya pelan dan dia terkaget dengan hal pertama yang dilihatnya yaitu tubuh jungkook yang sedang memeluknya.
Sinb membuka selimutnya dan dia lebih kaget lagi jika dirinya bertelanjang dan begitu pula tubuh jungkook hanya selimut yang menutup tubuh keduanya.
Air matanya perlahan turun, dia merasa begitu hina dan begitu murahan bagainana mungkin tubuh yang dijaganya hanya untuk suaminya kelak kini telah ternodai dan itu oleh majikannya sendiri.
"hiks... " suara tangis sinb dan membuat jungkook terbangun dari tidurnya.
"sinb si" ucap jungkook tergagap.
"tuan jelaskan pada saya kenapa kita bisa seperti ini? " tanya sinb sambil memukul kepalanya.
Jungkook langsung memegang tangan sinb dan menahannya.
"kita telah melakukannya sinb si" ucap jungkook dan memandang wajah yeoja itu.
"tidak mungkin, tadi malam aku ingat kita di pesta dan taun memberiku minuman" ucap sinb.
"sinb si dengarkan aku dulu" ucap jungkook dan memutar tubuh sinb untuk menghadapnya.
"minuman itu dari yeri untukku dan aku memberikannya untukmu karena kamu terlihat kehausan, aku tidak tau jika minuman itu sudah dicampur obat perangsang" ucap jungkook dan membuat mata sinb membelak.
.
.
.
Bagaimana kelanjutannya nantikan terus yah.
~TBC~
Note: jangan lupa Vote dan komen.***baca juga ya ff aku yang satunya "OPPA SARANGHAE [SINKOOK] dan one Shoot [SINKOOK]
****kalau Votenya 45 dan Komen 10 part 11 udah ada di draf.
****Aku akan nunggu target Vote dan komen buat publish cerita selanjutnya karena menulis bukan hal yang gampang kalo ide lagi mumet.©PEMBACA YANG BAIK PASTI MENINGGALKAN JEJAK ©
KAMU SEDANG MEMBACA
PLEASE LOVE ME!- [SINKOOK] END
Romance"Setelah kepergianya hatiku tak pernah bergetar. Tapi setelah kejadian malam itu, hatiku selalu bergetar didekatmu. Please love me!"-Jeon Jungkook "Jangan mencintaiku, karena hatiku telah menjadi milik orang lain!"- Hwang Sinb "Bersabarlah sayang ak...