Part 2

1.5K 132 11
                                    

Tak terasa malam pun tiba waktu sudah menunjukkan pukul 20.00 kst dan terlihat seorang lelaki sedang fokus memeriksa berkas yang lumayan banyak dihadapannya. Dia melepaskan kacamata bacanya dan memijit-mijit pelipisnya.

"huh......" dia menghela nafasnya.

"kring .... kring ...." terdengar bunyi handphone berbunyi berasal dari atas mejanya.

"yeobosseyo..... hyung waeyo?" tanyanya pada seseorang di telepon.

"jungkook a, bisakah kau pulang sekarang?, hyung harus pergi karena eomma menyuruhku untuk menemui anak rekan bisnisnya." kata taehyung.

"ah... nde hyung, tunggulah sebentar aku akan sampai dalam waktu 15 menit." ucap Jungkook.

Dia pun bergegas memuat barang-barangnya ke dalam tas kerjanya. Sebenarnya perjalanan dari kantor ke rumah Jungkook lumayan jauh tapi dia harus sampai dalam 15 menit. Tidak ada pilihan lain selain mengebut di jalanan yah sebenarnya waktu masih kuliah dulu dia anak jalanan yang suka taruhan adu kecepatan mengendarai mobil, tapi setelah menikah dan memiliki anak dia berhenti dan fokus menjadi ayah bagi anak semata wayangnya.

.

.

.

"titotet..." suara seseorang memasukkan kode apartemennya.

Jungkook pun masuk kedalam apartemennya terlihat Taehyung sedang menonton televisi yang sedang menayangkan variety show I Live Alone.

"hyung silakan berangkat sekarang, gumawo untuk hari ini...." ucap Jungkook.

"gwenchana jung a, hyung juga tidak menelponmu jika eomma tidak memaksa, walau pun aku malas, tapi aku tidak mau dicap anak durhaka. haha..." ucap Taehyung.

Setelah Taehyung pulang Jungkook pun masuk ke kamar  dan melihat puteranya sedang tertidur nyenyak sambil memeluk boneka  peninggalan eommanya dulu. yah boneka itu dibeli Jungkook dan mendiang istrinya Eunha waktu usia kandungan tujuh bulan. Dia pun melihat foto istrinya yang terletak diatas meja rias istrinya. Dia pun mengambilnya.

"Yeobo... kau tahu, putera kita sudah berusia 5 tahun dan dia sekarang sudah TK." ucap Jungkook pada foto ditangannya.

"Seandainya kau masih disini kita akan menjadi keluarga kecil yang bahagia...." ucap Jungkook sambil menangis, entah kenapa malam ini dia terlihat begitu lesu dan sedih seperti ini. Yang tahu jawabannya hanyalah dia sendiri karena memang tidak mudah mengurus semuanya sendiri.

.

.

*Gwangju

Terlihat sepasang kekasih sedang berpelukan, ya itu adalah Sinb dan Jinyoung. sekarang mereka sedang berada di stasiun, dia mengantar Jinyoung yang akan berangkat ke seoul.

"oppa jangan lupakan aku, jika kamu melupakan ku maka aku tidak akan memaafkanmu..." ucap Sinb sambil memandang wajah kekasihnya.

"chagia aku tidak mungkin melupakanmu kau tahu sebesar apa cintaku untukmu." ucap Jinyoung sambil tersenyum.

"nde oppa... " ucap Sinb dengan wajah sedihnya.

"chagia jangan bersedih seperti ini... kalau aku belum bisa menjemputmu kesini datanglah ke tempat aku bekerja, aku bekerja di perusahaan Jeon Corp. aku menjadi salah satu staff disana. Aku akan rutin mengirim surat untukmu. " ucap Jinyoung untuk menenangkan kekasihnya.

Sinb hanya bisa menganggukkan kepalanya dan tersenyum. sudah waktunya untuk Jinyoung berangkat dan langsung masuk ke kereta.

.

PLEASE LOVE ME!- [SINKOOK]  ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang