Guru Privat (1)

7.7K 317 32
                                    

Winwin x Kun x Yangyang
girl!kun
.
.
.
.
.
.
.

Kun merasa seperti terlempar kearah bintang-bintang pagi ini karena sang pujaan hati mendatanginya dan meminta bantuan padanya. Normal bukan kalau kau sangat bahagia ketika pujaan hatimu yang sebelumnya hanya bisa kau tatap dari kejauhan selama dua tahun terakhir ini tiba-tiba menemuimu dan mengajak mengobrol, bahkan meminta bantuan kepadamu. Dan tantu tanpa pikir panjang lagi sang tokoh utama kita ini menyanggupinya dengan senang hati..... sungguh cinta itu luar biasa.
.
.
.
.
.
.

"Bisakah kau berhenti tersenyum? sedari tadi dosen memperhatikanmu dengan tatapan ngeri" bisik Ten pada sahabatnya yang masih senyum-senyum bahkan sesekali terkekeh pelan.

"Oh maaf maaf" balas Kun yang sudah tersadar dari imajinasinya dan langsung menatap sang dosen sambil menundukkan kepalanya sebentar pertanda minta maaf.

"Sebenarnya kau ini kenapa?" tulis ten pada kertas dan memberikannya pada Kun yang berada di sebelahnya.

"Sicheng menemui ku dan meminta bantuan padaku tadi" balasnya

"Sicheng jurusan seni?" tulis Ten lagi dan kali ini dibalas dengan anggukan Kun.

"Memintamu apa?"

"Menjadi guru privat adiknya" balas Kun sekaligus mengakhiri balas-balasan surat dengan Ten. Ten pun mengangguk pertanda mengerti sekarang penyebab senyuman 'menjijikkan' yang Kun pasang.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Setelah jadwal kuliah Kun selesai, ia pun menunggu Sicheng selesai kelas di taman dekat gedung fakultas seni yang sesuai dengan perjanjian pagi tadi. Ia pun dengan semangat mencari materi-materi kelas 3 sma untuk menghilangkan bosan sekaligus berjaga-jaga kalau-kalau ia diminta mengajar hari ini juga oleh ibu Shiceng.
.
.
.
.

"Tunggu dulu...." guman Kun. Banyak hal yang langsung memenuhi otaknya.

Tiba-tiba ia merasa gugup karena berarti nanti ia akan bertemu dengan keluarga Sicheng. Ini juga pertama kalinya ia bekerja menjadi guru privat, ditambah ia akan bekerja untuk adik pujaan hatinya! Ya Tuhan mengapa tadi ia langsung menyanggupi nya hari ini, mengapa tadi ia tidak mengatakan besok? dia kan bisa berlatih dahulu di rumah. Ia juga bisa memilih baju yang lebih baik dari yang digunakannya hari ini...... Oh Tuhan! Sungguh Kun dibutakan oleh cinta.
.
.
.
.
.
.
Setengah jam akhirnya Sicheng menghampiri Kun di taman. Ia berbincang sebentar sambil bertanya-tanya untuk lebih mengakrapkan diri dengan Kun. Yah Sicheng memang menganal Kun, tapi itu sekedar kenal. Memang siapa yang tak mengenal Kun si anak emas jurusan Kimia?
.
.
.
Jangan tanya bagaimana kabar hati Kun, kalian bisa menebak sendiri. :)
.
.
.

Setelah dirasa cukup berbasa-basi sekaligus mengakrapkan diri Sicheng langsung mengajak Kun kerumahnya.
.
.
.
.
.
Jika kalian membayangkan Kun akan di bonceng Sicheng, maka kalian salah. Yang terjadi sekarang adalah Kun dengan motor skupinya (dilarang menyebut merek:v) dan Sicheng dengan sepeda ontel nya yang Kun tahu itu sepeda mahal.

Ya, Kun berkendara agak pelan agar menyamai sicheng :'). Sungguh realita tak sebagus drama.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kun sekarang paham mengapa Sicheng kuliah menggunakan sepeda. Ternyata rumahnya tak terlalu jauh juga dari kampus. Tak seperti Kun yang harus menempuh setengah jam.

Kun sangat takjub melihat rumah Sicheng sekarang. Kun tau sebenarnya kalau sang pujaan hati itu kaya, tapi ia salah sekarang. Sang pujaan hati sangatlah kaya.

Dan dipersilahkan masuklah Kun kedalam oleh Sicheng. Ia pun dengan mati-matian menahan takjup ketika masuk, Kun tak mau mempermalukan diri sendiri dihadapan Sicheng.
.
.
.
.

"Oh ini guru privatnya Winwin?" Kata seorang yang duduk di sofa ruang tengah. Kun bisa tebak saat itu juga bahwa beliau adalah ibu Sicheng karena kemiripannya.

"Iya eomma" kata Sicheng sambil mempersilahkan Kun duduk dihadapan sang ibu.

Sungguh Kun sangat gugup sekarang. Ia hanya bisa tersenyum semanis yang ia mampu dan memberi salam dengan sopan. Dan untungnya Ibu Sicheng sangat ramah padanya.

"Jadi namanya siapa?" mulai Ibu Sicheng dengan nada halusnya.

"Qian Kun tante, Jurusan Kimia semester empat" Karena terlalu gugup ia sampai menjawab lebih dari yang ditanyakan. Dan itu membuat Sicheng dan sang ibu tertawa karena tingkah lucunya.

"Santai saja, tante nggak galak kok. Ya kan Win?" tanya sang ibu pada anaknya dan dibalas kekehan oleh sang anak.

Pipi Kun pun memerah karena malu juga karena melihat kekehan sang pujaan hati di depannya. Dan satu informasi baru yang dia simpulkan bahwa Sicheng dipanggil Winwin saat di rumah.
.
.
.
.
.
.

BRAAAK!
.
.
.
.
.
.

"Yangyang pulang!"
.
.
.
.
.
.

Tiba-tiba munculah anak dengan seragam SMA yang acak-acakan, rambut yang diwarna coklat terang dan ditambah memar-memar yang Kun yakin memar-memar tersebut masih baru.
.
.
.
.
.
.
.
.

'Inikah muridnya' Batin Kun nelangsa.


************************************





AKU MAU MELAYARKAN KAPAL KUNYANG/YANGKUN! 😈🔥🔥🔥🔥🔥
DENGAN KUN OKE OFC 😈

All About KunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang