Kak (Galak) Kun!

2.3K 135 11
                                        

Jungwoo x Kun
boy!Kun
panjang
.
.
.
.
.
.
.
"Kunnnnnnn.... gawat Kun" Subuh-subuh Kun telah dikagetkan oleh Ten yang berlari menghampirinya di gudang sekolah. Dan dibalas dengan pandangan bingung oleh sang korban pemanggilan.

"Kau sibuk tidak?" tanya Ten dengan raut mukanyang kacau dan panik.

"Lumayan. Kenapa?" Tanya Kun sambil sesekali menyuruh adik tingkat untuk berhati-hati saat mengangkat kursi-kursi untuk di tata di aula sekolah. Ya, hari ini adalah hari penerimaan siswa baru di SMA Culture Technology. Dan seperti sekolah-sekolah biasanya, akan diadakan kegiatan Mos juga hari ini dan untuk satu minggu kedepan. Kun yang sebagai anggota Osis pun tentu menjadi panitia, begitu juga Ten. Walau ini merupakan even terakhir mereka karena mereka sudah menginjak tingkat akhir, di mana setelahnya mereka akan purna dan fokus pada impian masing-masing.

Kun mendapat bagian menjadi Ketua perkap untuk even kali ini, sedangkan Ten menjadi anggota kedisiplinan.

"Begini Kun, Taeyong baru aja diantar Johnny ke rumah sakit karena keracunan makanan. Dia makan makanan yang ada di barak, yang udah di pisahin sama anak-anak kemarin." Jelas Ten dengan cepat, karena ia di kejar waktu kali ini.

"Yang di plastik pink?" Dan dibalas dengan anggukan Ten brutal. 'Astaga...' batin Kun. Sial sekali nasib Sang Ketua kedisiplinan hari ini, ia telah memakan makanan basi yang telah dipisahkan oleh anggota osis lain karena itu nasi kemarin. Ya memang anggota osis sudah tak pulang selama 3 hari belakangan ini untuk mempersiapkan acara. Munkin karena lapar dan tidak tahu, Taeyong dengan mudah melahap nasi itu begitu saja. 'Astaga apa dia tak merasakan rasa yang aneh saat memakannya?' pikir Kun lagi dengan heran.

"Jadi, aku diminta Johnny mencari pengganti Taeyong, dan mereka menyarankan mu Kun" Pinta Ten dengan tegas.

"Kenapa aku? apa mereka tak ingat saat kita kelas dua dulu" Kata Kun sedikit tersinggung karena mengingat kejadian memalukan satu tahun yang lalu. Dimana ia menjadi anggota kedisiplinan dan tidak ada adik kelas yang takut kepadanya. Lebih parah malah ia yang digoda habis-habisan selama seminggu full.
Ya memang khusus untuk kedisiplinan, semua anggotanya harus bersikap galak dan tegas selama proses Mos berlangsung di depan adik kelas, yang artinya mereka harus berakting seminggu penuh.

"Dan juga aku Ketua perkap Ten. Aku tak bisa"

"Ayolah Kunnnn..... Kau tak seperti dulu lagi. Dulu kau kan dalam posisi osis newbe dan aku akui dulu kau imut. Tapi sekarang kau sudah lebih dewasa bukan (walaupun masih imut). Dan tau kenapa para anggota kedisiplinan memilihmu? karena saat kau marah kau lumayan menyeramkan tau!" Bujuk rayu Ten dengan beribu alasan yang sebisa mungkin terdengar logis untuk Kun.

"Tap-"

"Siapa wakilmu?" Potong Ten.

"Yuta"

"Nah dia bisa diandalkan untuk menggantikanmu sebagai Ketua perkap. Itu gunanya wakil ketua bukan. Sudah tak ada alasan lagi terima saja!" ucap Ten sambil menyeretnya dari gudang menuju ke ruang osis dimana para anggota kedisiplinan berada, untik brifing ulang. Dan sebelumnya Ten telah berbicara pada Yuta dan anggota perkap yang lain yang berada di gudang untuk roling posisi dengan Taeyong yang akan menggantikan posisi Kun saat ia keluar dari rumah sakit.

Dari awal Kun sudah tak memiliki pilihan untuk menolak bukan? Ia hanya berharap bahwa kali ini tak seperti tahun lalu, dimana ia gagal total bersikap garang di hadapan adik kelas. Ditambah lagi ia sekarang menjadi ketua bukan anggotanya.
.
.
.
.
.
.
.
Jam 7 pagi tugas Kun dan semua pasukan kedisiplinan sudah dimulai.

Dimulai dengan mereka berjejer di gerbang untuk meneliti kelengkapan para murid baru. Kun memilih diam saja dan memasang muka datar, ia memilih menyuruh para anggota yang lain untuk berteriak-teriak. Ia merupakan tipe orang yang susah menaikkan nada suaranya pada orang lain asal kalian tahu. Sungguh pekerjaan ini bukan tipe Kun sekali! ia akui ia tipe penyabar dan memilih menyelesaikan masalah dengan kepala dingin(agak menyobong sedikit tak apalah). Tapi mengapa ia malah diminta untuk menjadi seperti ini. Sungguh ia memilih menjadi perkap saja, walau bagian perkaplah termasuk bagian yang paling melelahkan.

All About KunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang