Turun Ranjang

5.2K 241 27
                                    

Lucas x Kun x Yangyang
(bisa bxb bisa gs tergantung imajinasi anda)
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Mama!"

Teriak seorang anak sambil mengetuk-ngetuk kaca kecil yang ada si pintu.

Kun yang sedang berkutat pada kertas yang sedang ia gambari model-model baju pun menoleh.

Disana, didepan kaca pintu ruangan VIP nya terlihat jagoannya yang sedang lelambai-lambaikan tangan dan tengah digendong oleh sang adik ipar. Lantas Kun pun meletakkan pekerjaannya dan berniat keluar dan menghampirinya. Tapi sebelumnya ia sempatkan untuk mendekat ke arah suaminya yang terbaring lelap bersama alat-alat medis yang sudah menempelinya sejak tiga tahun lalu.

"Sayang aku tinggal sebentar ya" kata Kun sambil mengecup jidat sang suami, Lucas.
.
.
.
Setelah melakukan ritual yang selalu ia lakukan ketika ia akan keluar dari kamar inap yang seolah menjadi rumah kedua Kun, ia pun keluar kamar dan menemui sang adik dan jagoannya.

"Chenle ya~" kata sang mama sambil berjongkok menyamakan tinggi dengan sang anak dan memeluknya.

"Gimana sekolahnya tadi?" lanjutnya sambil mengelus kepala sang anak. Dan dibalas dengusan keenakan dari sang anak, seperti anak kucing. Sungguh kebiasaan Lucas sekali batin Kun.

"Tadi Chanle diajali menyanyi mama. Bintang kecil, Balonku sama Indonesia laya" semangat Chenle.

"Wah... Mau menyanyikan untuk mama dan papa?" Tanya Kun.

"Mau mau..... ayo mama Lele kangen papa"
.
.
.
.
.

Dan dibawanya lah kedua manusa itu ke dalam.

"Halo papa, hali ini Chenle udah bisa nanyi lo.... Lele nyanyi ya" dan mulailah Chanle menyanyikan lagu yang sudah dipelajarinya di playgrupnya. Ya walau masih banyak lirik yang salah juga kadang lirik tertukar-tukar, tapi itu membuat Chanle tambah lucu bukan.

Kun yang melihat dari sofa sebrang ranjang pun mengembangkan senyumnya melihat Chanle duduk di sisi ranjang-tempat biasa yang ia duduki ketika kunjungan singkatnya-sambil mencoba mengajak sang papa berinteraksi.

"Kak, bang Lukas ada perkembangan?" kata Yangyang, sang adik ipar yang memecah konsentrasi Kun.

"Masih seperti sebelumnya Yang" Balas Kun sambil tersenyum miris.

Hening.

"Lalu bagaimana keadaan kantor ayah?" Kata Kun memecah keheningan.

"Baik, walau tak sebaik saat bang Lucas yang meminpin"

"Pasti berat bukan" Kata Kun sambil menepuk bahu sang adik. Dan hanya dibalas senyuman.

Hening kembali

"Hubunganmu dengan Renjun bagaimana? Kapan kalian menikah?"

"Kami putus Kak. Kita tak cocok lagi"

Sungguh pembicaraan macam apa ini. Berniat mencairkan suasana tapi ujung-ujungnya malah membuat suasana semakin sesak karena kecanggungan. Sungguh keduanya tak pandai memulai pembicaraan.

"Tapi tak apa, masih banyak yang lebih tepat untukku di luar sana bukan kak. Mungkin takdir belum mempertemukan" ucap Yangyang agar sang kakak tak merasa bersalah.

Kun sambil mengusak kepala sang adik. "Tak ku sangka sekarang kau sudah sedewasa ini" sambil terkekeh, dan membuat sang lawan bicara juga ikut terkekeh, ditambah warna merah yang mulai muncul di telinganya.

"Kak" dengan nada serius

"Hemm" balas Kun dengan daheman.

"Kau tak ingin mencari sosok ayah baru untuk Chenle? dia sudah menginjak umur empat tahun. Ia membutukhan kasih sayang ayah bukan" dan dapat Yangyang lihat wajah sang kakak mengeras.

All About KunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang