“Shhh...pelan-pelan dong, La!”
“Nggak usah berisik.”
“Tapi jangan diteken-teken banget perih bego.”
“Siapa suruh jadi cowok penakut banget? Malu sama badan.” Arjuna tidak menyahut hanya memberengut sebal.
Langit berubah berwarna orange hangat. Keduanya tengah berada di ruang tamu milik Jisella. Gadis itu sedang mengobati luka memar serta robekan di wajah dan lengan Arjuna dengan sabar karna lelaki itu terus mendesis protes sampai memakinya. Padahal dia sudah berbaik hati bersedia mengobati, memang dasar Arjunanya saja yang lebay. Luka-luka ini dia dapat karna kejadian yang membuat Jisella sendiri tak habis pikir.
Begini ceritanya.
Sebelumnya Arjuna memberitahu akan bolos ke warnet bersama kawanannya. Jisella tidak tau apa yang lelaki itu lalui sebelum sampai menjemputnya, dia melihat luka-luka yang menambah tingkat kejelekan Arjuna. Begitu ditanya, Arjuna menolak memberi tahu dan berkata dia hanya meleng saat jalan. Jisella tidak sebodoh itu, pikiran negatif langsung muncul. Dia menuduh Arjuna melanggar janjinya dan diam-diam tawuran. Mendapat tatapan sinis itu, akhirnya mau tidak mau Arjuna membuka mulut dan menjelaskan semuanya.
“Gue dikejar soang, La. Bukan gue doang sih, Aldo, Regan sama Bima juga. Lo tau kan letak warnet persis banget di sampingnya ada kandang soang? Nah begonya bocah-bocah sana malah buka pintu kandang pas banget gue sama yang lain baru kelar main. Jadilah tuh soang-soang sialan bebas ngejar kita membabi buta—”
Jisella tau warnet yang dimaksud Arjuna karna dirinya pernah dua kali mampir ke sana saat pulang sekolah untuk menemani Arjuna menemui teman-temannya.
Arjuna mendengus lalu mengumpat kesal, “Bangke! Mana nggak ada satupun yang nolongin. Bisanya pada liatin ketawa haha hehe dikira gue topeng monyet kali ya!”
Jisella yang tengah menyimak langsung tertawa, “Terus ini luka lo karna apa?” tanyanya menunjuk dengan dagu.
“Gue nabrak tiang listrik pas banget muka gue mau nengok ke depan. Kalo yang lengan karna gue abis nabrak tiang langsung kesandung batu terus guling-guling di jalanan yang banyak krikil.”
Jisella makin terbahak.
“Terus para monyet yang lain?”
Arjuna yang sebelumnya memasang wajah murung berubah seketika, dia sempat tertawa geli sebelum memberitahu Jisella keadaan teman-temannya, “Si Aldo nekat nyeburin diri ke empang lele. Regan masuk lagi ke warnet tapi satu soang tetep ngikutin dia ngubek-ngubek warnet sampe yang di dalem pada keluar semua panik. Kalo Bima loncat ke rumah warga, langsung selamat dia. Jadi soang-soang sisanya ngejar gua. Tai emang tiga lawan satu.”
Jisella kembali tertawa mengingat semua itu. Bagaimana raut Arjuna saat menceritakannya benar-benar kocak dan lucu, “Sumpah ya, teriakan kalian bisa gue bayangin di kepala. Coba tadi gue ikut, gue videoin terus upload di medsos langsung viral dah.”
Arjuna yang duduk di karpet menonton tv, menjambak rambut Jisella yang menggantung di sampingnya karna gadis itu duduk di sofa.
“Lo harus tau gimana bahayanya kalo soang udah matok, La.”
“HAHAHAHAHA”
“Sialan.”
Keduanya kembali diam. Setelah selesai mengobati, Jisella langsung menaruh kembali kotak P3K di rak dekat dapur lalu mengambil duduk di samping Arjuna menonton streaming anime melalui ponselnya.
“La, kekuatan naruto sama sasuke besaran mana?”
Awalnya Arjuna tidak begitu menyukai anime, terakhir saat SD. Namun karna sering menemani Jisella menonton naruto, dia yang sebelumnya menyinyir jadi kebawa dan kembali memasuki dunia anime yang sama dengan gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE
Fanfiction"....are we stuck with...Friendzone?" •Main Cast• Kim Jisoo : Jisella Dilgyra Kemuning Kim Taehyung : Arjuna Gavriel Manggala