The Girl Who Can't Be Moved | 4. Engagement Invitation

30 5 2
                                    

Saat sedang asik bercanda dan bermain dengan Sadie, Zendaya mendengar teriakkan sang kakak ipar yang menyuruhnya dan juga sang keponakan turun untuk segera makan malam. Alangkah terkejutnya Zendaya saat setelah berada diruang makan melihat sahabat sang kakak juga ikut berkumpul.

"Kalian datang?! Bukannya kalian sedang perjalan bisnis ke luar negeri? Kenapa kalian bisa disini" tanya Zendaya berturut2 masih tak menyangka.

"Ofcourse sweetheart! Mana mungkin kami membiarkan Little Princess kami ini tinggal sendirian di rumah. Do you Miss me Princess?" Ujar Devano seraya berjalan menghampiri Zendaya lalu mengecup pipi gembil Zendaya dan membawanya dalam pelukan Devano.

"Yes, I Miss you so much kak! Mana mungkin aku tak merindukan sepupu tampan ku yang satu ini." Seru Zendaya seraya membalas pelukan Devano dan mengecup pipi kanannya.

"Hmm.. hmm.. Sepertinya kepulangan kita sia-sia, Ben! Little Princess kita sepertinya sudah tak merindukan kita lagi." Seru Ardiaz seraya berpura memasang muka sedih.

"Benar. Little Princess kita sudah melupakan kita, buktinya dia hanya rindu pada Devano, bahkan kehadiran kita diabaikan olehnya." Ujar Benedict tak kalah masamnya seperti Diaz.

Bukannya tersindir, Devano malah makin mengeratkan pelukannya terhadap Zendaya seraya tertawa. Lain hal dengan Devano, Zendaya berusaha melepaskan pelukannya Devano tetapi tak kunjung berhasil yang ada malah Devano makin mengeratkan pelukannya.

Saking kesalnya akhirnya Zendaya menggigit lengan atas Devano dan membuat Devano meringis kesakitan. Melihat Devano meringis membuat Zendaya tersenyum puas, dan 2 orang di belakang mereka pun ikut tertawa.

"Alright! You win Princess, that's hurt you know." Seru Devano kesal dan berlalu ke meja makan.

"Sensitif sekali kalian ini, mana mungkin aku tak merindukan 2 manusia tampan ini dan mengabaikannya merupakan hal terakhir yang akan aku lakukan." Tawa Zendaya seraya merentangkan pelukan ke arah Diaz dan Benedict dan mencium pipi kanan mereka masing-masing.

"I Miss you both big guy. Seharusnya aku yang berkata seperti itu, kalian sibuk kerja sehingga melupakan ku" seru Zendaya seraya mencebikan bibir nya..

Melihat hal itu Diaz dan Benedict pun tersenyum dan langsung berhamburan membalas memeluk Zendaya dan mengecup pipi gembil Zendaya.

"By the way, I have something to my Little Princess. But, can you close your eyes first sweety?" Seru Diaz semangat dan mengerlingkan matanya ke Zendaya.

"Something for me? What's that Diaz?" Tanya Zendaya sedikit berhati-hati dan penasaran. Dan ia pun ragu untuk menutup matanya.

"Trust me, it'll make you happy."

Dengan ragu dan hati-hati, Zendaya pun menuruti apa dikatakan Diaz. Dan setelah Diaz memberi aba-aba untuknya membuka mata, ia pun membuka matanya dan mengerutkan dahinya. Terdapat sebuah amplop putih tepat di depan mata nya.

"Amplop? Untuk apa?" Tanya Zendaya bingung.

"Sadie juga tahu ini amplop sweety. Seriously, kamu pikir kakak hanya ingin memberi amplop tanpa ada isinya? Open it!"

' ENGAGEMENT INVITATION.
Ardiaz Tanoesoedibjo & Monika Tedjanarta'

Zendaya pun melongo tak percaya dan menutup mulutnya ternyata sahabat kakaknya yang sudah ia anggap seperti kakaknya sendiri ini akan segera melangkah ke jenjang yang lebih serius dengan kekasihnya.

"Jangan lupa dateng ya minggu depan, dia ingin sekali kamu Dateng di acara kita. Dan kamu jadi special guess nya." ucap Diaz seraya tersenyum tulus. Baginya, Zendaya sudah ia anggap seperti adik kandung sendiri. Apapun ia lakukan untuk membuatnya ceria, karena dengan melihat senyum dan tawa lepas adiknya yang satu ini membuat hatinya ikut senang..

"Kenapa baru kasih tau aku sekarang, tau gitu kan aku bantuin ngerepotin kak Diaz." Seru Zendaya sambil mengerutkan bibir nya karena ia sebal baru di beri tahu sekarang, terlebih diberi tahu langsung lewat undangan, bukan omongan sebelumnya dari Diaz.

"Sorry cupcakes. Kemarin kakak terlalu sibuk mengurus buat acara pertunangan ini, ditambah kerjaan kakak juga sedang numpuk. Alhasil kakak baru mengatakannya sekarang dan langsung memberikan undangan ini." Ujar Diaz seraya mengusap puncak kepala Zendaya.

Zendaya pun mengerti dan memakluminya, dan ia pun memberikan ucapan selamat seraya memeluk Diaz erat dan mengecup pipi kanan Diaz.

TBC | 18 July 2019

*Setelah sekian lama akhir up. Sorry klo part ini absurd banget, dikarenakan udah lama terabaikan jadi harus mikir ulang buat part ini.Hope you enjoy it guys. 🤗💕

The Girl Who Can't Be MovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang