Terdengar kembali suara tumpukan dokumen yang harus dikerjakan. Ini sudah ke lima kalinya (y/n) mendengarnya. (Y/n) sendiri meringis tiap kali ada orang yang memasuki ruangannya dengan kata lain dokumen yang harus ia kerjakan bertambah.
"Ada apa dengan wajah itu, brat?"
(Y/n) mendongak melihat wajah atasannya sekaligus suaminya yang sedang menatapnya dengan tatapan intimidasi.
"Levi..."
(Y/n) menunjukan wajah memelasnya. "Dokumen ini banyak sekali, aku butuh istirahat,"
Levi menatap mata (y/n) cukup lama, "terus?" Tanya Levi kepada (y/n) yang menatapnya balik seperti puppy minta makan.
Mengetahui bahwa tatapan muka puppy nya gagal meluluhkan Levi, (y/n) mengucapkan dengan muka datar, "setidaknya belikan aku makanan dong, sayang,".
Levi menatap muka (y/n) sekali lagi, lalu berbalik ke arah ruangannya sambil menjawab, "Setidaknya istirahat lah. Jangan makan. Kata mu kau mau diet?"
Sambil memegang knop pintu Levi mengatakan, "lagipula, ngaca dong. Tidak lihat apa, pipimu udah tambah tembem?", meninggalkan (y/n) yang ternganga mendengar ucapan suaminya sambil melempar stationary miliknya ke arah pintu.
~√•~•√~
"Hoamm"
Suara nguapan (y/n) memecah keheningan malam di ruang kerjanya. Melihat ke arah jam yang menunjukan pukul 11 malam. (Y/n) segera beranjak dari meja kerjanya, menuju keruangan sebelahnya.(Y/n) mengetuk dengan pelan, melihat sekeliling ruangan tersebut mencari pria yang ia cintai. (Tapi boong yhaa)
"Mau pulang?" Tanya pria tersebut sambil berdiri dari tempatnya bekerja. "Kalo kau masih sibuk, aku bisa menunggu," jawab (y/n) sambil memasuki ruangan atasannya.
"Tunggu lah sebentar, aku membereskan satu kerjaan ini dulu,"jawab Levi kembali fokus ke leptopnya. "Aku akan membuatkan mu teh hitam," kata (y/n) sambil beranjak dari tempatnya duduk.
5 menit kemudian, (y/n) kembali masuk keruangan Levi sambil membawakan teh hitam kesukaannya. "Ini," kata (y/n) sambil meletakkan teh tersebut di meja kerja Levi. Dibalas dengan anggukan Levi, walaupun ia sama sekali tidak melirik teh tersebut.
(Y/n) menatap pemandangan dibelakang Levi. Pemandangan indah kota Tokyo, walaupun jam menunjukan sebelas malam, keramaian serta cahaya gedung gedung pencakar langit lainnya masih tetap hidup dan ramai. Hal ini menambahkan nilai kecantikan kota Tokyo.
"Indah sekali,"gumam (y/n) yang selalu terpaku melihat pemandangan kota Tokyo ini.
"Tidak seindah dan secantik dirimu,"balas Levi sambil memeluk pinggang (y/n) dari belakang. Dibalas dengan kekehan (y/n).
"Sudah selesai?" Tanya (y/n) sambil memutar badannya agar menghadap langsung ke arah suaminya.
Levi tetap memegang pinggang (y/n) dan mencium bibir (y/n). "Kalo aku sudah selesai, ayo jalan jalan ke taman dulu,".
"AWW! Hey!"
Teriak Levi kesakitan karena tangannya dicubit (y/n) dengan keras. "Tidak mau. Aku ngantuk,"kata (y/n) dengan wajah datarnya plus suara datar. "Kau bisa mengatakan itu tanpa mencubitku (y/n),"kata Levi sambil menggosok tangannya yang dicubit (y/n)."Bereskan meja mu, aku akan menunggumu di luar," kata (y/n) sambil menuju pintu keluar. Selama perjalanannya menuju kebawah, (y/n) kembali teringat kejadian sebelumnya. Tanpa disadari (y/n), pipinya memerah seperti tomat rebus. (Y/n) menutup wajahnya karena malu. Sambil memikirkan apa yang akan terjadi jika seandainya (y/n) tidak mencubit tangan Levi.
Di sisi lain, Levi juga kembali mengingat kejadian sebelumnya. Levi sendiri juga salting sendiri setelah (y/n) meninggalkan ruangannya. "Sial, dia manis sekali," pikir Levi sambil mengingat wajah (y/n) yang memerah yang sempat ia lihat saat (y/n) mencubit tangannya.
Levi terduduk sebentar di kursinya. Memikirkan sesuatu dan mengeluarkan smirk seksinya. Dan, segera keluar dari ruang kerjanya.
Entah apa yang akan terjadi pada mereka nanti dirumah 🌚.
~~~°∆°~~~
Halo sahabat
Seperti yang saya katakan beberapa hari yang lalu, saya akan merombak ulang ceritanya (kalo gak salah dan kalo ada niat aja sih).Kepada pembaca saya yang setia, yang ngevote, dll saya mengucapkan terima kasih dan meminta maaf sebesar besarnya karena membuat kalian menunggu dengan sangat lama.
Udah itu aja kok yang mau disampaikan.
Terima kasih 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife Is My Secretary (Levi x reader)
Fanfic(y/n), wanita keras kepala yang merupakan sekretaris sekaligus istri dari Levi Ackerman yang merupakan CEO dari salah satu perusahaan ternama di Jepang. [Little bit like an oneshots] WARNING: •CERITA GAJE •TYPO BERTEBARAN •DLL