Suara alunan musik yang berdentum dengan keras.
Suara orang - orang yang terdengar dimanapun.
Akan tetapi suara bising ini terkalahkan dengan beberapa kata yang terdengar di telinga Tuan Ackerman ini.
"Apa?"
"Aku HAMIL!!!" Ucap wanita itu sambil membesarkan suaranya dengan senyuman yang tak menghilang dari wajahnya.
Pasutri itu pun langsung memeluk satu sama lain dengan senyuman yang merekah di wajah.
"Selamat, Hanji," kata Levi sambil meninggalkan pasutri itu yang sedang sibuk dengan urusan mereka.
(Y/n) POV
"AHAHAHAHA"
Suara gelak tawa yang menyebalkan dari wanita - wanita ini.
Dari tadi yang aku lakukan hanya lah tersenyum mendengar ocehan - ocehan mereka.
'Sial, jika mereka bukan istri dari rekan - rekan Levi pasti sudah kubuat mereka diam,' ucapku dalam hati sambil menatap gelas wine ku yang telah habis.
Aku pun langsung berdiri dan melangkahkan kaki bermaksud untuk mengisi kembali gelas wine. Tiba- tiba, salah seorang dari wanita itu menarik tanganku dan menginsyaratkan kepada ku untuk duduk kembali bersama mereka.
"Oh, ayolah (y/n), suamimu juga membutuhkan kebebasan darimu, biarkanlah dia sendirian," kata salah seorang dari wanita - wanita tersebut.
Aku hanya menatap diam dan langsung duduk kembali dengan manis. Dan, mereka langsung melanjutkan topik gibahan selanjutnya.
"Hey, girls, kalian tahu, suamiku membelikanku kalung berlian ini tanpa pamrih loo~,"
"Benarkah? Bagaimana caranya? Aku meminta pada suamiku, dia malah berkata 'cari uang itu susah jangan menghabiskan uang dengan hal yang tak berguna," kata wanita yang menahanku tadi.
"Tidak berguna bagaimana? Gimana sih suamimu itu," sahut temannya dan disahut oleh segerombalan wanita disini.
"Haish, paling suamimu tidak punya uang untuk membeli kan mu, eh, atau jangan-jangan dia sibuk menghabiskan uang untuk selingkuhannya, hahaha," tawa wanita yang memamerkan kalung Berlian tersebut.
Segerombolan wanita itu langsung tertawa terbahak-bahak dan wanita yang menahan tangan ku tadi menundukkan kepala dengan muka merah entah marah atau malu.
Aku langsung memecahkan gelas wine yang kupegang dari tadi. Sontak, membuat mereka terdiam.
"Ah, maafkan saya nyonya-nyonya sekalian. Saya tidak sengaja memecahkan gelas winenya,"
'TENTU SAJA AKU SENGAJA GOBLOK,' ujar batinku yang bergejolak menahan emosi.
"Saya akan ke toilet sebentar dan memanggilkan pelayan untuk membereskan kekacauan yang saya buat," kata ku sambil tersenyum manis dan me lenggang menjauhi tempat laknat tersebut.
Aku tak habis pikir kenapa mereka saling memamerkan harta lelakinya. Lagi pula, jika dilihat dari kasta. Kasta suamiku si Levi Ackerman itu lebih tinggi dari kalian tau.
Dari kejauhan, aku melihat beberapa orang laki-laki yang jika aku tidak salah ingat adalah suami dari wanita- wanita yang bersamaku tadi.
Kulihat mereka, menggoda beberapa wanita sexy disana.
Aku yang menyaksikannya langsung palm face.
Oh...
Ternyata...
Gak suami, gak istri sama aja. Pantes jodoh.
BRUK
Karena terlalu memikirkan hal yang tidak berguna, aku jadi tidak memperhatikan sekitarku.
"Maaf," kataku sambil menatap punggung nya.
"Wah, wah, lihat siapa ini. Mrs. Ackerman, apa kau tau berita gembira?" tanya Hanji sambil memeluk lengan kiriku.
"Hm??"
"Hehehe, aku hamil (y/n)!" kata Hanji sambil memeluk ku dengan senyuman sumringahnya.
"Waaah, selamat Hanji," kataku sambil memeluknya erat. Aku senang mendengar nya. Setelah penantian 3 tahun mereka untuk memiliki momongan.
"Semoga kau cepat-cepat menyusul ya (y/n)!" kata Hanji sambil tersenyum dan pergi menggandeng tangan suaminya, Erwin.
Aku terdiam mendengarnya. Sambil tersenyum melihat mereka berdua yang sedang berbahagia berjalan menjauh dariku.
••~••~••~••~••
AUTHOR POV
Semakin malam udara bertambah dingin. Angin bersemilir dengan lembut, menerbangkan beberapa dedaunan.
Begitu juga dengan asap rokok yang mengembul-ngembul lalu hilang begitu saja diterpa lembutnya angin.Terlihat seorang pria dengan rambut raven sedang menghisap rokok kelima nya.
GREP!
Tiba-tiba, seseorang memeluk Levi dari belakang.
Levi memutar badannya bermaksud untuk membalas pelukannya juga.
"Tidak mau, kau bau rokok," kata (y/n) melepaskan pelukannya.
"tch,"
Levi langsung membuang rokok yang baru saja ia hisap, dan menginjaknya agar api yang dirokok tersebut padam.
"Kenapa kau merokok? Ada hal apa yang mengganggu dipikiranmu?" tanya (y/n) sambil memegang lembut pipi sang suami.
Levi menarik sedikit sudut bibirnya.
"Anak, penerus Ackerman,".(y/n) tersenyum menatap Levi dan memberikan kecupan sekilas ke bibir Levi.
Levi tak ingin langsung menyelesaikan ciuman tersebut. Ia langsung memegang belakang kepala (y/n) dan mendekatkan bibirnya ke (y/n).
"Eumh,"
(y/n) menerima ciuman tersebut walau ia ingin melepaskan ciuman tersebut karena nafas Levi yang bau rokok.
"Levi, jangan merokok lagi sebelum kau ingin berciuman dengan ku," kata (y/n) menatap mata elang Levi.
"Kau duluan yang memulainya brat," kata Levi merapikan rambut istrinya yang berantakan olehnya.
"Aku hanya mengecup mu sekilas," cemberut (y/n) yang menyebabkan Levi mengecupnya dengan cepat.
Sebelum (y/n) sempat merespon, Levi langsung mengatakan, "aku akan membalas kecupanmu sekilas dengan kecupan sekilas juga,"
"Ih, beda tau, gak kayak gitu juga," kata (y/n) mengeratkan gandengan tangannya dengan Levi sambil menuju parkiran mobil.
Levi terkekeh mendengar balasan (y/n).
"Ah, benar juga. (y/n)," panggil Levi.
(y/n) mengarahkan kepalanya ke Levi, "hm?"
"Kita belum selesai membahas tentang penerus Ackerman,"
(y/n) merasakan mukanya merah padam. "Anu... Aku mendapatkan bulanan,"
Levi tersenyum tanpa arti, ia tau jika hari ini ia harus mengubur fantasi bayangannya yang ingin ia lakukan bersama (y/n).
Berbeda dengan (y/n) yang diam-diam senang, karena ia akhirnya beristirahat dari meladeni Levi tiap malam.
••~••~••~••~••
![](https://img.wattpad.com/cover/194427358-288-k390092.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife Is My Secretary (Levi x reader)
Hayran Kurgu(y/n), wanita keras kepala yang merupakan sekretaris sekaligus istri dari Levi Ackerman yang merupakan CEO dari salah satu perusahaan ternama di Jepang. [Little bit like an oneshots] WARNING: •CERITA GAJE •TYPO BERTEBARAN •DLL