Pagi itu (y/n) dan Levi telat bangun sampai-sampai mereka berdua terpaksa mencari sarapan diluar. Sesampainya disuatu toko roti, (y/n) segera turun dari mobil untuk membelikan sarapan untuk dirinya dan suaminya. Saat sedang mencari roti yang di inginkan terdengar sapaan seseorang yang sangat dikangenin (y/n).
"Selamat pagi mrs. Ackerman,"
(Y/n) langsung menoleh, kaget tiba-tiba ada orang yang menyapanya apalagi dengan embel embel "Ackerman".
"Mikasa? Hey, apa kabarmu?" Tanya (y/n) langsung memeluk wanita berparas asian itu, "baik-baik saja. Ya, setelah akhirnya aku diizinkan keluar oleh Eren," kata Mikasa sambil membalas pelukan sahabatnya itu.
"Hahaha, Eren benar-benar mengurungmu? Kupikir saat itu hanya gurauannya saja," kata (y/) terkekeh dibalas dengan wajah cemberut Mikasa.
"Omong-omong, tumben kau beli sarapan. Waktu kita masih sma, kau kan paling malas beli sarapan," kata Mikasa sambil melirik sahabatnya yang berdiri mematung melihat jam.
"Ah, iya ya. Omong-omong aku duluan ya Mikasa, aku harus masuk kantor bentar lagi telat, aku duluan yaa,"kata (y.n)sambil berlari menuju pintu keluar.
JDUG
Seketika seluruh orang yang berada di toko roti itu melihat ke arah sumber suara.
"Aduuhh," kata (y/n) sambil memegang kepalanya yang mencium pintu toko roti itu.
"Tch, maka nya kalo jalan ya lihat lihat dong,"
Seketika itu juga (y/n) pengen banget nampol orang yang berada didepannya ini. Minta maaf enggak, bantu berdiri juga enggak, malah mencibirnya.
"(Y/n)! Kau tidak apa apa?" Tanya Mikasa, mengulurkan tangannya membantu (y/n) berdiri.
"Tch," Levi yang melihat itu hanya memalingkan mukanya.
"Tch? Hey, B@NGS@*, istrimu jatuh oleh karenamu. Dan, kau hanya mendecakkan lidah?" ucap Mikasa sambil memberikan tatapan death glarenya.
"Karena aku tahu kau akan membantunya," kata Levi sambil menarik lengan istrinya. "Ayo, kita hampir telat," kata Levi sambil menggandeng (y/n) yang masih linglung.
"Terkadang aku menyesal, kenapa aku comblangin sahabatku dengan sepupuku," kata Mikasa dalam hati.
•~~•~~•~~•~~•
"Maaf"
"Eh?"
"Maaf, aku tadi benar-benar tidak sengaja," kata Levi sambil menempelkan plester dijidat mulus milik istrinya.
Setelah memakirkan mobil di parkiran kantor, Levi meminta (y/n) untuk tidak turun terlebih dahulu, dan dengan tergesa gesa Levi mengambil kotak P3K dijok mobil.
"Levi? Lebih baik kau sarapan dulu," kata(y/n) melirik roti milik Levi yang belom ia makan. "Jangan cemas, luka ini tidak apa-apa," kata (y/n) tersenyum melihat Levi yang cemas.
"Sarapan bisa nanti, lagipula kita seruangan, kau bisa mengingatiku kan?" Tanya Levi sambil menatap sayu istrinya.
Levi menyesal kenapa ia tadi bisa ceroboh padahal ia tau jika istrinya sedang reunian sebentar sama sahabatnya. Ia juga tau jika istrinya panik berlari lari menuju pintu, dengan harapan ia bisa mengejutkan istrinya (maksudnya levi berharap waktu ia buka pintu pas banget timingnya saat (y/n) juga buka pintu biar (y/n) langsung kepeluk gitu sama levi).
"Hahh...sudah, sudah, ayo ke kantor Levi. Atau mau makan dulu di mobil?" tanya (y/n) sambil menepuk-nepuk kepala Levi dengan sayang.
"Makan di mobil saja,"
"Hm, baiklah,"
Sembari menunggu Levi menyelesaikan sarapannya, (y/n) membuka map jadwal 'atasan'nya hari ini. "Eh? Hari ini kau ada jadwal meeting Levi dari jam 2 sampai jam 4. Lalu ada acara pesta yang diadakan oleh Mr Yeager pada jam 7," kata (y/n) sambil menutup map yang berisi jadwal suaminya itu.
"Hmm," gumam Levi sambil minum teh kesukaannya, teh hitam.
"Rasa teh hitam ini berbeda, jika kau yg membuatnya,"
"Beda dibagian mana? Bukan kah rasanya seperti itu-itu saja?" kata (y/n) heran.
"Tentu saja berbeda, jika kau yg buatnya ada manis-manisnya. Karena kau membuatnya dengan cinta," kata Levi dengan muka datarnya itu.
(Y/n) langsung menatap wajah suaminya itu dengan speechless.
'Sebetulnya disini yang kejedot aku atau kau sih, Levi?' Pikir (y/n) sambil ternganga.
Levi menatap istrinya yang terkejut dengan perkataannya tadi. Levi pun mengeluarkan smirk seksinya. Sambil mendekati bibirnya dengan bibir (y/n).
CUP
Levi langsung melepaskan kecupan cepatnya. (Y/n) merasakan hembusan napas Levi. Mereka saling bertatapan mata. Kemudian, (y/n) langsung menarik kembali kepala Levi. Kali ini (y/n) yang mencium Levi dengan ganasnya.
Levi cukup terkejut dengan sikap istrinya yang tiba-tiba mengganas. Tapi, ia tetap menikmatinya.
"Eumh.."
Keduanya saling melenguh nikmat. Selang beberapa saat kemudian, keduanya merasakan mereka membutuhkan pasokan oksigen, yang akhirnya mereka melepaskan ciuman panas tersebut. Saliva mereka bersatu saat saling memisahkan bibir.(Y/n) langsung mengelap bibirnya dan jas kerjanya yang terkena tumpah saliva mereka berdua. Levi sendiri merona mengingat ciuman tadi. Seingatnya baru kali ini (y/n) menciumnya dengan penuh nafsu kecuali saat mereka sedang melakukan praktek biologi di ranjang.
(Y/n) menatap kearah samping. Melihat Levi yang sedang sibuk merona karena tindakannya tadi. Dalam hati (y/n) ia juga malu mengingat kelakuannya tadi.
Dan.... ya begitulah mereka saling merona ditempat selama 5 menit sampai akhirnya jendela mobil diketuk oleh Hanji.
"Halo? Pasangan sejoli yang kusukai, walaupun kalian kusukai tapi tetap jaga tindakan ya. Jangan buat anak di mobil. Buat saja di ranjang rumah kalian,"
(Y/n) dan Levi speechless dengan Hanji yang bicara dengan suara keras tanpa filter. Diujung tempat parkir basement, terlihat ada pegawai lainnya yang berpura-pura tidak mendengar Hanji.
'Kuso megane sialan,'
'Hanji-sann....'
*****
Aku nulis apaan sih gaje banget dah
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife Is My Secretary (Levi x reader)
Fanfic(y/n), wanita keras kepala yang merupakan sekretaris sekaligus istri dari Levi Ackerman yang merupakan CEO dari salah satu perusahaan ternama di Jepang. [Little bit like an oneshots] WARNING: •CERITA GAJE •TYPO BERTEBARAN •DLL