04.

3.8K 752 31
                                    

Kedua pupil bola mata Taeyong membulat sempurna ketika Jaehyun mengatakan jika ia ingin mempesunting Taeyong dan menjadikannya ratu.

"A - aku keberatan" ucap Taeyong ragu - ragu.

Kekecewaan tampak pada wajah Jaehyun.

"Mungkin aku butuh proses" kilah Taeyong, untuk menghapus kekecewaan Jaehyun.

"Proses, untuk?"

Taeyong meremat jemarinya, ia semakin gugup sambil menggigit bibir bawahnya keras - keras.

"Untuk mencintaimu"

Kini wajah Taeyong memerah, rasa panas memburunya. Sedangkan Jaehyun tampak tertawa manis sambil menyantap makanannya.

"Baiklah, akupun ingin mengenal ratuku lebih baik lagi"

Rasanya Taeyong ingin memukul dirinya sendiri atas perkataan bodohnya yang baru saja keluar, tetapi melihat Jaehyun sebahagia itu membuat sekilah senyuman tercetak pada wajah Taeyong.

"Pangeran katak yang lugu" monolog Taeyong pada dirinya sendiri.



Kini keduanya berjalan bersisian sambil memandang pemandangan malam. Jaehyun tampak terpukau dengan apa yang ia lihat.

"Kupikir kastil kerajaan ayahku adalah bangunan yang paling tinggi, lihatlah gedung itu! Sepuluh kali lipat dari kastilku!" Seru Jaehyun sambil meremat lengan Taeyong.

Taeyong menahan rasa sakit akibat Jaehyun. Tak lama kemudian Jaehyun tersadar bahwa tubuh Taeyong begitu mungil.

"Maafkan aku.. aku terbiasa seperti itu pada Johnny"

"Johnny? Siapakah dia?"

"Ia adalah pengawalku, badannya besar sekali seperti raksaksa"

Taeyong terkekeh mendengar jawaban Jaehyun, "apakah aku boleh mengunjungi kastilmu dan bertemu dengan Johnny?"

Jaehyun menganggukan kepalanya dengan antusias, "tentu, kau adalah ratuku, tapi.. penyihir Yuta sedang mengutukku. Maka dari itu aku diusir dari kerajaanku"

Taeyong menepuk - nepuk wajahnya semakin lama semakin keras. Ia seolah tidak percaya akan apa yang ia dengar, seperti sedang membaca dongeng yang biasa ia bacakan untuk Chenle sebelum tidur.

"Kau sakit?" Potong Jaehyun sambil menatap Taeyong dengan tatapan panik.





Taeyong dan Jaehyun berjalan terburu - buru menuju apartemen sebelum jam 12 malam habis. Taeyong masih ingin mendengar banyak kisah hidup dari Jaehyun selama ia berada di kastil kerajaan, anggap saja itu sebagai bed time story nya.

"Aku.. tidur disisimu?" Tanya Jaehyun kebingungan.

Taeyong menundukan wajahnya, lagi - lagi ia melakukan hal yang bodoh.

"Aku hanya punya satu kasur ini saja.. aku tak mungkin menyuruhmu tidur di lantai"

Namun, tanpa disuruh Jaehyun sudah membaringkan dirinya diatas kasur Taeyong sambil menepuk - nepukan tangannya pada space kosong disebelahnya.

Taeyong membaringkan tubuhnya menghadap Jaehyun. Sungguh ia pangeran yang tampan, belum lagi lesung pipinya memperindah senyumnya.

"Ceritakan kisahmu selama kau berada di kastil kerajaan"

Jaehyun tersenyum manis sambil menatap Taeyong, ia mengusap helaian rambutnya dengan lembut, membuat jantung Taeyong berpacu.

Namun Jaehyun tidak mengatakan sepatah katapun melainkan mengecup dagu Taeyong dengan lembut dan jam 12 pun sudah berlalu, perlahan tubuh Jaehyun berubah menjadi katak kecil.

Tak sengaja air matapun mengalir membasahi pipi Taeyong seolah ia tak rela menunggu lama hingga jam 12 malam datang kembali untuk melihat sosok Jaehyun.

Katak kecil itu melompat pada bahu Taeyong, dan iapun mengusap lembut katak kecil tersebut.

"Selamat malam.."


---

"Ini namanya skin care routine" jelas Ten pada Johnny ketika keduanya terlihat sibuk di depan wastafel.

"Ew lihat itu wajahmu sungguh tak terurus" timpal Ten sambil memerhatikan wajah Johnny.

Johnny mendekatkan wajahnya pada wajah Ten dan menatapnya dengan tajam, "tapi aku tampan dan memukau, kan?"

Tak sengaja Taeyong tersedak air kumur - kumurnya ketika ia melihat adegan Ten dengan seseorang yang tak dikenalnya itu siapa.

Sebelum keduanya melihat Taeyong, buru - buru ia berlari kecil kearah ruang tv, namun ia kembali terkejut melihat Winwin sedang asik bercanda gurau dengan seseorang yang lagi - lagi tak ia kenal.

Taeyong menjadi sedih seketika melihatnya, jika saja Jaehyun ada, mungkin ia sedang merasakan kebahagiaan yang sama seperti yang kedua sahabatnya rasakan.

The Frog PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang