07.

3.2K 595 44
                                    

Jaehyun di dampingi dengan Johnny kini sedang berjalan - jalan menikmati udara pagi, keduanya melewati sebuah taman yang dihiasi dengan bunga - bunga yang cantik.

"Aku menginginkan setangkai bunga mawar itu untuk Taeyong" perintah Jaehyun sambil mengacungkan tangannya kearah pot yang dipenuhi oleh bunga mawar berwarna - warni.

Sebagai seorang pengawal, Johnny langsung memetik bunga itu, namun belum sempat Johnny memetiknya, seorang satpam tampak berlari tergopoh - gopoh kearahnya.

"Hey anak muda! Kau dilarang memetik bunga itu!" Seru sang satpam sambil mengacungkan tongkatnya.

"Mengapa tidak bisa?! Aku hanya ingin satu tangkai saja" kilah Jaehyun dengan nada angkuh.

"Jika kau mau, kau harus membelinya satu pot!" Jawab sang satpam tegas.

Jaehyun mengerenyitkan alisnya ketika ia melihat satu pot mawar yang begitu besar, tetapi bukankah itu lebih bagus? Lebih besar pemberiannya maka akan lebih bahagia Taeyong?

Namun Jaehyun teringat akan sesuatu, jika ia datang ke dunia modern ini tanpa membawa apa - apa, bahkan sepeser uangpun ia tidak membawanya.

"Tapi aku tidak punya uang," desah Jaehyun sedih.

Sang satpam menatap Jaehyun yang memasang wajah sedihnya itu, "malang sekali nasibmu pemuda tampan. Kau tampan tapi kau menganggur."

Air muka Jaehyun tampak semakin sedih, pupus harapannya untuk memberikan Taeyong hadiah.

"Sepertinya pangeran kami menginginkan pekerjaan," kata Johnny ketika melihat ekspresi sedih Jaehyun.

"Kau bisa bekerja paruh waktu menjadi satpam, disini!" Cetus si pak satpam sambil menepuk bahu Jaehyun.

"Satpam? Sepertimu? Lalu aku akan mendapatkan uang?" Cerocos Jaehyun dengan mata berbinar.

Satpam itu menganggukan kepalanya, lalu ia mengajak Jaehyun dan juga Johnny ke post satpamnya.

---

Taeyong bersyukur akan pekan ujian kali ini karena ia punya alasan untuk menghindar dari Lucas.

Lucas tidak mungkin mau diajak pada tempat dimana orang - orang berdiam diri, berlama - lama untuk belajar, sangat bukan Lucas sekali. Maka dari itu, Taeyong sengaja menghabiskan waktu senggangnya di perpustakaan sambil menunggu kelas berikutnya.

Taeyong menghela nafasnya panjang - panjang ketika ia teringat akan kejadian tadi pagi dimana ia bermesraan dengan Jaehyun. Ia terasa terombang - ambing oleh perasaannya sendiri.

Entah ia sedang berada dimasa bosannya menjalani hubungan bersama Lucas, atau ia benar - benar sudah tidak satu pemikiran lagi dengan Lucas, hingga ia harus mengakhiri hubungannya. Namun Taeyomg masih belum mendapatkan alasan yang tepat untuk mengakhiri hubungannya, walau Jaehyun sudah mencuri hatinya terlebih dahulu.

---

Pagi berganti siang, siang berganti sore, dan sore akhirnya berganti dengan malam. Jaehyun menyelesaikan hari pertamanya sebagai seorang satpam.

Bukan pekerjaan yang berat bagi Jaehyun jika seharian ia hanya disuruh untuk mengamati situasi. Jaehyun bergegas kepada bapak satpam yang memberikannya pekerjaan.

"Bagaimana dengan uangku? Apa aku bisa mendapatkannya sekarang?" Tanya Jaehyun bertubi - tubi pada sang pak satpam.

Satpam itu tersenyum simpul menatap Jaehyun sambil menepuk bahunya, "untuk apa uang itu kau gunakan?"

Jaehyun menunjukan tangannya kearah pot mawar yang sejak pagi ia inginkan.

Masih dengan senyumnya, satpam itu memberikan sejumlah uang pada Jaehyun, "bawalah pot mawar itu bersamamu, dan ajak pacarmu makan malam menggunakan uang ini"

Jaehyun mengangguk kegirangan ketika ia mendapatkan gaji pertamanya serta bunga mawar yang ia inginkan. Dengan semangat, Jaehyun membawa pot tersebut ke apartemen Taeyong.

---

Sungguh Taeyong tidak sabar untuk segera pulang, karena ia tidak perlu lagi menunggu jam 12 malam hanya untuk bertemu dengan Jaehyun.

Ketika ia membuka pintu kamarnya, betapa Taeyong terkejut kamarnya sudah dikotori akan tanah, tetapi sosok Jaehyun sudah duduk manis disisi ranjang dengan sebuah pot mawar di hadapannya.

"Kejutan! Aku menghadiahi bunga mawar ini untukmu!" Ucap Jaehyun dengan nada gembira.

Walau Taeyong tidak menyukai kamarnya dalam keadaan kotor, tetapi melihat Jaehyun memberikannya satu pot bunga mawar, membuat Taeyong sangat terharu.

Taeyong memeluk Jaehyun erat - erat.

"Aku tidak tahu apa bunga kesukaanmu, tapi bunga mawar sungguh menggambarkan dirimu" kata Jaehyun sambil membalas pelukan Taeyong.

"Terima kasih, Jae.. aku sungguh menyukai pemberianmu"

Lalu Jaehyun menghadiahi sebuah kecupan hangat pada bibir tipis Taeyong yang indah.

Namun keduanya tidak menyadari jika Ten, Winwin, beserta Johnny, dan Yuta sedang mengintip dari celah pintu kamar Taeyong yang sedikit terbuka.

"Celakalah Taeyong jika Lucas mengetahui ini" celetuk Ten.

Tbc.

The Frog PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang