08.

3K 585 52
                                    

Taeyong terbangun ketika kenyamanannya terganggu oleh Jaehyun yang menempatkan tangannya diatas dadanya, seketika nafasnya terasa menjadi sesak karena tangan Jaehyun terlalu berat.

Sontak, Taeyong tersadar jika kasur dan kamar yang ia tempati bukan miliknya, kasur ini terasa lebih empuk dan juga luas serta kelambu tipis yang menghiasi ranjangnya.

"Jae, jaehyunie.. kita sedang berada dimana?" Rengek Taeyong sambil mengguncang tubuh Jaehyun yang sedang terlelap.

Merasa tidurnya terganggu, Jaehyun membuka sebelah matanya lalu menghela nafasnya pelan, ia menarik tubuh Taeyong hingga yang di tarik terjatuh disebelah tubuhnya, lalu ia memeluk tubuh Taeyong dengan erat.

"Kita sedang berada di kamarku, sayang," bisik Jaehyun sambil mengecup daun telinga Taeyong.

Taeyong mengubah posisinya menghadap pada Jaehyun ia memukul pelan dada bidang Jaehyun, "Jae, bagaimana dengan kuliahku, orang tuaku, dan, hmpft—"

Jaehyun memotong Taeyong dengan sebuah ciuman dibibirnya. Mulanya Taeyong merasa kesal namun ia menikmati pagutan bibir Jaehyun di bibirnya. Dengan berani Jaehyun menelusupkan tangannya pada kaos yang dikenakan Taeyong dan menjamah tubuhnya,  pergerakan Jaehyun membuat Taeyong meremang, kedua matanya menyendu. Jaehyun masih terus menghisap bibir Taeyong, namun ia mengubah posisinya menjadi mengungkung tubuh mungil Taeyong.








Suara cuitan burung yang begitu riang membangunkan Taeyong untuk kedua kalinya. Kali ini ia merasa seperti benar - benar berada di dunia dongeng, dibanguni oleh cuitan burung yang merdu dan juga sinar matahari yang memancar melalui jendela.

"Selamat pagi tuan putri," sapa Ten begitu ia membuka kamar dan membawa nampan yang berisikan makanan.

"Ten?! Kau juga ada disini?!" Seru Taeyong kegirangan.

"Apa maksudmu, tuan putri? Bukankah kita memang dari dulu tinggal disini?" Jawab Ten dengan sopan.

Taeyong beranjak dari ranjangnya, namun ia menyadari bahwa ia sedang tidak mengenakan selembar pakaianpun, belum lagi bercak - bercak merah menghiasi tubuhnya. Dengan sigap Ten menuju lemari dan diambilnya pakaian yang sudah terlipat dengan rapi.

"Ini pakaianmu, tuan putri," Ten menjembrengkan pakaian kerajaan yang akan dikenakan oleh Taeyong.

"Dimana Jaehyun?"

"Pangeran sedang berkuda mengelilingi kota bersama dengan pengawal, tuan putri."

"Lalu dimana Winwin?"

Ten terkejut mendengar pertanyaan terakhir yang Taeyong lontarkan, "lebih baik kau tidak perlu dekat - dekat dengan istri dari seorang penyihir, tuan putri."

---

Dengan gagahnya Jaehyun berjalan mengelilingi kota menunggangi kuda, bersama dengan Johnny yang setia mengikutinya.

Para rakyat yang melihat pun berdecak kagum akan kegagahan Jaehyun.

Jaehyun beranjak turun dari kuda ketika dan dengan sigap Johnny juga ikut turun dari kuda, dan menyerahkan sebuah gulungan pada Jaehyun yang berisikan sebuah sayembara.

Para rakyat pun berusaha mendekat kearah Jaehyun.

"Jika istriku mengandung, aku akan mengajak wargaku untuk —"

Dari kejauhan terdengar suara tawa yang menganggu, wargapun menolehkan pandangannya kearah suara, dan terlihatlah rombongan berkuda lainnya.

"Mengandung katamu?" Ucap Lucas dengan nada meremehkan.

Tatapan Jaehyun berubah menjadi tatapan kebencian melihat Lucas yang tampak seperti sedang mengolok - oloknya itu.

Lucas adalah seorang pangeran dari negeri sebelah. Negeri yang dipimpin oleh Jaehyun dan Lucas memang tidak pernah damai sebelumnya, dan sudah sangat terbaca apa maksud kedatangan Lucas yang tiba - tiba datang ke negeri yang di pimpin oleh Jaehyun.

"Apakah kita harus ikut berada dalam pihak pangeran Jaehyun jika negeri ini dilanda peperangan?" Tanya Winwin resah pada Yuta.

Yuta mendesah pelan, "selamatkan saja bayi dari baginda putri jika ia benar - benar mengandung. Karena ia yang akan melanjutkan takhta kerajaan nantinya."

---

Taeyong masih tertegun di depan meja makan panjang, ia tidak mengerti mengapa ia tiba - tiba berada disini. Para pelayan dari tadi sibuk berlalu - lalang.

Berbicara dengan Ten pun membingungkan, ia mengatakan jika ia adalah puteri dari kerajaan dan telah menikah dengan Jaehyun. Sejak kapan? Sejak kapan hal itu terjadi?

Seingatnya, semalam Jaehyun memberikannya satu pot bunga mawar padanya. Mengapa ia bisa terbangun dan terbawa pada kehidupan seperti kisah dongeng seperti ini?.

The Frog PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang