06.

3.3K 614 23
                                    

Waktu menunjukan pukul 12.30 malam, 30 menit lagi tersisa hingga Jaehyun kembali dalam bentuk kataknya.

Keduanya sedang duduk bersisian disisi ranjang Taeyong, termenung, tenggelam dalam pikirannya masing - masing.

"Masakanmu enak," kata Jaehyun memecahkan keheningan diantara mereka, kemudian ia menatap Taeyong dengan senyuman manisnya.

Taeyong terkekeh pelan, "aku belajar dari ibuku, makanan buatannya selalu enak," kenang dirinya sambil membalas tatapan Jaehyun.

Keheningan kembali menyelimuti keduanya, hanya denting jarum jam saja yang terdengar, mereka berdua saling tercenung, bertatapan. Semenit berlalu, Jaehyun mendekatkan kepalanya pada kepala Taeyong. Deru nafas Jaehyun berhembus pelan pada pipi Taeyong, kehangatannya begitu terasa.

Bibir lunak itu kini saling beradu, saling memagut, saling mendominasi. Taeyong memejamkan kedua matanya menikmati bagaimana bibir Jaehyun memagut bibirnya.

"Tidurlah dengan nyenyak," desah Jaehyun membaringkan tubuh Taeyong tanpa melepaskan kedua tangan Taeyong yang melingkar di lehernya.

Jaehyun memeluk Taeyong dengan erat, ia tidak mungkin bisa melakukan ini jika jam 12 malam telah berlalu.

Taeyong menempatkan kepalanya dengan nyaman pada dada bidang Jaehyun, menjadikan degup jantungnya sebagai irama pengiring tidurnya.

"Jantungku berdegup untukmu" desah Jaehyun setengah tertidur.

Mendengar ucapan Jaehyun, ia semakin mendekap erat tubuh Jaehyun yang kokoh itu.








Alarm pagi berdering entah untuk keberapa kalinya, Taeyong merasakan sesak didadanya, seperti ada beban yang memberatkan nafasnya. Ia melemparkan pandangannya keseluruh sudut kamarnya, betapa terkejutnya ia menemukan sosok Jaehyun tertidur dengan pulas disampingnya.

Taeyong kembali menatap jamnya, dan menepuk - nepuk pipinya, "ini bukan mimpi, kan?!" Ia juga mencubiti pipi Jaehyun, untuk merasakan wujudnya, memastikan jika ini bukan halusinasinya.

Jaehyun mengaduh keras ketika Taeyong mencubitnya dengan keras.

"Jae, kau tidak berubah menjadi seekor katak lagi!" Pekik Taeyong riang sambil menepuk - nepuk pipinya.

Ia menghadiahi Taeyong dengan sebuah ciuman, membuat kedua mata Taeyong terbelalak sempurna. Dengan cepat Taeyong mendorong tubuh Jaehyun hingga ia pura - pura terjatuh dalam keadaan terbentang diatas kasur, lalu Taeyong mengungkungnya.

Jaehyun menikmati pemandangan paginya yang indah, ia mengagumi inchi demi inchi keindahan wajah Taeyong yang terpahat. Kedua matanya yang bulat sempurna, alisnya yang tebal, belum lagi hidungnya yang mancung, serta bibir tipisnya yang manis.

Kini kedua tangan Jaehyun mengalung pada leher Taeyong, ia menatap Taeyong lekat - lekat, lalu Taeyong menghadiahi bibir tebal Jaehyun dengan sebuah kecupan, membuat keduanya tertawa riang.

Mereka menikmati waktu paginya dengan kegiatan lovey dovey. Tidak ada satupun dari mereka yang ingin beranjak dari ranjang, hanya saling memeluk dan mengecup.

Keduanya tampak begitu bahagia tanpa menyadari bahwa perjuangan cinta mereka baru saja dimulai.





---










"Ia telah menemukan cinta sejatinya!" Teriak Yuta ketika ia sedang menghabiskan waktunya dengan makan bersama Winwin di sebuah kedai mie dekat apartemen.

"Siapa yang sedang kau maksud?" Winwin tampak bingung, sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu.

Yuta mengubah kuah mie menjadi bayangan cermin, membuat Winwin semakin terkejut, "bayangan apa itu?!"

Pantulan bayangan pada mangkuk mie itu memperlihatkan bagaimana Jaehyun mencumbu Taeyong.

"Pria itu lagi!!! Sudah kubilang! Ia pria mesum! Ia kabur dari penjara untuk kembali berbuat mesum!!!" Pekik Winwin.

Kini Yutalah yang tak mengerti maksud dari pembicaraan Winwin.

"Kau tidak tahu jika Jaehyun adalah seorang pangeran?" Yuta menatap Winwin dengan tatapan keheranan, namun ia juga mencuri - curi sebuah belaian pada surai lembut Winwin.

Winwin bergidik malas kembali menatap mangkuk mie yang masih menampilkan bayangan Jaehyun dan Taeyong, "hey! Pangeran mesum!!!! Hentikan jika kau tidak mau babak belur di timpuk Lucas!!!"






Tbc.

The Frog PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang