Jimin hampir tercekat untuk menjawab pertanyaan Jungkook dan pada akhirnya mengalah dan bersiap untuk mengucapkan dirty talk andalannya.
"Aku...Ahh Aku..."
"Aku mauu ughh...penis besarmu...ahh menusuk-nusuk hole sempitku"
Jungkook menyeringai mendengarkan dirty talk-nya Jimin. Tepat sekali, itulah yang diinginkan Jeon Jungkook ini. Dirty talk Jimin selalu berhasil membuatnya bergairah berkali-kali lipat. Tanpa pikir panjang dan tanpa mengganti tempat bercinta, Jungkook menurunkan paksa celana pendek selutut yang digunakan Jimin, beserta antek-anteknya. Kini memperlihatkan bagian bawah Jimin yang telanjang dengan penis yang sudah sangat mengeras dengan hiasan cairan precum di ujungnya.
Jungkook jongkok di depan Jimin, "Lihat, adik kecilmu sudah precum begini hanya dengan sentuhanku Jimin.." Jungkook menggenggam batang itu kuat dan meremasnya dengan tempo yang beraturan.
"Akhhh ahhh.. ngghh remas terushh Jungkookhh..."
"Dasar tidak tahu diri.."
Jungkook meremas penis itu dengan gemas tapi dengan tempo yang sangat lambat. Hal itu sukses membuat Jimin mendesah frustasi karena gerakan yang sangking lambatnya. Jimin menggeliat tak nyaman, kakinya sudah terasa sangat lemas untuk tetap berdiri. Tidak ingin kegiatan itu terhenti, Jimin lebih memilih menyender ke dinding.
"Ahhhh lebihhh cepathh brengsek nghh.."
"Baiklah baiklah..."
Sesuai permintaan, Jungkook memijat benda tegang itu dengan gerakan lebih cepat, menjilati ujungnya dan menghisapnya kuat. Jimin hanya bisa mendesah sambil meremas kuat rambut Jungkook, mendongakan kepalanya atas perlakuan Jungkook yang memabukan.
"Ahh ahhh Jungkook aku mauu nghh keluarhh"
"Tidak sekarang, princess"
"Uhh?"
Dengan gerakan cepat, Jungkook berhasil menanggalkan celananya dan membalikan badan Jimin sehingga kini posisinya menghadap ke dinding. Dengan sekali gerakan, Jungkook menarik pinggul Jimin agar lebih menungging dan menggoda hole yang sudah berkedut-kedut itu dengan ujung penisnya yang sudah sedikit basah.
"Nghh mhhh masukan..masukaannhh"
"Tanpa lube? Kau sungguh binal Jimin.."
"Nghh lakukan sa-akhhh ahh sakit bodoh.." tanpa lubricant, Jungkook melesatkan torpedonya masuk ke dalam hole Jimin dengan sekali hentakan. Menghasilkan erangan kesakitan bercampur nikmat dari si pemilik hole menggoda itu. Jimin menggerakan pinggulnya dengan sangat erotis, mengundang birahi binal Jungkook yang sesungguhnya. Tanpa memikirkan hal lain lagi, Jungkook bergerak maju mundur dengan cepat dan menghentakan kuat ke dalam hole yang terjamah itu.
"Ahh ahh yaahh yaahh lebih dalam Jungkooknieehh"
"Shhh shhh Oh damn it, Jimin kau sempithh shhh"
Desahan demi desahan, erangan demi erangan menjadi musik latar dari ruangan minimalis itu hingga akhirnya Jimin berteriak kencang karena klimaks pertamanya yang sempat tertunda tadi.
"AHHH Jungkookniieeee..haah..haahh..nghh"
"Aku belum..Jiminn nghh.." Jungkook belum mencapai puncaknya, dengan gerakan cepat ia menghantam dirinya dengan tubuh Jimin dengan cepat, penis Jimin yang sudah layu itu terlihat bergerak-gerak mengikuti tempo Jungkook yang cepat. Jimin sudah lelah dan hanya bisa menandarkan kepalanya ke belakang di bahu Jungkook sedangkan pemuda pucat itu menggigit dan menghisap kembali bahu mulus Jimin.
"Ahh ahh Jungkooknhh.."
"Ahhh aku keluarhh..." semburan cairan putih itu mengisi rectum Jimin yang tadinya terasa kosong, cairan yang terlalu banyak itu meleleh di pahanya karena tidak bisa menampung lebih banyak. Badan keduanya merosot dan lebih memilih berbaring tanpa alas di atas lantai yang dingin. Sungguh melelahkan..
"Cepat lepaskan penismu sekarang atau aku akan mengencangkan hole-ku, Jungkook.."
"Hm, lakukan saja. Aku akan menggenjotmu lebih liar lagi.."
"Kau—suara apa itu?" perkataan Jimin terhenti saat ia mendengarkan suara yang tak jauh dari tempat mereka berbaring.
"Suara apa? Ini sudah malam Jimin, jangan buat aku paranoid" Jimin mengabaikan ocehan Jungkook dan karena penasaran ia mulai bangkit dengan perlahan melepaskan tautan penis itu dari hole-nya. "Ahhh..." pemuda manis itu sempat mendesah dan menggigit bibirnya. "Aku mendengarnya Jungkook, suara bayi menangis..di dekat sini.."
Jungkook yang bingung melihat tingkah Jimin akhirnya memutuskan untuk bangkit dan menemani pemuda itu dengan merangkak ke sisi pintu masuk apartemen mereka, "Jangan mulai, kau kebanyakan nonton film horror, Ji"
"Tidak aku-"
"Hueeeee" suara yang dicurigainya itu menjadi lebih keras saat Jimin akan meraih gagang pintu masuk apartemennya. Tanpa berpikir, Jimin membuka pintu dengan keadaan dirinya yang telajang bulat. Masa bodoh, kali ini Jimin dalam keadaan siaga untuk berlari dengan telanjang jika sesuatu yang aneh benar-benar terjadi. Namun sesuatu di bawah sana sukses membuat kedua bola mata indahnya itu melebar, mulut menganga dan alis yang berkedut parah. Disana tergeletak sebuah keranjang rajut yang di dalamnya terdapat makluk paling dihindari oleh Jimin, yakni seorang bayi. Kali ini Jimin tahu apa maksud dari keadaan ini dan dia menyesal telah membuka pintu itu. Sungguh sial....
"Hueeeee Hueeee"
"Omonaaaaa andwaeeeee....."
Bolehkan Jimin pingsan dalam keadaan telanjang??
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Take Care of Me | JIKOOK FF 🔞
Fiksi PenggemarJimin dan Jungkook Bercerita tentang Jimin dan Jungkook yang telah menjadi teman sejak balita, mereka jadi FWB sampai akhirnya merawat bayi bersama. KENAPA BISA??? Penasaran bagaimana kehidupan mereka setelah itu??? Highest Ranking #22 in Jikook [28...