bentar, bentar guys makasih banyak atas votenya udah sampe 1.6k++ hehehehehehehehehehheheheheh... makasih banyak yaaaa. mau ucapin itu dulu biar afdhol bacanya. ini chapter terakhir untuk bulan ini ya, karena desember aku akan hiatus. gak lama kok, gak usah kangen. (siapa yg kangen sama lo elah?) hahaha..
oke dilanjut bacanya, monggoooooooo
_____________
"Ngomong-ngomong dimana Jungmin?"
"ASTAGAAA!"
"Sudah kuduga.."
Sebelum pergi ke atap, Jimin tengah bermain-main dengan Jungmin, Yoongi dan Seokjin. Yoongi yang kebetulan berpapasan dengan Jimin di koridor memandang sinis pada Jimin yang tahu-tahu sudah mempunyai anak tanpa bilang-bilang padanya. Untuk kedua kalinya Jimin menjelaskan semuanya pada Yoongi tanpa ada yang tersisa. Yoongi akhirnya mengerti dan mencoba menggendong Jungmin, ajaibnya mereka cepat akrab. Berbeda dengan Seokjin yang bawaannya rewel dan seperti menolak di gendong oleh Seokjin.
"Dasar pilih kasih.." Kalimat itu selalu terlontar tiap menitnya saat melihat keakraban Jungmin dan Yoongi. Mereka berdua memilih mengacuhkan Seokjin yang terlihat merajuk. Jimin yang ingat bahwa ia ingin menemui Jungkook dengan rasa terpaksa harus menitipkan pada Yoongi sebentar. Yoongi tidak mempermasalahkannya, lagi pula Yoongi tengah jatuh cinta pada Jungmin. Mengabaikan dunia di sekelilingnya termasuk kehadiran Taehyung.
"Dia memilih anak itu daripada aku.."
"Memangnya kau siapa?" tanya Yoongi pada Taehyung yang sukses membuat pemuda berkulit tan itu patah hati. Pasalnya kekasihnya sendiri menolah kehadirannya dan memilih orang lain. Kasihan sekali.
Setelah sadar bahwa Jungmin di titipankan kepada Yoongi, Jimin memakai celananya tergesa-gesa dan berlari menuju kelasnya dengan terbirit-birit. Yoongi sangat menakutkan jika marah, dia takut karena terlalu lama menunggu, Jungmin malah menjadi korban selanjutnya. Ah Jimin, Yoongi tidak setega itu kok!
"Hyung, maafkan aku. Apa aku terlalu lama?"
Mata Yoongi langsung menyipit setelah melihat gaya Jimin berjalan, Ah sudah pasti dia sedang melakukan hal enak-enak itu tadi dengan Jungkook. Mudah sekali menebaknya dan Yoongi memaklumi hal itu, "Tidak, Jungmin sama sekali tidak rewel kok! Dia anak yang baik dan pengertian" Maksud Yoongi apa? Seperti ada makna tersembunyi dari kalimat itu. Seperti ada kilat numpang lewat, Jimin paham maksud Yoongi dan memikirkan hal-hal wonderful beberapa menit yang lalu membuat pipinya memanas, "Ah ya, hehehe Jungmin memang anak yang baik!"
"Jimin aku punya saran, bagaimana kalau Seokjin dan aku juga ikut merawat Jungmin. Bergantian seperti jadwal Jungmin Duty yang kau maksud tadi.."
Tidak pernah terpikirkan oleh Jimin sebelumnya, memang mereka sibuk dan memiliki jadwal kuliah yang berbeda-beda. Jika ada orang lain yang merawat Jungmin saat Jungkook dan Jimin sibuk, itu pasti sangat membantu dan menyenangkan, "Ide yang bagus, apakah kau mau?"
"Aku mau, Seokjin tadi juga sudah setuju asalkan jadwal kencannya tidak terganggu.."
"Heh, hyung satu itu. Baiklah, aku akan mengajak Jongin dan Namjoon jika mereka bersedia.."
"Jongin dan Namjoon?"
"Hum, tetangga apartemenku. Mereka juga memiliki anak, mungkin lebih tahu cara merawat anak daripada aku dan Jungkook. Lagipula jika ada Jungmin, anak-anak mereka dapat bermain dan berteman"
Yoongi setuju dengan usul Jimin yang melibatkan orang yang lebih berpengalaman dalam merawat anak, mana tahu mereka bisa mengajarkan mereka untuk merawat anak. Hitung-hitung bekal masa depan, "Aku akan mengajak Taehyung kalau begitu," Lihat, Yoongi sudah tahu betul bentuk rencana masa depannya, sampai-sampai melibatkan Taehyung.
"Baiklah, nanti malam ke apartemenku ya..."
+++
Malam harinya Jimin, Seokjin dan Yoongi mengerubungi Jungkook seperti semut lalu memaksa pemuda burtubuh tiang listrik itu untuk mengocok lebih cepat. Jimin menjadi tegang dan mulai berkeringat dingin. Seokjin dan Yoongi mulai meremas-remas bantal yang mereka peluk dengan bibir bawah yang digigit kuat. Sedangkan Taehyung menatap benda kocokan Jungkook dengan mata menyalang. Jimin menyuruh Jungkook untuk mengocok lebih cepat lagi, alhasil benda putih yang ia tunggu-tunggu itu akhirnya keluar tapi Jimin masih tetap tegang,
"Dan yang mengurus Jungmin selanjutnya adalah Seokjin..."
'Yeaayyyyyy' sorak Jimin dan Jungkook dalam hati bersamaan
Akhirnya Jimin bisa bernapas lega. "Syukurlah bukan aku lagi.."
"YA! I can't, aku akan date with Sandeul besok, besok, besok dan besok selanjutnya.."
"Jangan mengelak, kau pikir aku percaya kau sedang pacaran dengan Sandeul. Kalian sama-sama uke?"
"YA! You tidak percaya pada I?"
PLAKKKK...
"Awwwiee~...Sakiiit.."
"Kami tidak menerima alasan. Tidak ada penolakan..." jawab mereka serentak dan keputusan sudah valid. Seokjin tidak dapat menghindar dan dengan rasa terpaksa, namja manis itu menerima hasil pengocokan seperti arisan ibu-ibu rumah tangga itu.
Yah! Mereka sedang mencari korban untuk melakukan Jungmin Duty dan kali ini jatuh ke tangan Seokjin. Jimin dan Jungkook telah setuju untuk merawat Jungmin bersamaan dengan teman-teman dekat mereka, bahkan Jongin dan Namjoon –duda beranak satu di lantai bawah apartemen mereka- ikut serta menjaga Jungmin. Hitung-hitung cari teman untuk Hoseok, anak semata wayang Namjoon.
"Satu lagi, berhentilah berbicara setengah inggris setengah korea begitu. Kau membuatku mual Kim Seokjin, sama sekali tidak keren!" ucap Yoongi dengan jurus andalan yang selalu ampuh untuk menceramahi seseorang dengan makiannya. Sepertinya Yoongi benar-benar mual dengan cara bicara Seokjin yang sangat berantakan. "Rasanya ingin kutampar saja mulut itu dengan sepatu bau Taehyung yang setahun tidak dicuci" begitulah jawabannya jika ditanya KENAPA dan APA AKSI SELANJUTNYA dari Devil Yoongi. Sungguh menakutkan
"Tuh, dengerin petuah my Yoongi" ujar Taehyung menimpali ucapan Yoongi, tapi malah mendapat tatapan tajam dari kekasihnya itu, "Petuah? Kau kira aku ini nenek moyangmu?"
"Bukan begitu sayang..."
"Stop! Talk to my hand"
Semua orang yang disana hanya berusaha untuk menahan tawa atas sikap pasangan absurd itu. Lalu datanglah Seokjin,"YA! Sudah kubilang, aku sedang belajar bahasa Inggris. Kenapa kalian tak mengerti juga sih?"
"Kau malah terlihat seperti mengejek daripada belajar!"
"YA!"
"Diamlah Kim, kau membuat anakku bangun nanti!" desis Jungkook mengerikan ditambah dengan tatapan tajam seakan ingin melahap Seokjin hidup-hidup. Seokjin bergidik ngeri dan memilih untuk diam, setelahnya dia berbisik kepada Jimin yang duduk disampingnya. "Suamimu menyeramkan!"
"Dia bukan suamiku, pabo"
PLAK...
"Hiks appoooo!" Poor Seokjin
_______________
Disini aku bikin Seokjin, Yoongi dan Taehyung seumuran semua ya, tapi kadang Jimin suka panggil hyung. Iyain aja...
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Take Care of Me | JIKOOK FF 🔞
FanfictionJimin dan Jungkook Bercerita tentang Jimin dan Jungkook yang telah menjadi teman sejak balita, mereka jadi FWB sampai akhirnya merawat bayi bersama. KENAPA BISA??? Penasaran bagaimana kehidupan mereka setelah itu??? Highest Ranking #22 in Jikook [28...