Keesokkan harinya, tepatnya hari Sabtu pertandingan Quidditch antara tim Gryffindor dan Slytherin tiba. Semua siswa terlihat begitu antusias menunggu pertandingan yang akan di mulai pada pukul sebelas nanti. Saat memasuki Aula Besar untuk sarapan tim Gryffindor menerima seruan semangat dari asrama Gryffindor, Ravenclaw serta Hufflepuff.
"Kali ini kita pasti akan menang." Seru Aldric saat sudah duduk.
"Kau benar, kita pasti menang." Timpal Bill yang sudah memenuhi piringnya dengan berbagai makanan.
"Kau tahu bila Bill sedang gugup, itulah kenapa dia memenuhi piringnya dengn begitu banyak makanan. Kebiasaan dia jika sedang gugup." Bisik Louis pada Melody.
Melody tertawa mendengarnya,"Apa tidak apa-apa jika dia terbang dengan perut yang sangat penuh itu?" Tanyanya disela tawanya.
"Kenapa kau tidak makan, Mel? Sebaiknya kau makan, ini pertandingan pertamamu kan?" Perintah William.
Mereka menghabiskan sarapan mereka sambil membahas tentang pertandingan yang akan digelar. Sesekali anak asrama lain berhenti didekat mereka dan memberikan ucapan semangat yang membuat semua anggota tim Gryffindor semakin bersemangat untuk memenangkan pertandingan.
"Tim, ayo kita ke lapangan sekarang." Teriak Bill yang langsung diikuti oleh anggota tim yang lain. Louis berlari menyusul teman-temannya bersama Susan.
Anggota tim Gryffindor kini sedang berada di ruang ganti mereka. Bangku-bangku penonton sudah dipenuhi oleh para siswa. Bahkan dengungan keriuhan disana terdengar hingga ke dalam.
"Astaga, aku begitu gugup." Melody tertawa sumbang. Meskipun ini bukan pertama kalinya ia bermain Quidditch. Di masa depan Melody merupakan salah satu Chaser terbaik yang dimiliki oleh tim Slytherin sedangkan posisi Seeker ditempati oleh Draco yang tak lain adalah kekasihnya.
"Ingat dengan semua yang telah kita lakukan selama latihan. Aku yakin sekali kali ini kita akan menggilas habis tim Slytherin. Ada Melody yang kini akan memperkuat tim kita." Seru Bill, "Ayo kita keluar sekarang."
Kemudian mereka semua berjalan keluar sambil membawa sapu masing-masing. Gemuruh para penonton begitu meriah. Terlebih saat melihat sosok Melody diantara para pria di tim Gryffindor. Tim Slytherin mencemooh saat melihat Melody bergabung dengan tim lawan mereka.
"Baiklah, kapten bersalaman." Seru sang wasit. Bill dan Abraxass bersalaman. "Dalam hitungan ketiga. Satu... Dua... Tiga..."
Kedua tim yang sudah menaiki sapu masing-masing menjejakkan kaki secara serentak di atas tanah dan mulai membumbung tinggi terbang ke atas. Beberapa anggota tim Slytherin dengan terang-terangan menggoda Melody. Namun hal itu membuat Abraxas marah karena kini tim Gryffindor sudah memimpin 30:0.
"Fokuslah kalian." Teriak Abraxas kepada Avery dan McNair.
Melody terbang sambil mengawasi sekitar mencari golden snitch. Abraxas yang akhirnya tahu posisi Melody memutuskan untuk terbang tak jauh dari gadis itu. Melody hanya memutar matanya dengan bosan saat melihat seringai sombong yang tercetak di wajah Abraxas.
"Sungguh kenapa aku bisa jatuh cinta dengan cucu dari pria arogan ini." Gumam Melody kepada dirinya sendiri. Gadis itu kemudian memutar sapunya ke arah lain, tidak begitu memperhatikan perolehan skor timnya. Yang ia tahu bahwa Gryffindor sudah memimpin.
Di dekat William bola berwarna emas itu berkilauan diterpa sinar matahari. Melody secepat mungkin membawa sapunya ke arah snitch. Namun ternyata Abraxas juga melihatnya.
"Mundurlah, aku tidak mau melukai gadis cantik sepertimu." Teriak Abraxas.
"In your dream, Malfoy." Balas Melody tanpa mengalihkan pandangannya,"By the way, aku suka melihat kau menyeringai seperti itu." Melody melambatkan kecepatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEAUTIFUL MISTAKES (Time Travel)
Fiksi PenggemarBLURB Ini semua salah. Ini adalah sebuah kesalahan besar. Bagaimana mungkin aku jatuh cinta kepada orang yang telah membunuh keluargaku dan para sahabatku - Melody Charllote Granger Dia begitu berbeda, tidak seperti gadis kebanyakan. Tatapannya sa...